Mubadalah.id – Sudah seminggu ini bersliweran di akun media tiktok penulis. Video para anak muda Gen Z yang berisikan pesan-pesan untuk mereka sampaikan kepada calon anak-anak mereka di masa depan. Para netizen sendiri menyebut tren ini dengan istilah “Hi Kids”. Karena selain pesan tersebut secara khusus mereka sampaikan kepada calon anak-anak. Narasi “Hi kids this is your mom/dad” menjadi kalimat pembuka dalam video tersebut.
Sebagai sebuah tren Hi Kids di media sosial yang sedang populer tentu saja ini menjadi momentum bagi para konten creator lain untuk mereka jadikan bahan sebagai konten mereka pula. Dan benar saja tren Hi Kids di media sosial ini sudah menyebar dan telah banyak dibuat oleh para konten creator dari berbagai kalangan. Baik yang sudah menikah, belum menikah, laki-laki dan perempuan.
Menariknya, tren Hi Kids di media sosial ini tidak hanya membuat haru, tetapi banyak juga yang membuat video tersebut menjadi sebuah komedi anak muda. Namun, terlepas dari itu semua menurut penulis terdapat beberapa pesan cinta dari para calon orang tua yang ingin tersampaikan kepada anak-anak mereka.
Menanti Kehadiran seorang Anak
Kehadiran seorang anak merupakan sebuah harapan bagi siapa saja yang telah menikah. Walaupun ada beberapa yang berkomitmen untuk tidak memiliki anak. Namun terlepas dari itu semua kita tidak dapat memungkiri bahwa “anak” adalah sebuah anugerah yang patut kita syukuri. Kita tidak dapat menentukan kapan tuhan akan memberikan anugerah tersebut. Ada yang cepat namun adapula yang harus menunggu cukup lama.
Dalam tren “Hi Kids” cukup banyak terisi oleh curhatan para suami istri yang belum juga memiliki momongan. Tren dengan judul “Hi Kids, This Is Your Parent” ini cukup membuat para pejuang dua garis di media sosial saling memberikan semangat satu sama lain.
Do’a, dukungan, bahkan tidak sedikit yang memberikan tips-tips agar cepat hamil. Salah satu akun tiktok yang berhasil menyita perhatian dan membuat haru para netizen adalah Redy Putri. Konten hi kids this is your parent telah ditonton oleh 1.7 juta orang dengan like 175.3k. Video tersebut berhasil membuat penonton ikut terharu dan meresponnya dengan berbagai komentar positif.
Bagi orang yang telah menikah kehadiran sosok “anak” memang merupakan sebuah penantian. Namun, kembali lagi kita tidak dapat menentukan kapan hari itu akan tiba. Tetapi terdapat hal yang patut kita syukuri dalam proses penantian tersebut.
Setidaknya para calon orang tua diberikan waktu yang cukup untuk mempersiapkan diri baik dari segi mental, finansial, dan pengetahuan terkait parenting terhadap anak. Mengingat banyak yang tidak siap untuk menjadi orang tua. Ketidak siapan tersebut nantinya akan berdampak serta merugikan anak itu sendiri.
Komitmen menjadi orang tua yang baik
Kita tidak pernah mengetahui hal apa saja yang akan terjadi di masa depan. Tidak sedikit generasi muda hari ini yang mengalami banyak problematika kehidupan. Baik ketika masih sendiri ataupun ketika sudah berumah tangga. Pengalaman sosial dari orang-orang sekitar dalam berumah tangga setidaknya cukup menjadi pelajaran dalam membangun struktur rumah tangga. Yakni menjadi ayah dan ibu yang baik kepada anak.
Tren “Hi Kids” yang viral beberapa hari ini menurut penulis merupakan sebuah bentuk komitmen bag mereka yang masih menunggu kehadiran buah hati mereka. Atau para orang tua muda yang baru menjalani biduk rumah tangga agar menjadi figur terbaik bagi anak-anak mereka.
Bagaimana tidak, pesan cinta yang tersampaikan tersebut lebih banyak berisikan tentang hal apa saja yang akan mereka lakukan ketika mereka menjadi orang tua. Ada yang akan memberikan kebebasan kepada anaknya terkait pilihan hidup, ada yang akan mendukung apapun yang anak mereka lakukan. Bahkan ada pula yang akan menjadi orang tua, teman sekaligus sahabat agar dapat tercipta sebuah kedekatan emosional antara orang tua dan anak.
Dalam beberapa video juga yang tidak akan menjadi orang tua yang otoriter, dan akan selalu hadir sebagai sosok orang tua yang ideal bagi anak. Berangkat dari janji-janji para calon orang tua tersebut setidaknya terdapat sebuah komitmen untuk menjadi orang tua yang baik dan bertanggung jawab pada anak. Yakni dengan harapan agar sang anak tidak merasa kekurangan kasih sayang dari salah satu pihak.
Harapan kepada anak
Selain penantian dan komitmen terdapat satu hal lagi yang menurut penulis menjadi sebuah pesan cinta para calon orang tua tersebut. Yaitu harapan-harapan ketika si anak sudah menjelang dewasa. Harapan untuk menjadi anak yang baik, saleh salehah, bertanggung jawab serta mencintai kedua orang tua adalah harapan utama yang kita sandarkan kepada anak.
Perkataan “orang tua dapat merawat 10 anak, tetapi 10 anak belum tentu dapat merawat orang tua” menjadi kekhawatiran tersendiri bagi calon orang tua hari ini. Oleh sebab itu harapan terbesar calon orang tua dalam tren “Hi Kids” ini adalah bagaimana anak dapat mencintai orang tua sepenuhnya, serta tetap peduli kepada mereka ketika telah menua kelak.
Ketiga pesan cinta para calon orang tua dalam tren “Hi Kids” yang telah penulis sebutkan di atas merupakan sebuah pesan kasih sayang. Yakni dengan harapan agar para generasi keturunan mereka dapat menjadi generasi yang lebih baik dalam menjalani hidup. []