• Login
  • Register
Rabu, 21 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Ulama Perempuan Abad 20

Nazhirah mengajak para ulama untuk melakukan reinterpretasi dan rekonstruksi wacana keagamaan berdasarkan fakta-fakta perkembangan dan perubahan sosial, budaya, dan politik yang tidak bisa dilawan

Redaksi Redaksi
16/03/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
ulama perempuan abad 20

ulama perempuan abad 20

709
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Sejak awal abad 20 hingga sekarang, di berbagai belahan dunia Muslim banyak ulama perempuan kembali tampil ke panggung sejarah.

Pengetahuan mereka dalam bidang agama (Islam) sangat mendalam dan luas. Beberapa di antaranya adalah Huda Sya’rawi, Batsinah, Nabawiyah Musa, Aisyah binti Syathi, Zainab al-Ghazali, dan Aminah Wadud.

Salah seorang ulama perempuan abad 20 tersebut, Nabawiyah Musa, menuntut dibukanya akses pendidikan bagi kaum perempuan negerinya (Mesir). Dalam sebuah ceramahnya dia mengatakan:

“Aku ingin kaum perempuan Mesir bisa hidup dengan baik. Mereka mengapresiasi ilmu pengetahuan dan bekerja keras tanpa henti, sampai tiba masanya aku dapat melihat lahirnya ratusan tokoh perempuan dalam negeri tercinta ini”.

Tak kalah menariknya adalah Nazhirah Zainuddin (1908-1976), salah seorang ulama perempuan Mesir yang cerdas dan gagah. Nazhirah menguasai pengetahuan dari sumber-sumber keislaman klasik dengan sangat baik.

Baca Juga:

Catcalling Masih Merajalela: Mengapa Kita Tidak Boleh Diam?

Ulama Perempuan sebagai Puser Bumi

Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

Beliau amat sadar bahwa perempuan muslim selama berabad-abad tidak memiliki ruang untuk menjadi cerdas, apalagi menjadi ulama. Dengan lantang, dalam karyanya yang diberi nama Sufur wa al-Hijab, Nazhirah mengkritik keras pandangan ulama pada masanya terutama para ulama besar al-Azhar tentang Hijab, Jilbab, dan isu-isu perempuan lain yang masih ditafsirkan secara konservatif.

Nazhirah acap mengajak debat para ulama laki-laki sambil mengajukan atgumen-argumen dengan referensi-referensi otoritatif Islam: al-Qur’an dan hadis Nabi saw dan mengemukakan studi komparasi terhadap kitab-kitab tafsir klasik seperti tafsir Baidhawi, Khazin, Nasafi, Thabari, dan kitab-kitab fikih klasik lainnya.

Ulama perempuan kelahiran Aleppo ini banyak mengutip sekaligus menganalisis pikiran-pikiran para tokoh dan cendikiawan besar Islam klasik. Antara lain Muhyiddin ibnu Arabi, sang guru terbesar mistisisme Islam.
Kemampuannya dalam memahami kitab-kitab klasik tidak kita ragukan lagi.

Nazhirah mengajak para ulama untuk melakukan reinterpretasi dan rekonstruksi wacana keagamaan berdasarkan fakta-fakta perkembangan dan perubahan sosial, budaya, dan politik yang tidak bisa kita lawan.*

*Sumber: tulisan KH. Husein Muhammad dalam buku Ijtihad Kyai Husein, Upaya Membangun Keadilan Gender.

Tags: Abad 20perempuanulamaulama perempuan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Hadits-hadits Membolehkan Azl

Hadits-hadits yang Membolehkan Azl

21 Mei 2025
Azl dilarang

Pengertian dan Hadits Larangan Melakukan Azl

21 Mei 2025
Dalam Hadits

KB dalam Hadits

21 Mei 2025
Menyusui Anak

Menyusui Anak dalam Pandangan Islam

20 Mei 2025
KB

KB dalam Pandangan Riffat Hassan

20 Mei 2025
KB

KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

20 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Bangga Punya Ulama Perempuan

    Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Riffat Hassan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Catcalling Masih Merajalela: Mengapa Kita Tidak Boleh Diam?
  • Hadits-hadits yang Membolehkan Azl
  • Film Pengepungan di Bukit Duri : Kekerasan yang Diwariskan
  • Pengertian dan Hadits Larangan Melakukan Azl
  • Rahasia Tetap Berpikir Positif Setiap Hari, Meski Dunia Tak Bersahabat

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version