• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Pernak-pernik

Yuk Belajar Filsafat Stoa Ala Cania Citta Irlanie!

Filsafat Stoa mengajarkan kita untuk hidup selaras dengan alam dan emosi-emosi negatif yang terkontrol. Para filsuf setia juga punya kebiasaan baik yakni merenungi setiap kejadian yang terjadi dan menulis dalam perenungan tersebut.

Ela Nurlaela Ela Nurlaela
07/06/2021
in Pernak-pernik
0
Cania Citta Irlanie

Cania Citta Irlanie

371
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Menyikapi hidup yang semakin tak bisa diprediksi, ada  baiknya kita kembali meneladani gaya hidup dan kebiasaan para filsuf ditengah kegilaan zaman yang konon serba prkatis ini. Banyak orang mendambakan hiburan dan liburan ke tempat terkenal dan indah penuh kedamaian. Namun sejatinya masuk dan berlibur ke dalam diri sendiri adalah perjalanan paling mewah dan tak ada duanya.

Banyak sekali aliran filsafat yang bisa kita gunakan sebagai jalan untuk menapaki kehidupan (way of life) salah satunya adalah Filsafat Stoa atau yang kerap kali dikenal dengan Stoicisme. Soal Stoicisme mari belajar Meditations terlebih dahulu dari Marcus Aurelius. Dalam Bahasa Yunani, Filsafat Stoa berarti ataraxis yang asal katanya adalah ataraktus. a (tidak) taraxic/tarassein (to trouble) dengan demikian ataraxic berarti no trouble (untrouble).

Para kaum Stoa menggambarkan hal ini sebagai ‘situasi negatif’ yakni ‘tidak adaa gangguan’. Bahagia adalah saat kita tidak terganggu (kedamaian dan ketenangan jiwa). Dalam istilah lain, juga dikatakan sebagai apatheia, a (tidak) dan patheia/pathos (derita). Sehingga apatheia berarti bebas atau terbebas dari emosi, penderitaan dan nafsu-nafsu. Ketiga hal tersebut jika terus dibiarkan akan berubah menjadi kemarahan, kecewa, dengki dan iri hati.

Singkatnya, Filsafat Stoa mengajarkan kita untuk hidup selaras dengan alam dan emosi-emosi negatif yang terkontrol. Para filsuf setia juga punya kebiasaan baik yakni merenungi setiap kejadian yang terjadi dan menulis dalam perenungan tersebut.

Dewasa ini, ditengah bejuliwet dan keruwetan hidup ada baiknya kita meniru kebiasaan salah satu public figure yang juga mempraktikkan stoicisme dalam kesehariannya, tak lain adalah penulis sekaligus editor Geotimes: Cania Citta Irlanie. Perempuan lulusan Ilmu Politik UI ini memang terkenal sering menyuarakan opini dimedia sosial terkait isu-isu hangat yang terjadi, mulai dari isu-isu perempuan dan feminis, kekerasan seksual, pelecehan, politik, hukum, ekonomi bahkan yang paling menarik perhatian adalah soal pro-kontra LGBT.

Baca Juga:

Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

Awet Muda di Era Media Sosial: Perspektif dan Strategi Perempuan

Hal-hal yang Tak Kita Hargai, Sampai Hidup Mengajarkan dengan Cara yang Menyakitkan

Kartini di Era Internet, Habis Gelap, Terbitlah Algoritma

Sejak masih sekolah, Vania mengaku memang sering ikut olimpiade dan lomba-lomba debat. Maka tak heran jika beropini merupakan ciri khas dan makanan sehari-harinya. Meski demikian, ada banyak hal yang patut kita tiru terkait sikapnya yang selalu santai dan enjoy ketika menerima banyak bullian di media sosial. Perkataannya yang lugas dan berani memang tak menutup kemungkinan mengundang emosi para netizen yang tak sepaham dengannya, ancaman sekaligus komentar bernada intimidasi kerap kali ia terima saat ia bersuara. Namun ia tetap santai dan chill saja meresponnya, tanpa larut dalam komentar-komentar bulian tersebut.

Sesungguhnya apasih rahasia Cania bisa tetap enjoy ditengah kehidupan yang ‘menghadeuhkan’ ini… Yu intip kiat-kiatnya…

Terbiasa Menulis dan Membaca Sejak Dulu

Sama seperti para Stoik kebanyakan, perenungan memang menjadi fashion. Cania Citta Irlanie yang terkenal cerdas tentu mendapat banyak pengetahuan bukan tanpa alasan. Tak lain ialah karena ia sangat gemar membaca dan menulis, mengakrabi pengetahuan jadi hobinya sehari-hari. Tak hanya itu, kita tahu bahwa membaca dan menulis punya efek positif selain secara fisik juga psikologis. Membaca membuat pikiran kita jadi terbuka dan menulis adalah proses penyebarluasan ide juga terhindar dari resiko stres karena pikiran-pikiran yang mengendap bisa terluapkan. Selain memang menjadi kegemarannya, menulis dan membaca juga kini menjadi pekerjaannya.

Fokus Pada Penyelesaian Masalah Bukan Mengeluh dan Pasrah

Cania Citta Irlanie mengaku bahwa sejak kecil ia diharuskan hidup mandiri, perceraian kedua orangtuanya menjadikan ia hidup dengan penuh kemandirian. Ibunya sering mengatakan “saat kamu ditimpa masalah, apakah dengan kamu mengeluh dan pasrah akan mampu menyelesaikan masalah? Cari cara agar masalah kamu cepat selesai” perihal ini, Vania juga sering menanamkan 10% masalah dalam hidup adalah masalah itu sendiri dan 90% nya adalah bagaimana kita merespon masalah tersebut.

Dirinya mengaku pernah di bully oleh teman sekolah, ia sering dicegat di pintu gerbang dan sebagai solusinya ia seringkali keluar sekolah melalui pagar samping guna menghindari bully-an tersebut. Menggelitik ya!

Open Minded dan Keluar Dari Zona Nyaman

Saat sebelum kuliah ia mengaku bahwa dirinya ‘anak sains banget’ karena sangat terbiasa bergelut didunia eksak. Ia memutuskan kuliah di jurusan Ilmu Politik karena sadar bahwa kehidupan ini begitu kompleks, awalnya memang tidak nyaman, perasaan aneh dan penyesuaian diri kembali ia rasakan …”Dalam Sains kan kebenaran hanya satu, kecuali jika teori lama terpatahkan oleh teori baru maka kebenarannya jadi geser sedang dalam ilmu sosial kebenaran bisa kompleks dan banyak, hal ini yang kemudian jadi bahan sekaligus pertimbangan saya menilai realita dalam kehidupan.”

Meski demikian ia terus berusaha dan meng-upgrade diri bahwa melakukan hal di luar kebiasaan lama punya tantangan dan keasyikan tersendiri. Pemahamannya soal filsafat stoa ini juga ia dapat dari diskusi tentang filsafat yang tak hanya memberi sumbangsih terhadap pengetahuan (kognitif) tapi juga secara emosional.

Mempersiapkan Diri Untuk Kemungkinan Terburuk

Sering menerima perkataan kasar, bahasa penuh ancaman dan ejekan-ejekan di media sosial tak membuat Cania Citta Irlanie gentar, ia sadar bahwa hidup harus siap dengan segala jenis resiko yang mungkin terjadi. Bermedia sosial bukan tanpa masalah punya, ia juga sepaket dengan resiko-resiko diatas. Artinya mempersiapkan diri untuk tetap kuat dan santai adalah pilihan.

Pada beberapa kesempatan ia mengaku sering mengamati komentar yang diarahkan pada para public figure lain, setelah itu ia baca dan resapi kalimat dan komentar bully-an tersebut sampai ia terbiasa dan menganggap bahwa ancaman tersebut bukan apa apa dan tidak berpengaruh. “Lagi pula apa pentingnya mengaminkan dan memberi kuasa atas perkataan orang, ia malah membuat kita tersiksa” dari sini kita melihat bahwa Cania memang individu merdeka.

Pesan Untuk Anak Muda

Kurangi melihat media sosial orang-orang yang pamer kemewahan. Karena postingan medsos tak melulu  sesuai dengan kenyataan hidup, anak muda itu perlu buku, filosofi dan spirituallity. Baca buku dan pelajari filosofi yang menginspirasi bukan terus mengkhayal dan membandingkan hidup dengan kemewahan selebriti. []

 

Tags: Cania Citta IrlanieFilsafat StoaFilsufkebahagiaanmedia sosial
Ela Nurlaela

Ela Nurlaela

Alumni Fakultas Syariah dan Hukum UIN SGD Bandung, Suka bercocok tanam, senang mempelajari berbagai isu

Terkait Posts

Pemukulan

Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

18 Mei 2025
Gizi Ibu Hamil

Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

17 Mei 2025
Pola Relasi Suami Istri

Pola Relasi Suami-Istri Ideal Menurut Al-Qur’an

17 Mei 2025
Peluang Ulama Perempuan

Peluang Ulama Perempuan Indonesia dalam Menanamkan Islam Moderat

16 Mei 2025
Nusyuz

Membaca Ulang Ayat Nusyuz dalam Perspektif Mubadalah

16 Mei 2025
Poligami dalam

Menggugat Poligami, Menegakkan Monogami

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version