Kamis, 20 November 2025
  • Login
  • Register
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
    Sunat Perempuan

    Membumikan Ijtihad: Langkah KUPI Menghapus Sunat Perempuan dari Ruang Keluarga hingga Negara

    Sunat Perempuan

    Perjuangan KUPI Menghentikan Sunat Perempuan: Dari Musyawarah, Penolakan, hingga Penerimaan Publik

    P2GP

    Prof. Alim: sebagai Bentuk Penolakan terhadap P2GP, Pengalaman Perempuan Harus Ditulis

    Fatwa KUPI P2GP

    Fatwa KUPI Jadi Motor Advokasi: UNFPA Puji Tiga Tahun Kerja Ulama Perempuan Menghapus P2GP

    P2GP

    P2GP Harus Dihentikan Total: KemenPPPA Akui Fatwa KUPI sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

    Buku Anak yang Dinanti Jangan Disakiti

    Luncurkan Buku Anak yang Dinanti, Jangan Disakiti, Alimat Tegaskan Hentikan Praktik P2GP

    Human Rights Tulip 2025

    KUPI Masuk 10 Deretan Pembela HAM Dunia dalam Human Rights Tulip 2025

    KUPI

    KUPI: Jalan Panjang Ulama Perempuan Menuju Pengakuan Global

    Bedah Buku #Reset Indonesia

    Bedah Buku #Reset Indonesia: Membongkar Kegagalan Sistemik Negeri Ini

  • Kolom
    • All
    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
    Intimate Wedding

    Francis Fukuyama: Intimate Wedding sebagai Gejala Runtuhnya Kolektivitas Tradisional

    Nancy Ajram

    Mengapa Nancy Ajram Begitu Menarik bagi Banyak Muslimah di Indonesia?

    Kesederhanaan

    Bahkan bagi Orang Biasa, Kesederhanaan Bukan Hal Biasa

    Tuhan dan Disabilitas

    Tuhan dan Disabilitas: Ketika Keimanan Tak Diukur dari Kefasihan

    Pekerja Perempuan

    Pekerja Perempuan Host Live Korban Pelecehan Verbal Tersembunyi

    Pernikahan ala Boiyen

    Kesiapan Diri untuk Pernikahan ala Boiyen

    KUPI

    Bagaimana KUPI Mengubah Wajah Islam di Indonesia?

    Ulama Perempuan Rahima

    Dari Rahima, Alimat, hingga Fahmina: Fondasi Kuat Gerakan Ulama Perempuan Indonesia

    Penyandang Disabilitas

    Penyandang Disabilitas Dan Akses Di Jalan Raya

  • Khazanah
    • All
    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
    Ujung Sajadah

    Tangis di Ujung Sajadah

    Surga

    Menyingkap Lemahnya Hadis-hadis Seksualitas tentang Kenikmatan Surga

    Surga

    Surga dalam Logika Mubadalah

    Kenikmatan Surga

    Kenikmatan Surga adalah Azwāj Muṭahharah

    Surga Perempuan

    Di mana Tempat Perempuan Ketika di Surga?

    Surga

    Ketika Surga Direduksi Jadi Ruang Syahwat Laki-Laki

    Perempuan Lebih Rendah

    Ketakwaan Perempuan Tidak Lebih Rendah dari Laki-laki

    Keterbukaan Rumah Tangga

    Keterbukaan Adalah Kunci Utama Keharmonisan Rumah Tangga

    Keterbukaan

    Pentingnya Sikap Saling Keterbukaan dalam Rumah Tangga

  • Rujukan
    • All
    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
    Perempuan Fitnah

    Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Menjadi Insan Bertakwa dan Mewujudkan Masyarakat Berkeadaban di Hari Kemenangan

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Merayakan Kemenangan dengan Syukur, Solidaritas, dan Kepedulian

    Membayar Zakat Fitrah

    Masihkah Kita Membayar Zakat Fitrah dengan Beras 2,5 Kg atau Uang Seharganya?

    Ibu menyusui tidak puasa apa hukumnya?

    Ibu Menyusui Tidak Puasa Apa Hukumnya?

    kerja domestik adalah tanggung jawab suami dan istri

    5 Dalil Kerja Domestik adalah Tanggung Jawab Suami dan Istri

    Menghindari Zina

    Jika Ingin Menghindari Zina, Jangan dengan Pernikahan yang Toxic

    Makna Ghaddul Bashar

    Makna Ghaddul Bashar, Benarkah Menundukkan Mata Secara Fisik?

    Makna Isti'faf

    Makna Isti’faf, Benarkah hanya Menjauhi Zina?

  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
    Sunat Perempuan

    Membumikan Ijtihad: Langkah KUPI Menghapus Sunat Perempuan dari Ruang Keluarga hingga Negara

    Sunat Perempuan

    Perjuangan KUPI Menghentikan Sunat Perempuan: Dari Musyawarah, Penolakan, hingga Penerimaan Publik

    P2GP

    Prof. Alim: sebagai Bentuk Penolakan terhadap P2GP, Pengalaman Perempuan Harus Ditulis

    Fatwa KUPI P2GP

    Fatwa KUPI Jadi Motor Advokasi: UNFPA Puji Tiga Tahun Kerja Ulama Perempuan Menghapus P2GP

    P2GP

    P2GP Harus Dihentikan Total: KemenPPPA Akui Fatwa KUPI sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

    Buku Anak yang Dinanti Jangan Disakiti

    Luncurkan Buku Anak yang Dinanti, Jangan Disakiti, Alimat Tegaskan Hentikan Praktik P2GP

    Human Rights Tulip 2025

    KUPI Masuk 10 Deretan Pembela HAM Dunia dalam Human Rights Tulip 2025

    KUPI

    KUPI: Jalan Panjang Ulama Perempuan Menuju Pengakuan Global

    Bedah Buku #Reset Indonesia

    Bedah Buku #Reset Indonesia: Membongkar Kegagalan Sistemik Negeri Ini

  • Kolom
    • All
    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
    Intimate Wedding

    Francis Fukuyama: Intimate Wedding sebagai Gejala Runtuhnya Kolektivitas Tradisional

    Nancy Ajram

    Mengapa Nancy Ajram Begitu Menarik bagi Banyak Muslimah di Indonesia?

    Kesederhanaan

    Bahkan bagi Orang Biasa, Kesederhanaan Bukan Hal Biasa

    Tuhan dan Disabilitas

    Tuhan dan Disabilitas: Ketika Keimanan Tak Diukur dari Kefasihan

    Pekerja Perempuan

    Pekerja Perempuan Host Live Korban Pelecehan Verbal Tersembunyi

    Pernikahan ala Boiyen

    Kesiapan Diri untuk Pernikahan ala Boiyen

    KUPI

    Bagaimana KUPI Mengubah Wajah Islam di Indonesia?

    Ulama Perempuan Rahima

    Dari Rahima, Alimat, hingga Fahmina: Fondasi Kuat Gerakan Ulama Perempuan Indonesia

    Penyandang Disabilitas

    Penyandang Disabilitas Dan Akses Di Jalan Raya

  • Khazanah
    • All
    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
    Ujung Sajadah

    Tangis di Ujung Sajadah

    Surga

    Menyingkap Lemahnya Hadis-hadis Seksualitas tentang Kenikmatan Surga

    Surga

    Surga dalam Logika Mubadalah

    Kenikmatan Surga

    Kenikmatan Surga adalah Azwāj Muṭahharah

    Surga Perempuan

    Di mana Tempat Perempuan Ketika di Surga?

    Surga

    Ketika Surga Direduksi Jadi Ruang Syahwat Laki-Laki

    Perempuan Lebih Rendah

    Ketakwaan Perempuan Tidak Lebih Rendah dari Laki-laki

    Keterbukaan Rumah Tangga

    Keterbukaan Adalah Kunci Utama Keharmonisan Rumah Tangga

    Keterbukaan

    Pentingnya Sikap Saling Keterbukaan dalam Rumah Tangga

  • Rujukan
    • All
    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
    Perempuan Fitnah

    Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Menjadi Insan Bertakwa dan Mewujudkan Masyarakat Berkeadaban di Hari Kemenangan

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Merayakan Kemenangan dengan Syukur, Solidaritas, dan Kepedulian

    Membayar Zakat Fitrah

    Masihkah Kita Membayar Zakat Fitrah dengan Beras 2,5 Kg atau Uang Seharganya?

    Ibu menyusui tidak puasa apa hukumnya?

    Ibu Menyusui Tidak Puasa Apa Hukumnya?

    kerja domestik adalah tanggung jawab suami dan istri

    5 Dalil Kerja Domestik adalah Tanggung Jawab Suami dan Istri

    Menghindari Zina

    Jika Ingin Menghindari Zina, Jangan dengan Pernikahan yang Toxic

    Makna Ghaddul Bashar

    Makna Ghaddul Bashar, Benarkah Menundukkan Mata Secara Fisik?

    Makna Isti'faf

    Makna Isti’faf, Benarkah hanya Menjauhi Zina?

  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Film

5 Sikap Lagertha, Pemimpin Perempuan dalam Serial Vikings yang Patut Dicontoh

Memperjuangkan keadilan terhadap kaum perempuan yang telah lama tertindas oleh laki-laki, merupakan perjuangan Lagertha paling fenomenal

Irfan Hidayat Irfan Hidayat
2 Juli 2022
in Film
0
Pemimpin Perempuan

Pemimpin Perempuan

488
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

“Jika suatu saat kamu berlaku kasar lagi kepada istri dan anakmu, pasti akan berhadapan langsung dengan pedangku. Ingat itu!” – Lagertha, Vikings –

Mubadalah.id – Serial Vikings merupakan film yang dibuat dan ditulis oleh penulis skenario dan produser Inggris pemenang Emmy Award, Michael Hirst, dan dirilis oleh channel History. Dengan mengkomparasi fakta sejarah dan mitos Nordik, serta kisah legendaris masyarakat, film yang tayang perdana pada 3 Maret 2013 tersebut mampu mendapatkan rating 8,5 imdb.com dengan total 513.000 penonton.

Film ini mengawali kisahnya dengan mengajak penonton mengikuti perjalanan tokoh legendaris Nordik, Ragnar Lothbrok, yang diperankan oleh Travis Fimmel. Ragnar merupakan pahlawan Norse legendaris yang dikenal sebagai momok Anglo-Saxon Inggris dan Francia Barat. Seorang laki-laki yang memulai kisahnya sebagai petani miskin di Kattegat, yang kemudian berjuang untuk menjadi King of Norwegia.

Dalam perjalanan kisahnya, Ragnar memiliki istri yang menemaninya dari masa sulit hingga ia mampu menduduki jabatan Earl di Kattegat. Perempuan tersebut ialah Lagertha. Seorang perempuan cantik yang diperankan oleh Katheryn Winnick, yang kemudian melahirkan tokoh Viking fenomenal, Bjorn Ironside.

Sebelum terlalu jauh, tulisan ini tidak akan mengulas terkait siapa sosok Lagertha yang menjadi tokoh bangsa Viking. Di mana dalam dunia nyata, sosoknya masih menimbulkan perdebatan hingga hari ini. Tulisan ini bermaksud menggambarkan sosok Lagertha dalam film serial Vikings dengan mengambil beberapa hal yang dapat kita teladani dari semangat perjuangannya sebagai seorang pemimpin perempuan.

Ia berani melakukan perlawanan terhadap segala bentuk penindasan, pelecehan, dan kekerasan. Selain itu, Lagertha merupakan sosok pemimpin perempuan yang bijaksana, gagah, berani, dan tidak takut dengan apapun.

Sikap Lagertha yang Patut Kita Contoh

Bagi yang pernah menonton film serial Vikings, pastinya sudah tidak asing dengan sosok pemimpin perempuan Lagertha. Ratu bangsa Viking dari Kattegat itu menjadi salahsatu tokoh yang menjadi idola penonton film dengan total enam season tersebut. Kegigihannya dalam memimpin perang, mengayunkan pedang, menarik panah, dan berduel dengan musuh-musuh brutalnya merupakan scenes yang paling kita tunggu dalam setiap episodenya.

Selain gagah dalam memimpin perang, Lagertha juga tegas dan bijaksana dalam ketika menjadi seorang pemimpin perempuan Berikut ini 5 sikap Lagertha yang patut kita contoh:

Bijaksana dalam Memutuskan Perkara

Ketika Lagertha menjadi pemimpin Kattegat (yang kala itu sebagai istri Earl Ragnar), ia harus menjadi hakim pemutus sebuah perkara. Perempuan dengan julukan The Shieldmaiden itu mengabaikan informasi-informasi samar tanpa berdasar fakta. Apalagi informasi tersebut hanya keluar dari mulut laki-laki pemabuk yang selalu merasa menang.

Ia kemudian melawan tekanan dan provokasi dari para laki-laki yang berada di ruang sidang Kattegat. Lagertha berdeging, teguh dengan pendiriannya. Ia harus memutus perkara supaya tidak ada lagi perempuan dan anak-anak yang tersiksa dan teraniaya, meski oleh suami atau ayahnya sendiri.

Suatu hari di Kattegat, ada pasangan petani miskin menghadap Lagertha. Dengan raut muka penuh amarah dan dendam, laki-laki itu mengadukan istrinya:

“Yang Mulia, saya sudah menikahi istri saya ini selama 3 tahun. Dan berani-beraninya ia berselingkuh ketika saya sedang asik minum-minum“, teriaknya sembari menampar istrinya di depan anaknya.

Lagertha bertanya: “Dari mana kamu tahu istrimu berselingkuh?”

“Saya selalu mabuk setiap malam Yang Mulia. Saya tidak sadar. Untuk itulah, saya yakin bahwa dia telah selingkuh!” Jawabnya.

Serentak suara para laki-laki yang berkumpul semakin bergemuruh, sembari terus mengumpat dengan segala cacian kepada perempuan itu.

Perempuan tersebut berkata: “Apakah pembelaanku itu dibutuhkan Yang Mulia? Di mata suami, saya sudah bersalah. Dan selalu salah. Saya selalu harus membenarkan semua ucapannya. Apapun yang ia ucapkan!”

Namun, setelah Lagertha melakukan identifikasi, ternyata suatu hari Dewa Rig telah mendatangi perempuan tersebut, Dewa yang dipercaya bangsa Vikings jelmaan Heimdall, sang putra Odin. Dewa Rig dianggap sebagai pemimpin dewa Norse yang lahir oleh sembilan ibu. Sang Dewa yang digambarkan sebagai gelombang. Usul punya usul, Dewa Rig mendatangi perempuan tersebut untuk mengaruniai seorang anak.

Lagertha kemudian menatap tajam mata laki-laki di depannya. Ia melarang keras perlakuan kasar terhadap perempuan yang meskipun dilakukan oleh suaminya. Sambil bertolak pinggang, Lagertha kemudian mengucap pesan singkat yang sudah saya tulis di awal tulisan ini.

Menjaga Harga Diri Keluarga

Suatu waktu, Lagertha beserta kedua anaknya tengah ditinggal oleh Ragnar untuk sebuah misi selama beberapa pekan. Tiba-tiba, datang dua laki-laki pemabuk merambah ke dalam gubuk kayu miliknya. Alih-alih takut dan gentar, Ia justru dengan tenang menawarkan bantuan kepada mereka.

“Jika kalian lapar dan haus, aku bisa berikan makanan dan minuman”, Tawarnya.

kedua laki-laki itu kemudian menatap mesum, sambil terus menggodanya: “Aku tak butuh makan. Aku hanya butuh kamu yang sedang kesepian” ujarnya sambil tertawa genit.

“Begitu ya… Sini… Mendekatlah…” Ucap Lagertha.

Kedua laki-laki itu menyeringai kegirangan karena merasa niatnya telah terberi harapan. Keduanya pun bergegas maju, hingga langkah ketiga, Lagertha menyambar pedang di sampingnya  secepat kilat, lalu menebas tangan kanan mereka hingga buntung. Kedua laki-laki tersebut bergegas kabur terbirit-birit.

Melawan Stereotip ‘Perempuan Itu Lemah’

Lagertha hidup di lingkungan masyarakat Kattegat yang mempersepsikan laki-laki sebagai orang yang selalu dan pasti benar dalam segala hal. Sebaliknya, kaum perempuan selalu dianggap lemah, dan mudah untuk dipersalahkan. Mereka membenarkan mitos bahwa laki-laki adalah paling utama, selalu benar dalam setiap hal.

Ketika menjadi seorang istri Earl dan Ratu Kattegat, Lagertha sadar bahwa perempuan hanyalah sekedar pelengkap derita. Perempuan adalah korban ketidakadilan yang terus dan selalu dibenarkan. Tidak hanya itu, para lelaki di Kattegat seringkali menjadikan perempuan hanya sebagai objek pemuas birahi seksual semata.

Lagertha muak dengan itu semua. Ia kemudian melawan dengan segala daya yang ia miliki. Perlawanan itu ia buktikan dengan pertarungan di medan perang. Ia pernah menguji dan menantang para lelaki untuk duel satu lawan satu dengan pedangnya. Hanya lelaki yang mampu menjadi lawan seimbanglah yang bisa menjadi pasangan hidupnya.

Pemimpin Perempuan Tangguh dan Tidak Kenal Takut

Suatu ketika, desa yang merupakan tempat tinggal Lagertha di masa tua  mengalami penyerangan oleh sekelompok laki-laki yang telah terusir dari Kattegat oleh Earl Bjorn karena telah melakukan pelangaran. Desa tersebut kebetulan para janda tua yang menghuni. Lagertha pun memimpin barisan perempuan tersebut untuk melakukan perlawanan dan mempertahankan desanya.

Lagertha begitu sengit dalam pertempuran, sehingga membuat semua musuhnya terbunuh dan kabur.  Rambut pirang panjang Lagertha terurai dan jatuh ke punggungnya ketika ia mengayunkan pedang, menunjukkan bahwa dia sebenarnya adalah seorang pemimpin perempuan yang tangguh dan tidak kenal takut. Keterampilan dan keberanian perangnya tak tertandingi.

Sosok Penyabar dan Tak Putus Asa

Seorang penyihir Kattegat telah memberitahu Lagertha bahwa ia tidak akan lagi memiliki anak. Mendengar itu, Lagertha di ambang kesedihan dan hampir menyerah. Namun, hal itu tidak menjadikannya sebagai pemimpin perempuan lemah. Ia kemudian bangkit berjuang hingga akhirnya dia mampu menjadi seorang ratu.

Kisah lain dalam film serial tersebut adalah ketika Ragnar telah menjadikan Aslaug sebagai istri keduanya. Lagertha pun memilih untuk pergi meninggalkan Kattegat dan melepas jabatan istri Earlnya. Pilihan tersebut ia ambil untuk mengantisipasi konflik antara pendukung Lagertha dan pendukung Aslaug (yang kemudian melahirkan Ubbe, Hvitserk, Sigurd, dan Ivar The Boneless).

Itulah 5 sikap Lagertha yang patut kita contoh. Baik laki-laki dan perempuan, sikap-sikap tersebut harus senantiasa dimiliki oleh setiap individu dalam menjalani hidup. Memperjuangkan keadilan terhadap kaum perempuan yang telah lama tertindas oleh laki-laki, merupakan perjuangan Lagertha paling fenomenal. Semangat tersebut sepatutnya tetap kita galakkan hingga saat ini, di mana penindasan masih marak terjadi, termasuk terhadap perempuan.

Scenes yang paling mengharukan ialah ketika Lagertha meninggal dunia terbunuh secara tidak sengaja oleh Hvitserk yang dalam keadaan pengaruh halusinasi mushroom. Sampai episode tersebut, saya sempat berpikir untuk tidak menonton lagi film Vikings. Namun, karena banyak pesan moral tentang politik, hukum, keadilan dan kesetaraan, sayang rasaanya jika mandek di tengah jalan.

Lagertha dalam dunia nyata masih menjadi perdebatan. Baik itu karakteristiknya, perannya, bahkan kematiannya pun masih diperdebatkan. Hal tersebut sebab banyaknya versi sejarah tentang bangsa Viking yang kemudian memunculkan pro-kontra di dunia barat. Terlepas dari itu semua, 5 sikap Lagertha tadi tidak ada salahnya jika kita jadikan contoh untuk kita terapkan dalam kehidupan, apalagi dalam hal keadilan dan kesetaraan. []

Tags: Filmkeadilan genderKepemimpinan PerempuanKesetaraan Genderperempuan
Irfan Hidayat

Irfan Hidayat

Alumni Hukum Tata Negara UIN Sunan Kalijaga, Kader PMII Rayon Ashram Bangsa

Terkait Posts

P2GP
Aktual

Prof. Alim: sebagai Bentuk Penolakan terhadap P2GP, Pengalaman Perempuan Harus Ditulis

20 November 2025
Al-Ummu Madrasatul Ula
Keluarga

Menafsir Al-Ummu Madrasatul Ula: Keluarga Sebagai Sekolah Pertama

17 November 2025
Pendidikan Perempuan Rahmah el-Yunusiyah
Publik

Strategi Rahmah El-Yunusiyah Memajukan Pendidikan Perempuan

15 November 2025
Rahmah el-Yunusiyah sudah
Publik

Jika Rahmah el-Yunusiyah Sudah Memulai Sejak 1900, Mengapa Kita Masih Berdebat Soal Pendidikan Perempuan?

15 November 2025
Rahmah el-Yunusiyah
Publik

Ketika Rahmah El-Yunusiyah Memulai Revolusi Pendidikan Perempuan

14 November 2025
Rahmah el-Yunusiyah
Publik

Rahmah El-Yunusiyah: Perempuan Indonesia yang Mengubah Kebijakan Al-Azhar

14 November 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Tuhan dan Disabilitas

    Tuhan dan Disabilitas: Ketika Keimanan Tak Diukur dari Kefasihan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • P2GP Harus Dihentikan Total: KemenPPPA Akui Fatwa KUPI sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fatwa KUPI Jadi Motor Advokasi: UNFPA Puji Tiga Tahun Kerja Ulama Perempuan Menghapus P2GP

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Nancy Ajram Begitu Menarik bagi Banyak Muslimah di Indonesia?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Prof. Alim: sebagai Bentuk Penolakan terhadap P2GP, Pengalaman Perempuan Harus Ditulis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Membumikan Ijtihad: Langkah KUPI Menghapus Sunat Perempuan dari Ruang Keluarga hingga Negara
  • Francis Fukuyama: Intimate Wedding sebagai Gejala Runtuhnya Kolektivitas Tradisional
  • Perjuangan KUPI Menghentikan Sunat Perempuan: Dari Musyawarah, Penolakan, hingga Penerimaan Publik
  • Mengapa Nancy Ajram Begitu Menarik bagi Banyak Muslimah di Indonesia?
  • Prof. Alim: sebagai Bentuk Penolakan terhadap P2GP, Pengalaman Perempuan Harus Ditulis

Komentar Terbaru

  • Refleksi Hari Pahlawan: Tiga Rahim Penyangga Dunia pada Menolak Gelar Pahlawan: Catatan Hijroatul Maghfiroh atas Dosa Ekologis Soeharto
  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2025 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2025 MUBADALAH.ID