Kamis, 27 November 2025
  • Login
  • Register
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
    Fahmina

    Marzuki Rais: Fahmina Tumbuh dari Kontrakan, Kuat di Pendidikan, Meluas Lewat Jejaring Asia

    Fahmina

    Marzuki Rais Beberkan Tantangan Advokasi dan Misi Keberagaman Fahmina

    Inklusif

    Peringati Seperempat Abad, Fahmina Kuatkan Gerakan Pendidikan Inklusif

    Demokrasi

    Kelas Diskusi Islam & Demokrasi Fahmina Soroti Rapuhnya Demokrasi dan Pengalaman Diskriminasi Kelompok Minoritas

    Kekerasan Seksual

    Kelas Diskusi Islam dan Gender Fahmina Ungkap Masalah Laten Kekerasan Seksual dan Perkawinan Anak

    Fahmina yang

    Fahmina Luncurkan Buku “Bergerak untuk Peradaban Berkeadilan” di Harlah ke-25

    25 Tahun Fahmina

    Fahmina Akan Gelar Peringatan 25 Tahun, Ini Rangkaian Acaranya

    P2GP

    P2GP Harus Diakhiri: KUPI Minta Negara Serius Libatkan Ulama Perempuan dalam Setiap Kebijakan

    P2GP

    Istiqamah di Tengah Penolakan: Perjuangan Panjang KUPI Menghentikan P2GP

  • Kolom
    • All
    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
    Hukuman Mati

    Hukuman Mati dalam Pandangan Gereja Katolik

    Kekerasan Terhadap Perempuan masih

    Dari Keluarga hingga Negara: Kekerasan terhadap Perempuan Masih PR Bersama

    soft life

    Soft Life : Gaya Hidup Anti Stres Gen Z untuk Kesejahteraan Mental

    Penguatan Komunitas

    Penguatan Komunitas Ala Fahmina

    Difabel

    Mereka (Difabel) Hanya Ingin “Diterima”

    Pluralisme

    Pluralisme Bukan Menyamakan, Tapi Merawat yang Beragam

    Menjadi Guru

    Menjadi Guru Bagi Semua Generasi

    Hari Guru Nasional

    Hari Guru Nasional: Saatnya Pendidikan Sadar Multi-intelegensia

    Tradisi Pesantren

    Fahmina dan Transformasi Tradisi Pesantren

  • Khazanah
    • All
    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
    Binatang

    Animal Stories From The Qur’an: Menyelami Bagaimana Al-Qur’an Merayakan Biodiversitas Binatang

    Ujung Sajadah

    Tangis di Ujung Sajadah

    Surga

    Menyingkap Lemahnya Hadis-hadis Seksualitas tentang Kenikmatan Surga

    Surga

    Surga dalam Logika Mubadalah

    Kenikmatan Surga

    Kenikmatan Surga adalah Azwāj Muṭahharah

    Surga Perempuan

    Di mana Tempat Perempuan Ketika di Surga?

    Surga

    Ketika Surga Direduksi Jadi Ruang Syahwat Laki-Laki

    Perempuan Lebih Rendah

    Ketakwaan Perempuan Tidak Lebih Rendah dari Laki-laki

    Keterbukaan Rumah Tangga

    Keterbukaan Adalah Kunci Utama Keharmonisan Rumah Tangga

  • Rujukan
    • All
    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
    Perempuan Fitnah

    Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Menjadi Insan Bertakwa dan Mewujudkan Masyarakat Berkeadaban di Hari Kemenangan

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Merayakan Kemenangan dengan Syukur, Solidaritas, dan Kepedulian

    Membayar Zakat Fitrah

    Masihkah Kita Membayar Zakat Fitrah dengan Beras 2,5 Kg atau Uang Seharganya?

    Ibu menyusui tidak puasa apa hukumnya?

    Ibu Menyusui Tidak Puasa Apa Hukumnya?

    kerja domestik adalah tanggung jawab suami dan istri

    5 Dalil Kerja Domestik adalah Tanggung Jawab Suami dan Istri

    Menghindari Zina

    Jika Ingin Menghindari Zina, Jangan dengan Pernikahan yang Toxic

    Makna Ghaddul Bashar

    Makna Ghaddul Bashar, Benarkah Menundukkan Mata Secara Fisik?

    Makna Isti'faf

    Makna Isti’faf, Benarkah hanya Menjauhi Zina?

  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
    Fahmina

    Marzuki Rais: Fahmina Tumbuh dari Kontrakan, Kuat di Pendidikan, Meluas Lewat Jejaring Asia

    Fahmina

    Marzuki Rais Beberkan Tantangan Advokasi dan Misi Keberagaman Fahmina

    Inklusif

    Peringati Seperempat Abad, Fahmina Kuatkan Gerakan Pendidikan Inklusif

    Demokrasi

    Kelas Diskusi Islam & Demokrasi Fahmina Soroti Rapuhnya Demokrasi dan Pengalaman Diskriminasi Kelompok Minoritas

    Kekerasan Seksual

    Kelas Diskusi Islam dan Gender Fahmina Ungkap Masalah Laten Kekerasan Seksual dan Perkawinan Anak

    Fahmina yang

    Fahmina Luncurkan Buku “Bergerak untuk Peradaban Berkeadilan” di Harlah ke-25

    25 Tahun Fahmina

    Fahmina Akan Gelar Peringatan 25 Tahun, Ini Rangkaian Acaranya

    P2GP

    P2GP Harus Diakhiri: KUPI Minta Negara Serius Libatkan Ulama Perempuan dalam Setiap Kebijakan

    P2GP

    Istiqamah di Tengah Penolakan: Perjuangan Panjang KUPI Menghentikan P2GP

  • Kolom
    • All
    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
    Hukuman Mati

    Hukuman Mati dalam Pandangan Gereja Katolik

    Kekerasan Terhadap Perempuan masih

    Dari Keluarga hingga Negara: Kekerasan terhadap Perempuan Masih PR Bersama

    soft life

    Soft Life : Gaya Hidup Anti Stres Gen Z untuk Kesejahteraan Mental

    Penguatan Komunitas

    Penguatan Komunitas Ala Fahmina

    Difabel

    Mereka (Difabel) Hanya Ingin “Diterima”

    Pluralisme

    Pluralisme Bukan Menyamakan, Tapi Merawat yang Beragam

    Menjadi Guru

    Menjadi Guru Bagi Semua Generasi

    Hari Guru Nasional

    Hari Guru Nasional: Saatnya Pendidikan Sadar Multi-intelegensia

    Tradisi Pesantren

    Fahmina dan Transformasi Tradisi Pesantren

  • Khazanah
    • All
    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
    Binatang

    Animal Stories From The Qur’an: Menyelami Bagaimana Al-Qur’an Merayakan Biodiversitas Binatang

    Ujung Sajadah

    Tangis di Ujung Sajadah

    Surga

    Menyingkap Lemahnya Hadis-hadis Seksualitas tentang Kenikmatan Surga

    Surga

    Surga dalam Logika Mubadalah

    Kenikmatan Surga

    Kenikmatan Surga adalah Azwāj Muṭahharah

    Surga Perempuan

    Di mana Tempat Perempuan Ketika di Surga?

    Surga

    Ketika Surga Direduksi Jadi Ruang Syahwat Laki-Laki

    Perempuan Lebih Rendah

    Ketakwaan Perempuan Tidak Lebih Rendah dari Laki-laki

    Keterbukaan Rumah Tangga

    Keterbukaan Adalah Kunci Utama Keharmonisan Rumah Tangga

  • Rujukan
    • All
    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
    Perempuan Fitnah

    Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Menjadi Insan Bertakwa dan Mewujudkan Masyarakat Berkeadaban di Hari Kemenangan

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Merayakan Kemenangan dengan Syukur, Solidaritas, dan Kepedulian

    Membayar Zakat Fitrah

    Masihkah Kita Membayar Zakat Fitrah dengan Beras 2,5 Kg atau Uang Seharganya?

    Ibu menyusui tidak puasa apa hukumnya?

    Ibu Menyusui Tidak Puasa Apa Hukumnya?

    kerja domestik adalah tanggung jawab suami dan istri

    5 Dalil Kerja Domestik adalah Tanggung Jawab Suami dan Istri

    Menghindari Zina

    Jika Ingin Menghindari Zina, Jangan dengan Pernikahan yang Toxic

    Makna Ghaddul Bashar

    Makna Ghaddul Bashar, Benarkah Menundukkan Mata Secara Fisik?

    Makna Isti'faf

    Makna Isti’faf, Benarkah hanya Menjauhi Zina?

  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom

Sudahi Saja Ketakutanmu Para Akhi, dan Mari Saling Memahami

Atu Fauziah Atu Fauziah
28 Oktober 2020
in Kolom, Personal
0
film Up in the Air
187
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Perempuan sekarang memang sudah banyak yang berkarir dan aktif dalam berbagai bidang, seperti sosial, ekonomi, pendidikan dan politik. Tetapi masih marak kita temui laki-laki yang anti terhadap perempuan karir dan lebih memilih perempuan rumahan yang ‘dianggapnya’ lebih cocok dijadikan istri sebab akan lebih telaten mengurus rumah dan anak-anak kelak.

Ada banyak ketakutan-ketakutan laki-laki terhadap perempuan karir dan berpendidikan tinggi, apalagi jikalau pendidikan si laki-laki di bawah perempuan. Itu bisa menjadi momok yang menakutkan bagi sebagian laki-laki―ketakutan yang tidak masuk akal saya rasa― karena dianggapnya perempuan yang berpendidikan tinggi akan mudah membangkang dan sulit diatur oleh suaminya. Apakah benar seperti itu?

Begini ya para Akhi, jika kalian takut menikahi perempuan yang berpendidikan tinggi sebab takut sulit diatur dan takut tidak menghargai kalian, itu sih kaliannya saja insecure. Lagian akhi ini cari asisten rumah tangga apa cari calon istri sih? Kalau mau cari perempuan yang gampang diatur-atur, disuruh-suruh, atau perempuan yang selalu hormat dan berbakti kepada Akhi, silahkan cari asisten rumah tangga. Saya sih pikir-pikir lagi kalau buat disuruh-suruh.

Pernikahan bukan untuk mengatur-atur seseorang apalagi perempuan, bukan pula untuk menjinakkan perempuan. Tetapi sebagai sarana untuk bersama-sama berbuat kebaikan, saling mengembangkan diri, agar kita memilki partner dalam meraih segala cita-cita. Bukankah itu lebih indah? Tidak ada yang lebih mengungguli dan berkuasa, sebab jika laki-laki dan perempuan bekerja sama keduanya akan sama-sama unggul kok! Kalau seperti ini sih, saya mau.

Perlu para Akhi tahu dan pahami beberapa hal ini,

1. Perempuan berhak memilih jalan hidupnya

Ada banyak perempuan yang saya temui ketika sebelum menikah ia aktif dalam mengembangkan diri dan bekerja untuk membantu memenuhi kebutuhan orang tuanya. Tetapi setelah menikah perempuan itu berhenti bekerja karena permintaan suaminya. Ini yang cukup saya sayangkan. Mengapa perempuan selalu dipaksa untuk memilih? Dipaksa untuk memilih keluarga atau karirnya. Yang bisa saja karirnya itu adalah hal yang sangat membahagiakan bagi perempuan, tetapi perempuan itu terpaksa meninggalkannya sebab suami ingin dilayani penuh. Padahal perempuan sangat mungkin menjadi ibu rumah tangga sekaligus ibu karir, asal Akhi mau berbagi tugas ketika di rumah agar tidak memberatkan perempuan.

2. Perempuan berhak mengembangkan potensinya

Kenapa masih saja tidak memahami kami, kaum perempuan juga butuh ruang untuk mengembangkan potensi yang kami miliki, butuh relasi positif selain relasi keluarga. Bukankah laki-laki bisa bebas mengembangkan potensinya tanpa pernah dibatasi oleh kewajibannya pada keluarga? Seharusnya perempuan pun bisa seperti itu. Perempuan yang berkarir toh tidak akan lari dari kewajiban keluarganya? Mengapa seolah laki-laki meragukan kemampuan kami sebagai perempuan?

3. Perempuan berhak meraih segala tujuan dan cita-citanya

Sangat sering saya dengar perkataan seperti ini, ‘Perempuan memang mesti cerdas dan berpendidikan tinggi, sebab perempuan akan menjadi ibu. Dan ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya’ saya tidak menafikkan kalimat tersebut. Memang benar ibu memiliki peran besar dalam mendidik anak, tetapi apakah perempuan berpendidikan hanya untuk mengurus anak nantinya?

Tentu saja tidak. Banyak alasan kenapa perempuan berpendidikan tinggi, tentu saja para perempuan memiliki tujuan dalam hidupnya, juga punya cita-cita yang ingin diraih. Mungkin di antara mereka ada yang bercita-cita menjadi pilot, diplomat, dokter, astronot, kan bisa saja. Jadi berpendidikan tinggi bukan hanya tentang mengurus anak ya teman-teman. Perempuan juga punya cita-cita yang ingin diwujudkan menjadi kenyataan.

4. Perempuan berhak mandiri

Ayolah, berhenti untuk tidak selalu membuat kami kaum perempuan bergantung pada laki-laki, dengan itu kalian laki-laki dengan bebas mengatur-ngatur kami. Perempuan memiliki hak untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Toh kami mandiri bukan berarti kami tidak butuh laki-laki, tetapi kami hanya ingin menjadi perempuan yang tidak sedikit-sedikit minta bantuan laki-laki.

Selagi kami bisa melakukan dan memenuhi kebutuhan tanpa memberatkan laki-laki, kenapa tidak? Apakah suami tidak senang semisal istrinya membeli skincare tanpa harus pakai uang suami? Kalau saya sih bakal seneng banget, itu berarti uang suami akan masuk jatah ditabung tanpa harus dibelikan skincare. Itu lebih ajib bukan?

Sudahi saja ketakutan-ketakutan kalian para Akhi, mari kita jalin hubungan yang saling memahami keinginan masing-masing tanpa mengedepankan ego untuk saling mengungguli. Kami para perempuan paham betul ketakutan kalian meskipun tidaklah benar, dan cobalah pahami kami juga sebab hidup kami bukan hanya tentang mengurus suami dan anak. Kami punya potensi yang mesti dikembangkan, kami punya cita-cita, dan kami pun ingin menjadi perempuan yang mandiri. []

Tags: KesalinganMubadalahperempuanrelasi adil gender
Atu Fauziah

Atu Fauziah

Mahasiswi Akidah Filsafat Islam di UIN Banten.

Terkait Posts

Kekerasan Terhadap Perempuan masih
Publik

Dari Keluarga hingga Negara: Kekerasan terhadap Perempuan Masih PR Bersama

27 November 2025
Kekerasan Terhadap Perempuan yang
Keluarga

Sampai Kapan Dalih Agama Dibiarkan Membenarkan Kekerasan terhadap Perempuan?

21 November 2025
Industri ekstraktif
Publik

Perjuangan Perempuan Adat Melawan Industri Ekstraktif

21 November 2025
P2GP
Aktual

Prof. Alim: sebagai Bentuk Penolakan terhadap P2GP, Pengalaman Perempuan Harus Ditulis

20 November 2025
Al-Ummu Madrasatul Ula
Keluarga

Menafsir Al-Ummu Madrasatul Ula: Keluarga Sebagai Sekolah Pertama

17 November 2025
Pendidikan Perempuan Rahmah el-Yunusiyah
Publik

Strategi Rahmah El-Yunusiyah Memajukan Pendidikan Perempuan

15 November 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Fahmina

    Marzuki Rais: Fahmina Tumbuh dari Kontrakan, Kuat di Pendidikan, Meluas Lewat Jejaring Asia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pidato Kebudayaan dalam Ulang Tahun Fahmina Institute Ke 25

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pentingnya Juru Bicara Disabilitas Berperspektif Gender

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Penguatan Komunitas Ala Fahmina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mereka (Difabel) Hanya Ingin “Diterima”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Hukuman Mati dalam Pandangan Gereja Katolik
  • Dari Keluarga hingga Negara: Kekerasan terhadap Perempuan Masih PR Bersama
  • Soft Life : Gaya Hidup Anti Stres Gen Z untuk Kesejahteraan Mental
  • Penguatan Komunitas Ala Fahmina
  • Mereka (Difabel) Hanya Ingin “Diterima”

Komentar Terbaru

  • Refleksi Hari Pahlawan: Tiga Rahim Penyangga Dunia pada Menolak Gelar Pahlawan: Catatan Hijroatul Maghfiroh atas Dosa Ekologis Soeharto
  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2025 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2025 MUBADALAH.ID