• Login
  • Register
Rabu, 21 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Analisa Perdebatan Hukum Nikah Mut’ah dan Nikah Sirri

Menurut para ulama Hanafiah, pernikahan semacam itu batal, hanya saja Imam Zafar berpendapat bahwa pernikahan temporal tersebut sah, dan syarat tempo (waktu) itu dianggap rusak atau batal.

Vevi Alfi Maghfiroh Vevi Alfi Maghfiroh
25/02/2021
in Aktual
0
Nikah Mut'ah

Nikah Mut'ah

126
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Mengenai nikah mut’ah sebenarnya mayoritas ulama telah menyepakati keharamannya. Dalam kitab Fiqih Islam wa adilatuhu, Wahbah az-Zuhaili mengatakan keempat madzhab dan mayoritas para sahabat telah bersepakat bahwa nikah mut’ah dan sejenisnya merupakan pernikahan yang haram dan batil.

Menurut para ulama Hanafiah, pernikahan semacam itu batal, hanya saja Imam Zafar berpendapat bahwa pernikahan temporal tersebut sah, dan syarat tempo (waktu) itu dianggap rusak atau batal. Namun Syiah Imamiah berpendapat berbeda, mereka memperbolehkan menikah mut’ah atau nikah temporal dengan perempuan Muslimah atau ahli kitab, dan dimakruhkan dengan perempuan pezina.

Jika merujuk pada dalil yang dipaparkan Wahbah Az-Zuhaili dalam kitab tersebut, Al-Qur’an, Sunnah, dan Ijma’ semuanya menyepakati dilarangnya nikah mut’ah. Adapun jika menemukan dalil atau pernyataan pengecualian terkait produk hukum di masa lalu, sebagai pembaca, kita harus mempertanyakan kebenarannya jika tidak sesuai dengan nilai universal ajaran agama.

Begitu pun dengan nikah di bawah tangan, atau yang sering dikenal dengan istilah nikah sirri. Pernikahan ini masih populer di beberapa kalangan masyarakat, bahkan ada yang menamainya dengan istilah ‘Kawin Kiai’, sebuah istilah yang lahir bahwa pernikahan tetap dianggap sah asalkan rukun dan syaratnya terpenuhi walau tidak tercacat di KUA.

Lantas bagaimana hukum nikah mut’ah dan nikah sirri? Mengapa nikah mut’ah itu dilarang? Apakah niat nikah mut’ah yang akad temporalnya tidak diucapkan saat ijab qabul bisa dihukumi mut’ah? Apa pandangan dan alasan masyarakat yang masih melakukan praktik nikah sirri? dan apa alasan penting mengapa pernikahan itu harus tercatat di KUA?

Baca Juga:

Menyusui Anak dalam Pandangan Islam

KB dalam Pandangan Islam

Menilik Relasi Al-Qur’an dengan Noble Silence pada Ayat-Ayat Shirah Nabawiyah (Part 1)

Membuka Tabir Keadilan Semu: Seruan Islam untuk Menegakkan Keadilan

Untuk memperoleh jawaban dari kegelisahan-kegelisahan tersebut, silakan kunjungi program ngaji malam sabtu bersama KH. Husein Muhammad di kanal youtube Mubadalah, dengan link berikut ini:

 

Tags: islamKH Husein MuhammadNikah Mut'ahNikah Sirriperkawinan
Vevi Alfi Maghfiroh

Vevi Alfi Maghfiroh

Admin Media Sosial Mubadalah.id

Terkait Posts

Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

19 Mei 2025
Rieke Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

19 Mei 2025
Mendokumentasikan Peran Ulama Perempuan

KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

19 Mei 2025
Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Alasan KUPI Jadikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

19 Mei 2025
Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan

KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

18 Mei 2025
Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia: Bersama Ulama dan Guru Perempuan, Bangkitlah Bangsa!

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Bangga Punya Ulama Perempuan

    Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menyusui Anak dalam Pandangan Islam
  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan
  • KB dalam Pandangan Riffat Hassan
  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version