Mubadalah.id – Beberapa hari yang lalu saya menemukan sebuah video yang berisi seorang perempuan yang sedang melakukan beberapa gerakan olahraga. Konten tersebut ramai dikomentari oleh netizen Indonesia. Namun sayangnya komentar-komentar tersebut justru berisi kata-kata negatif dan kasar. Misalnya “pakaiannya sih udah ukty, tapi sayang kok perilakunya bar-bar”, “muslimah itu olahraganya di kasur dan mengurus rumah aja, enggak usah aneh-aneh, dosa tau.”
Hal inilah yang membuat saya gemas dan greget, perempuan selalu mendapatkan stigma negatif dalam banyak hal, termasuk dalam kegiatan olahraga. Dan parahnya hal ini bukan hanya terjadi di dunia maya saja, tetapi juga dalam kehidupan kita sehari-hari.
Sebagian teman laki-laki saya sering mengomentari perempuan yang gemar melakukan kegiatan olahraga. Terutama olahraga yang menurut sebagian masyarakat tidak pantas dilakukan oleh perempuan. Seperti basket, sepak bola, bulu tangkis, panjat tebing, balap motor, balap mobil, dan olahraga lari.
Tetapi anehnya di sisi lain, mereka juga tetap mengomentari kegiatan olahraga yang lain, misalnya senam, yoga atau olahraga sejenis itu. Katanya perempuan tidak pantas berolahraga, karena dengan menggerak-gerakkan tubuhnya perempuan berpotensi melakukan dosa yaitu membuat laki-laki menjadi bergairah dan tergoda. Apalagi jika olahraga tersebut dilakukan dengan memakai pakaian yang ketat dan di ruangan terbuka.
Dengan begitu, tidak heran jika kelompok olahraga ibu-ibu di kampung saya seringkali mendapat cibiran dari masyarakat sekitar. Bahkan beberapakali pernah dibubarkan oleh salah satu tokoh agama dengan alasan mengganggu ketertiban masyarakat. Alasan yang absurd bingits….
Padahal menurut saya olahraga itu banyak manfaatnya, salah satunya adalah menjaga kesehatan serta kebugaran tubuh. Bukankah menjaga kesehatan itu wajib bagi setiap manusia. Kerena kesehatan merupakan hak bagi setiap manusia.
Selain itu, Islam juga memandang olahraga sebagai suatu kegiatan yang baik dan menjadi salah satu cara yang sangat efektif dalam menyehatkan tubuh. Dengan begitu, salah banget jika ada orang yang mengatakan bahwa olahraga tidak pantas dan haram dilakukan oleh perempuan.
Hal ini didasarkan pada sebuah hadis Nabi Muhammad Saw yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari. Nabi dalam hadisnya menganjurkan kepada para sahabat dan seluruh umat Islam untuk menguasai bidang olahraga. terutama berkuda, berenang, dan memanah.
Menurut Salahudin dalam sebuah jurnal yang berjudul “Olahraga menurut Pandangan Islam”, menyampaikan bahwa tiga jenis olahraga yang dianjurkan oleh nabi tersebut, bisa dianggap sebagai sumber dari semua jenis olahraga yang ada pada zaman sekarang. Dan ketiganya mengandung aspek kesehatan, keterampilan, kecermatan, sportifitas dan kompetensi.
Jika dilihat dengan perspektif mubadalah (kesalingan), anjuran ini tidak hanya berlaku bagi laki-laki saja, tetapi juga bagi perempuan. Karena laki-laki dan perempuan sama-sama manusia yang mempunyai hak untuk hidup sehat dan bahagia. Terutama dalam masa pandemi covid-19 ini. Di mana olahraga menjadi salah satu bentuk iktiar manusia untuk melawan penyakit yang sangat mengerikan tersebut.
Kemudian yang terakhir, terkait jenis pakaian apa yang dipakai oleh perempuan ketika berolahraga harusnya tidak perlu diperdebatkan, apalagi dijadikan alasan pelarangan perempuan untuk berolahraga. Sebab, apapun jenis kain yang melekat pada seseorang, jika otak kita masih memandang lawan jenis sebagai objek seksual, maka pergaulan kita akan tetap tidak sehat.
Maka dari itu, Ibu Nur Rofiah sebagai founder gerakan Kajian Gender Islam (KGI) mengatakan bahwa makna dari istilah ghaddul bashar bukan menundukan mata secara fisik, tetapi mengontrol otak dan cara berpikir kita dengan sehat. Sehingga pergaulan kita dengan sesama manusia menjadi pergaulan yang saling belajar, mendukung, bekerjasama dan saling mendorong untuk menebar kebaikan dan manfaat. []