Mubadalah.id – Pengarah Eksekutif Sisters In Islam (SIS) Malaysia, Rozana Isa mengatakan metode dan persepektif mubadalah adalah langkah awal untuk memastikan bahwa keadilan itu benar-benar dirasakan bagi laki-laki maupun perempuan.
“Melalui mubadalah, kami berharap semoga keadilan itu benar-benar diwujudkan. Sebab para founder yang membuat SIS juga mempercayai bahwa Islam adalah agama yang adil,” kata perempuan yang di sapa Ibu Rozana, saat memberikan materi pada Bengkel (Kursus) Mubadalah, di salah satu hotel di Kuala Lumpur Malaysia, pada tanggal 17-19 Agustus 2019, lalu.
SIS sebagai sebuah organisasi masyarakat sipil non pemerintah, lanjut Ibu Rozana, selalu berpegang teguh pada prinsip-prinsip kesetaraan, keadilan, dan kebebasan yang diperintahkan oleh Alquran.
“Dalam kerja-kerja yang kami lakukan, kami akan terus berkomitmen untuk membela hak-hak perempuan muslim di Malaysia dan hak asasi manusia yang universal yang diberlandaskan pada Alquran,” jelasnya.
Tidak hanya itu, Ibu Rozana juga mengungkapkan, kerja yang dilakukan oleh SIS juga berdasarkan life reality (realitas kehidupan) yang terjadi di masyarakat. Sebab life reality, kata dia, merupakan pengetahuan dan kekuatan bagi SIS.
“Life reality ini sebagai cara untuk memastikan seseorang baik laki-laki atau perempuan yang tadinya mengalami ketidakadilan agar tidak lagi menjadi korban ketidakadilan,” ungkapnya.
Ibu Rozana berharap, kerja-kerja yang lakukan oleh SIS, maka keadilan itu bisa dirasakan bagi laki-laki dan khususnya bagi para perempuan.
“Saya berharap semoga (kehadiran) SIS terus mendatangkan kebaikan kepada perempuan dan masyarakat,” tutupnya. (RUL)