Mubadalah.id – Salah satu dewan penasehat ulama perempuan (KUPI), Buya Husein Muhammad menjelaskan tentang makna mawaddah.
Kata mawaddah, menurut Buya Husein, sering dimaknai sama dengan “mahabbah”. Yakni cinta. Tetapi sesungguhnya bisa tidak identik essensinya. (Baca juga: Penjelasan Istri Shalihah Menurut Buya Husein (9))
Kata Buya Husein, ada banyak kata yang mengindikasikan makna cinta, seperti “al-Isyq”, rindu, atau “al-hawa”, hasrat dan lain-lain. Orang Arab mengatakan :
المحبة هي غليان القلب وثورانه عند لقاء المحبوب
Artinya : “Mahabbah adalah deburan atau gejolak hati saat bertemu dengan yang dicintai.”
Ada lagi yang mengatakan :
فالحبّ هوًى في القلب، غاية ما يريده لقاء المحبوب والأنس به
Artinya : “Mahabbah adalah hasrat dalam hati untuk bertemu “mahbub”, yang dicintai, dan bermesraan dengannya.” (Baca juga: Mengenal Perawat Pertama dalam Sejarah Islam: Rufaidah binti Sa’ad)
Dalam kata “mahabbah” cinta terkandung makna kekaguman, pesona, keindahan, rindu, rasa bahagia dan “sejuta” rasa yang lain. Cinta selalu merupakan kata yang menyimpan misteri kepada orang-orang yang mengalaminya.
Selain itu, Buya Husein memaparkan kemudian apa makna kata “Rahmah”? Kata ini selalu memberikan arti tentang kasih atau kasih sayang. (Baca juga: Membahas Rencana Keuangan Sebelum Menikah, Begini Etikanya)
Kata ini begitu populer di tengah-tengah masyarakat. Al-Qur’an menyebut kata ini sebanyak 286 kali. Berikut ayat al-Qur’annya :
وما ارسلناك الا رحمة للعالمين
Artinya : “Dan Aku tidak mengutusmu kecuali sebagai rahmat untuk alam semesta”. (Rul)