• Login
  • Register
Rabu, 21 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Menilik Air Sungai Citarum Melalui Video Dokumenter Citarum Triliun

Prigi Arisandi bersama tim Watchdoc Image melakukan dokumentasi dan susur sungai yang salah satunya mereka lakukan di sungai Citarum

Karimah Iffia Rahman Karimah Iffia Rahman
15/09/2022
in Publik
0
Sungai Citarum

Sungai Citarum

313
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Persoalan limbah padat dan pembuangan limbah cair secara sembarangan, masih kerap mewarnai kualitas air sungai di Indonesia. Kejadian ini pun selalu menjadi pemandangan yang kita temukan ketika Prigi Arisandi bersama tim Watchdoc Image melakukan dokumentasi dan susur sungai yang salah satunya mereka lakukan di sungai Citarum.

Pengambilan Sampel Air Sungai

Ketika melakukan penyusuran air sungai, Prigi juga melakukan pengambilan sampel air sebanyak 10 liter untuk dilakukan pengecekan kualitas air sungai apakah sudah memenuhi baku mutu air atau justru sebaliknya mengingat salah satu pencemar air sungai Citarum berasal dari industri tekstil.

Pohon Plastik

Akibat tidak adanya pengelolaan sampah yang baik, pada video dokumentasi Prigi, dapat kita temukan pula pohon plastik. Pohon ini bukanlah pohon buatan melainkan pepohonan asli yang tumbuh di sekitar sungai. Mamun ranting-rantingnya penuh sampah plastik yang berada di badan air sungai dan tersangkut ketika air sungai sedang pasang.

Potret Masyarakat Indonesia yang Bermukim di Sekitar Sungai

Nampak dari video berdurasi 40 menit 55 detik tersebut bahwa di sekitar tepian sungai masih banyak sampah plastik yang dibuang sembarangan dan tidak dilakukan pengolahan dengan baik. Warga di sekitar pun masih kerap membakar sampah untuk menyelesaikan sampah rumah tangganya.

Padahal berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Detania Faridawati, pembakaran sampah dapat mengakibatkan terjadinya kontaminasi pada atmosfer bumi sehingga menyebabkan polusi udara. Selain berdampak pada lingkungan, pembakaran sampah juga menjadi penyebab penyakit ISPA atau Infeksi Saluran Pernapasan Akut.

Baca Juga:

Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

Tamasya “Wisata” Kota Sampah dan Pandangan Kritis Seyyed Hossein Nasr

Membaca Ensiklik Katolik Laudato Si’ Menggunakan Perspektif Mubadalah

Lailatul Qadar adalah Pesan Pelestarian Lingkungan

Penurunan Debit Air

Tidak hanya pemandangan sekitar air sungai yang tidak terawat, dan kualitas air yang menurun. Air sungai Citarum juga mengalami penurunan debit air. Dulu bisa mencapai 50 liter per detik. Kini hanya berkisar di angka 19 liter per detik. Hal ini warga mengasumsikan akibat adanya pembangunan yang tidak ramah lingkungan. Sehingga memutus rantai aliran air sungai yang saat ini masih dapat mereka gunakan sebagai sumber air bersih yang pemerintah kelola.

Komunitas Cinta Alam Indonesia (CAI)

Dalam bahasa sunda sendiri, Cai bermakna air. Untuk melindungi air sungai Citarum, komunitas CAI telah melakukan penanaman berbagai jenis tanaman bambu. Hal ini selaras dengan ulasan Prof. Dr. Elizabeth Anita Widjaja yang menyebutkan bahwa berdasarkan penelitian yang dilakukan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), tanaman bambu dapat menahan laju erosi hingga lebih dari 80% dalam waktu 5 tahun.

Kepedulian Pemerintah

Ketika masyarakat ditanya terkait pengangkutan sampah, masyarakat menjawab ada petugas pengangkut sampah yang mengambil sampah dari tempat penampungan sampah di permukiman atas sungai.

Pada video dokumenter ini kita temukan pula bahwa masyarakat yang tinggal di sekitar tepian sungai mulai takut membuang sampah langsung ke badan air sungai. Bukan karena takut adanya pencemaran lingkungan. Melainkan takut apabila mereka kena denda jika perbuatannya terdokumentasi dan dilaporkan ke petugas terkait.

Di beberapa tempat, pemerintah Bandung juga mulai memberikan papan edukasi dengan menggunakan bahasa daerah seperti “Kamu Nyampah, Bandung Caah”. Artinya kalau kamu nyampah (buang sampah sembarangan), Bandung banjir. Ada pula kalimat lain seperti “Kamu Nyampah Loba Wabah”. Artinya kalau kamu buang sampah sembarangan, bisa mendatangkan wabah penyakit.

Sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap kualitas air sungai Citarum, pemerintah juga menjadikan sungai Citarum masuk dalam 22 program pemerintah dengan slogan Citarum Harum.

Mungkin perjalanan ini akan menjadi perjalanan yang panjang, tetapi kita bisa membuatnya menjadi lebih cepat dengan beberapa cara. Pertama, turut mendukung dan memantau program pemerintah terkait air sungai.

Kedua, melakukan pengelolaan dan pengolahan sampah baik padat maupun cair secara bertahap. Ketiga, mendukung aksi para pegiat lingkungan, jurnalis, dan peneliti dengan cara membagikan konten-konten terkait yang telah mereka buat. Tujuannya agar tidak hanya masyarakat Bandung yang peduli terhadap sungai Citarum. Tetapi seluruh masyarakat Indonesia pun peduli terhadap kesehatan dan kebersihan air sungai Indonesia.

Keempat, mulai mengedukasi pentingnya air sungai yang bersih untuk generasi yang akan datang. Kita mulai dari gerakan terkecil masyarakat yaitu di lingkup rumah tangga. Untuk kemudian mencoba konsisten menerapkan gaya hidup sehat untuk sungai yang sehat. []

 

Tags: Air BersihIsu LingkunganKeadilan EkologisPerubahan IklimSungai Citarum
Karimah Iffia Rahman

Karimah Iffia Rahman

Alumni Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta dan Kebijakan Publik SGPP Indonesia. Karya pertamanya yang dibukukan ada pada antologi Menyongsong Society 5.0 dan telah menulis lebih dari 5 buku antologi. Founder Ibuku Content Creator (ICC) dan menulis di Iffiarahman.com. Terbuka untuk menerima kerja sama dan korespondensi melalui [email protected].

Terkait Posts

Peran Aisyiyah

Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan

20 Mei 2025
Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas

Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama

20 Mei 2025
Inses

Grup Facebook Fantasi Sedarah: Wabah dan Ancaman Inses di Dalam Keluarga

17 Mei 2025
Dialog Antar Agama

Merangkul yang Terasingkan: Memaknai GEDSI dalam terang Dialog Antar Agama

17 Mei 2025
Inses

Inses Bukan Aib Keluarga, Tapi Kejahatan yang Harus Diungkap

17 Mei 2025
Kashmir

Kashmir: Tanah yang Disengketakan, Perempuan yang Dilupakan

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Bangga Punya Ulama Perempuan

    Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan
  • KB dalam Pandangan Riffat Hassan
  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman
  • Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version