• Login
  • Register
Minggu, 8 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Maqashid Al-Syari’ah Menjadi Prinsip Perlindungan Anak dalam Kondisi Apapun

Anak harus tetap terlindungi jiwanya dan memperoleh akses untuk bisa tumbuh kembang secara terhormat dan bermartabat.

Redaksi Redaksi
28/10/2022
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Prinsip Perlindungan anak

Prinsip Perlindungan anak

594
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Jika merujuk kerangka maqashid al-syari’ah tentang perlindungan jiwa (hifzh al-nafs), maka hal ini sebaiknya menjadi prinsip bagi anak dalam kondisi apapun.

Sehingga, prinsip ini, menurut Dr. Faqihuddin Abdul Kodir dalam buku Fikih Hak Anak, bisa dihadirkan untuk memastikan anak-anak dalam isu perlindungan khusus.

Termasuk apapun yang terjadi, anak tetap terlindungi jiwanya dan memperoleh akses untuk bisa tumbuh kembang secara terhormat dan bermartabat.

Perlindungan keluarga (hifzh al-nasl) juga bisa menjadi prinsip dasar hukum Islam untuk memastikan anak tetap memiliki keluarga alami atau pengganti. Termasuk pengganti yang menjadi lingkungan sosial yang kondusif bagi tumbuh kembang fisik, mental, sosial, dan spiritualnya.

Begitupun prinsip perlindungan akal (hifzh al-aql) bisa menjadi dasar untuk memastikan bahwa hukum Islam memandang penting ketersediaan waktu dan fasilitas bagi anak. Terutama untuk memperoleh pendidikan dan fasilitas permainan yang dapat mengembangkan akal budinya sebagai manusia yang utuh.

Baca Juga:

Fenomena Inses di Indonesia: Di Mana Lagi Ruang Aman bagi Anak?

Alarm Kekerasan Terhadap Anak Tak Lagi Bisa Diabaikan

Kasus Inses di Kudus: Pentingnya Membangun Ruang Aman bagi Anak

Perempuan Bisa Menjadi Pemimpin: Telaah Buku Umat Bertanya, Ulama Menjawab

Dengan prinsip perlindungan harta (hifzh al-mal), anak-anak dalam perlindungan khusus harus memperoleh kesempatan untuk melatih skill finansial mereka. Jika memiliki harta juga harus mereka jaga dan lindungi dan kembangkan secara pruden.

Begitupun perlindungan agama (hifzh al-mal), pilihan agama mereka harus mendapatkan perlindungan dan penghormatan. Karena anak-anak dalam perlindungan khusus adalah kelompok yang cukup rentan pada eksploitasi. Maka pendekatan Makruf, Mubadalah, dan Keadilan Hakiki menegaskan agar ada perhatian ekstra.

Termasuk juga hal-hal yang khusus ada pada mereka harus memperoleh perhatian ekstra sebagai implementasi dari prinsip Islam yang berpihak pada yang lemah (dhuafa) dan dilemahkan (mustadhrafin).

Hak-hak anak yang berkebutuhan khusus ini, jika merujuk pada kerangka maqashid al-syari’ah dengan tiga pendekatan ini. Yaitu mereka harus terpenuhi, karena mereka yang memiliki sumber daya paling besar.

Terutama, sebagai contoh saja, adalah badan dan lembaga sosial, institusi zakat, perusahaan-perusahaan, institusi negara, dan badan-badan dunia. (Rul)

Tags: anakhakHak anakkondisiMaqashid Al-Syari'ahmenjadiperlindunganprinsip
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

KDRT

3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

7 Juni 2025
Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

Islam Berikan Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

6 Juni 2025
Wuquf Arafah

Makna Wuquf di Arafah

5 Juni 2025
Kritik Asma Barlas

Iduladha sebagai Refleksi Gender: Kritik Asma Barlas atas Ketaatan Absolut

5 Juni 2025
Aurat

Aurat Perempuan: Antara Teks Syara’ dan Konstruksi Sosial

5 Juni 2025
Batas Aurat

Menelusuri Perbedaan Pendapat Ulama tentang Batas Aurat Perempuan

5 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Masyarakat Adat

    Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fenomena Walid; Membaca Relasi Kuasa dalam Kasus Kekerasan Seksual

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Spirit Siti Hajar dalam Merawat Kehidupan: Membaca Perjuangan Perempuan Lewat Kacamata Dr. Nur Rofiah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dari Sapi Hingga Toleransi : Sebuah Interaksi Warga Muslim Saat Iduladha di Bali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan
  • Iduladha: Lebih dari Sekadar Berbagi Daging Kurban
  • Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT
  • Dari Sapi Hingga Toleransi : Sebuah Interaksi Warga Muslim Saat Iduladha di Bali

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID