Mubadalah.id – Dalam proses dan sistem pelajaran, pada umumnya kitab kuning diajarkan secara sama, baik untuk santri laki-laki maupun santri perempuan.
Hampir tidak ada kurikulum yang dibuat khusus untuk perempuan. Semua kurikulum di pesantren mengacu pada kitab-kitab kuning yang isinya berlaku umum, baik untuk laki-laki maupun untuk perempuan.
Kitab-kitab kuning ini, terutama kitab fiqh, memuat banyak bidang kajian, di antaranya bidang ubudiyah yaitu masalah-masalah yang berkaitan dengan bersuci, shalat, puasa, zakat, dan haji.
Kemudian, hukum keluarga (family/personal law), yaitu masalah-masalah yang berkaitan dengan nikah, talak, rujuk, waris, dan sebagainya, muamalah (transaksi-transaksi ekonomi).
Lalu, jinayat-hudud (hukum pidana), ath ‘imah/ adz-dzabaih (makanan dan binatang sembelihan) sampai pada bidang qadha (peradilan) dan jihad yang lebih berarti perang fisik.
Secara umum, bidang ibadah paling sering para santri pelajari. Termasuk semua kitab-kitab fiqh aliran Syafi’i, mulai dari masalah ibadah akhlak dan tasawuf juga kerap para santri kaji.
Pelajaran untuk Perempuan
Dengan begitu, maka mata pelajaran yang sebenarnya secara khusus menjadi fokus perempuan, seperti haid (menstruasi), menyusui, dan masalah-masalah reproduksi lainnya akan mengkajinya secara bersama-sama, laki-laki dan perempuan.
Meskipun demikian, di banyak pesantren, terutama pesantren khusus perempuan, terdapat pendalaman untuk masalah haid (menstruasi) dan hal-hal yang berkaitan dengannya.
Untuk hal ini kepada santri perempuan wajib mempelajari kitab yang khusus membicarakannya secara panjang lebar dan mendetail, seperti kitab Risalah al-Mahidh (Masalah Haid) dan Kitab al-Haidh wa an-Nifas (Kitab Haid dan Nifas).
Secara ringkas dapat kita kemukakan bahwa kitab-kitab ini membahas tentang haid, istihadhah, kehamilan, persalinan, nifas, hal-hal yang haram bagi perempuan haid atau nifas, cara-cara bersuci, dan shalat bagi mereka.
Perbedaan materi pelajaran untuk santri laki-laki dan santri perempuan juga misalnya dalam bidang akhlak (etika).
Untuk santri perempuan akan mengkaji kitab Akhlak li al-Banat (Etika bagi Anak-anak Perempuan). Yaitu kitab yang membahas tentang aturan-aturan agama tentang perilaku perempuan atau gadis kepada orang tua dan cara bersikap.
Pada intinya, kitab ini bicara tentang perilaku perempuan. Sedangkan untuk laki-laki ada Kitab Akhlak li al-Banin (Etika bagi Anak-anak Lelaki).
Mata pelajaran ini khusus pada tingkat Ibtidaiyah (setingkat Sekolah Dasar). Hanya saja, pada tingkat lanjutan dan tingkat tinggi, hampir tidak ada kitab khusus untuk perempuan. []