• Login
  • Register
Minggu, 8 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Benarkah Perempuan Penduduk Terbanyak di Neraka?

Masih saja ada orang yang mengemukakan narasi “perempuan penduduk terbanyak neraka” ini secara salah kaprah. Sehingga perlu diluruskan dan dikembalikan pada ajaran Islam yang benar. Dengan menggunakan metode mubadalah, bisa didapatkan makna yang lebih komprehensif, utuh, dan seimbang bagi laki-laki dan perempuan

Redaksi Redaksi
13/04/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Perempuan Penduduk Terbanyak di Neraka

Perempuan Penduduk Terbanyak di Neraka

525
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Ada sebuah anekdot yang sering disampaikan oleh ibu nyai sebagai konter narasi bahwa penduduk neraka terbanyak adalah perempuan.

Perempuan terlihat menjadi penduduk neraka terbanyak karena banyak orang hanya melihat dari permukaannya. Jika dilihat bagian bawah, maka yang paling banyak justru laki-laki. Mengapa? Karena neraka itu tempat para penguasa yang zalim.

Kemudian ada sebagian pedagang yang suka menipu dan tidak jujur, orang-orang yang berkhianat dan merendahkan orang. Dan semua posisi itu paling banyak diisi oleh laki-laki.

Anekdot ini  sebagai respons atas narasi “perempuan penduduk neraka terbanyak” untuk menyudutkan. Seakan-akan hanya karena menjadi perempuan, ia akan mudah masuk neraka.

Padahal teks Hadis lengkapnya tentu tidak demikian. Dan tidak mungkin Nabi Muhammad Saw mengajarkan hal demikian. Karena seseorang masuk neraka, dalam pandangan Islam, pasti bukan karena berjenis kelamin perempuan.

Baca Juga:

Spirit Siti Hajar dalam Merawat Kehidupan: Membaca Perjuangan Perempuan Lewat Kacamata Dr. Nur Rofiah

Islam Berikan Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

Menelusuri Perbedaan Pendapat Ulama tentang Batas Aurat Perempuan

Memaknai Aurat Perempuan secara Utuh

Sebagaimana masuk surga juga bukan karena berjenis kelamin laki-laki. Melainkan soal keimanan dan amal kebaikan, laki-laki dan perempuan memiliki posisi setara atas kesempatan ini.

Kembali Pada Ajaran Islam

Masih saja ada orang yang mengemukakan narasi “perempuan penduduk terbanyak neraka” ini secara salah kaprah. Sehingga perlu kita luruskan dan kembalikan pada ajaran Islam yang benar.

Dengan menggunakan metode mubadalah, bisa kita dapatkan makna yang lebih komprehensif, utuh, dan seimbang bagi laki-laki dan perempuan.

Dari Abu Said al-Khudriy r.a, berkata: Rasulullah Saw keluar pada suatu hari raya, Iduladha atau Idulfitri, masuk ke masjid, lalu bertemu para perempuan.

Nabi Saw berkata kepada mereka: “Wahai para perempuan, ayo sedekah (agar kalian tidak masuk neraka), karena aku pernah Allah Swt perlihatkan bahwa kalian banyak yang masuk neraka.”

Para perempuan bertanya: Mengapa demikian (banyak dari kami yang masuk neraka)?.

Nabi Saw menjawab: “Karena kalian sering melaknat dan tidak berterima kasih atas (kebaikan) pasangan”. (Shahih al-Bukhari, Kitab al-Haidh, no. 305).*

*Sumber: tulisan Faqihuddin Abdul Kodir dalam buku Perempuan (Bukan) Sumber Fitnah.

Tags: BenarkahnerakaPendudukperempuanTerbanyak
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Anda Korban KDRT

7 Langkah yang Dapat Dilakukan Ketika Anda Menjadi Korban KDRT

7 Juni 2025
KDRT

3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

7 Juni 2025
Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

Islam Berikan Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

6 Juni 2025
Wuquf Arafah

Makna Wuquf di Arafah

5 Juni 2025
Kritik Asma Barlas

Iduladha sebagai Refleksi Gender: Kritik Asma Barlas atas Ketaatan Absolut

5 Juni 2025
Aurat

Aurat Perempuan: Antara Teks Syara’ dan Konstruksi Sosial

5 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Jam Masuk Sekolah

    Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fenomena Walid; Membaca Relasi Kuasa dalam Kasus Kekerasan Seksual

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dari Sapi Hingga Toleransi : Sebuah Interaksi Warga Muslim Saat Iduladha di Bali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • 7 Langkah yang Dapat Dilakukan Ketika Anda Menjadi Korban KDRT
  • Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan
  • Iduladha: Lebih dari Sekadar Berbagi Daging Kurban
  • Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID