Mubadalah.id – Jika merujuk beberapa catatan hadis, maka banyak teks hadits bahwa Nabi Muhammad Saw melarang menyakiti warga non-Muslim. Ada hadits dalam Shahih al-Bukhari, dalam Musnad Ahmad, Sunan Abu Dawud, dan yang lain.
Teks-teks hadis tersebut menggunakan istilah ahludz dzimmah (yang memiliki perlindungan) dan mu’ahad (yang memiliki perjanjian aman) bagi non-Muslim yang hidup dan berelasi secara baik dengan umat Islam.
Dalam istilah negara bangsa sekarang, mungkin lebih tepat dengan sebutan warga negara (muwathin), baik yang Muslim maupun yang non-Muslim.
Kalangan NU, untuk isu ini, mengenalkan istilah ukhuwwah wathaniyah (persaudaraan antarbangsa) dan ukhuwwah insaniyah (persaudaraan antarmanusia). Di samping ukhuwwah Islamiyah (persaudaraan antarumat Islam).
Dalam sebuah hadits, misalnya, ada pernyataan Nabi Muhammad Saw bahwa seseorang yang membunuh warga non-Muslim tidak akan mencium bau surga.
Apalagi memasukinya, Shahih al-Bukhari dan beberapa kitab hadits lain menggunakan istilah mu’ahad dalam hadis ini (Shahih al-Bukhari, hadits nomor 3202, Sunan Abu Dawud, hadits nomor 2762).
Apakah Nabi Muhammad Saw hanya melarang membunuh saja, dan membolehkan sesuatu yang lebih ringan? Tentu saja tidak.
Ada teks lain dari Sunan Abu Dawud yang menegaskan bahwa nabi melarang menyakiti warga non-Muslim dalam segala bentuk kezhaliman dan keburukan. Teks tersebut menyatakan bahwa Nabi Muhammad Saw. bersabda:
“Ingatlah bahwa barang siapa yang berbuat zhalim kepada warga non-Muslim, atau mengurangi haknya, atau membebaninya lebih dari kemampuannya. Atau mengambil sesuatu darinya tanpa kerelaan darinya maka aku (Nabi Muhammad Saw) akan menjadi lawannya kelak di Hari Kiamat.” (HR. Abu Dawud, hadits nomor 3054).
Tentu saja, Nabi Muhammad Saw. tidak hanya berkata, namun juga memiliki teladan dalam hal berelasi secara baik dengan warga non-Muslim.
Nabi, sejak hidup di Makkah sebelum kenabian, setelah kenabian, dan terus sampai di Madinah. Hingga akhir hayat beliau memiliki akhlak terpuji sebagai Al-Amin, yaitu orang yang amanah, baik hati, dan suka menolong kepada semua orang. Termasuk kepada orang-orang yang tidak beragama Islam. []