• Login
  • Register
Kamis, 3 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Acara Anak yang Tidak Ramah Anak

Islam mengakui hak anak-anak untuk menyampaikan pendapat mereka, dan berpartisipasi dalam pembuatan keputusan yang mempengaruhi hidup mereka

Fatwa Amalia Fatwa Amalia
24/07/2023
in Publik, Rekomendasi
0
Tidak Ramah Anak

Tidak Ramah Anak

4.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Waktu kecil, saya sering sekali mengeluh ketika ada acara di sekolah. Saya masih ingat, ketika saya kelas 4 SD, saya menari di acara perpisahan kelas 6. Ibu saya bilang kalau saya tampil pukul delapan malam. Sudah merias wajah nan lucu sejak Maghrib, eh… Ternyata saya tampil pukul setengah sebelas malam. Saya dan kawan-kawan menahan kantuk demi pentas tari yang hanya kurang lebih lima menit itu.

Dan lagi, saya ingat sekali dengan kejadian ini. Saya pernah menjelma menjadi zebra, karena kulit saya belang terbakar oleh matahari yang terik pada acara Hari Anak Nasional. Bukan pidato kepala sekolah yang saya ingat, tapi kulit zebra saya ini yang masih membekas.

Acara-acara yang diadakan khusus untuk anak-anak berperan penting dalam tumbuh kembang mereka. Anak-anak akan merekam pembelajaran, juga pengalaman berharga atau tidak berharga, menyenangkan atau tidak menyenangkan. Jadi, apakah acara untuk anak-anak sudah ramah bagi mereka?

Acara tidak Ramah Anak

Saya pikir acara-acara tidak ramah anak hari ini sudah tidak ada lagi, hanya saya dan kawan-kawan saya yang pernah merasakannya. Faktanya, masih banyak acara anak yang belum memerhatikan kebutuhan dan kepentingan anak-anak dengan baik.

Padahal penyelenggara acara sudah tahu kalau pesertanya anak-anak. Anak-anak masih sering diminta jalan sangat jauh untuk pawai atau karnaval. Anak-anak tidak mendapat tenda atau sejenisnya jika cuaca panas, durasi acara sangat lama, acara membosankan, dan masih banyak lagi.

Baca Juga:

Begal dan Geng Motor yang Kian Meresahkan

Kiat-kiat Mewujudkan Keluarga Maslahah Menurut DR. Jamal Ma’mur Asmani

Membangun Kehidupan yang Sehat Dimulai dari Keluarga

Mengapa Cinta Alam Harus Ditanamkan Kepada Anak Sejak Usia Dini?

Sebagai penyelenggara, tentu kita perlu meringankan dosa-dosa dengan memperhatikan aspek yang perlu ada dan tidak bagi anak, menurut kacamata anak-anak. Sekali lagi, menurut kacamata anak-anak, bukan kepentingan orang dewasa.

Salah satu masalah umum dalam acara anak yang tidak ramah anak adalah kurangnya pertimbangan terhadap rentang usia target dan konten yang sesuai. Konten yang terlalu rumit atau tidak sesuai usia dapat membuat anak merasa bosan atau tidak tertarik.

Ini pentingnya riset! Penyelenggara acara perlu melakukan riset dengan baik, menggali informasi tentang tren terkini, mainan, dan kegiatan yang populer di kalangan anak-anak akan membantu dalam merencanakan acara yang relevan dan menarik bagi mereka.

Acara anak yang tidak ramah anak seringkali kurang dalam hal interaksi dan partisipasi anak-anak. Anak-anak seringkali menjadi penonton pasif, tanpa kesempatan untuk berpartisipasi secara aktif.

Acara seperti itu tidak hanya membosankan bagi anak-anak, tetapi juga mengabaikan pentingnya pengembangan keterampilan sosial, kreativitas, dan kemandirian. Anak-anak adalah makhluk Tuhan yang ceras! Mereka hanya butuh kesempatan. Sudahkah kita memberikannya?

Anak-anak Menjadi Mahluk Kelas Kesekian

Jarang sekali acara anak yang mengundang tamu-tamu terhormat meletakkan kursi tamu di samping kursi anak-anak. Anak-anak seringkali mereka tempatkan di barisan belakang dan tamu-tamu dewasa itu ditempatkan paling depan.

Melihat tubuhnya yang mungil, apakah konsep ruang seperti itu sudah sangat baik untuk anak-anak? Mungkin untuk panitia, tata ruang semacam itu terkesan lebih praktis dan tidak merepotkan. Tapi kembali lagi, acara ini untuk siapa?

Suara, perasaan, kenyamanan anak-anak sering kali mereka anggap remeh. Orang dewasa sering memiliki otoritas dalam hubungan dengan anak-anak. Anak-anak boleh jadi dianggap kurang berpengalaman atau tidak memiliki pengetahuan yang cukup dibandingkan dengan orang dewasa.

Orang dewasa yang memiliki pengalaman hidup lebih lama dan telah melewati berbagai tahap perkembangan boleh jadi juga menjadi penyebab mengabaikan kesulitan, perasaan, dan perspektif anak-anak. Tidak hanya itu, stereotip negatif terhadap anak-anak juga menjadi pengaruh mengapa anak-anak sering terabaikan bahkan dalam acara yang kita buat untuk mereka.

Komersialisasi yang Berlebihan

Dalam kenyataannya, banyak acara anak yang kita arahkan untuk menghasilkan keuntungan finansial yang mengarah pada aspek komersial yang berlebihan. Acara anak kita penuhi dengan iklan produk yang tidak sehat atau tidak sesuai untuk anak-anak, seperti makanan olahan tinggi gula atau makanan cepat saji.

Anak-anak rentan terhadap pengaruh iklan dan sering kali tertarik pada produk yang dipromosikan dalam acara yang mereka tonton. Hal ini dapat menyebabkan pola makan yang buruk dan berkontribusi pada masalah kesehatan seperti obesitas dan gangguan makan.

Komersialisasi yang berlebihan juga secara langsung memengaruhi perilaku konsumtif pada anak-anak dengan mengajarkan mereka untuk selalu menginginkan produk baru atau terlibat dalam budaya konsumsi yang berlebihan. Hal ini dapat mengabaikan nilai-nilai penting seperti kesederhanaan, pengelolaan keuangan, dan pemahaman tentang nilai sebenarnya dari barang dan pengalaman.

Selain membangun perilaku konsumtif, komersialisasi yang berlebihan dapat melibatkan manipulasi emosional anak-anak melalui iklan yang dibuat khusus untuk menarik perhatian mereka dan mendorong mereka untuk meminta produk tertentu. Anak-anak menjadi sasaran pemasaran yang rentan karena kurangnya pemahaman dan keterampilan kritis dalam mengidentifikasi strategi manipulatif yang digunakan.

Komersialisasi pada acara anak tidak sepenuhnya negatif. Tentu ada iklan yang dapat memberikan kontribusi positif. Oleh sebab itu, penting untuk menjaga keseimbangan yang tepat antara hiburan, pendidikan, dan promosi produk yang sehat dalam acara anak. Penyelenggara acara dan orang tua perlu memperhatikan dampak komersialisasi yang berlebihan dan memastikan bahwa anak-anak tidak tereksploitasi secara komersial.

Islam Agama yang Ramah Anak

Anak-anak memiliki hak untuk hidup, pendidikan, perlindungan dari kekerasan dan eksploitasi, dan hak untuk mengungkapkan pendapat mereka. Islam menekankan pentingnya menjaga keberadaan dan kesejahteraan anak-anak dalam masyarakat. Islam mendorong orang tua dan keluarga untuk memberikan kasih sayang dan perhatian yang mendalam kepada anak-anak.

Rasulullah SAW memberikan contoh yang baik dalam memperlakukan anak-anak dengan lembut, memberikan cinta, dan memberikan perhatian penuh dalam pendidikan dan pengasuhan mereka.

Islam mengakui hak anak-anak untuk menyampaikan pendapat mereka dan berpartisipasi dalam pembuatan keputusan yang mempengaruhi hidup mereka. Anak-anak diberi ruang untuk mengekspresikan pikiran, perasaan, dan pendapat mereka dengan rasa hormat dan keadilan.

Selain itu, Islam juga menekankan perlindungan anak-anak dari eksploitasi, kekerasan, dan perlakuan yang merugikan, seperti menyelenggarakan acara anak yang tidak ramah anak. []

Tags: Acara AnakHak anakhari anak nasionalkeluargaTidak Ramah Anak
Fatwa Amalia

Fatwa Amalia

Fatwa Amalia, pengajar juga perempuan seniman asal Gresik Jawa Timur. Karya-karyanya banyak dituangkan dalam komik dan ilustrasi digital dengan fokus isu-isu perempuan dan anak @komikperempuan. Aktif di sosial media instagram: @fatwaamalia_r. Mencintai buku dan anak-anak seperti mencintai Ibu.

Terkait Posts

Poligami atas

Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

3 Juli 2025
Ruang Aman, Dunia Digital

Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

3 Juli 2025
Konten Kesedihan

Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

3 Juli 2025
SAK

Melihat Lebih Dekat Nilai Kesetaraan Gender dalam Ibadah Umat Hindu: Refleksi dari SAK Ke-2

2 Juli 2025
Wahabi Lingkungan

Ironi: Aktivis Lingkungan Dicap Wahabi Lingkungan Sementara Kerusakan Lingkungan Merajalela

2 Juli 2025
Kebencian Berbasis Agama

Egoisme dan Benih Kebencian Berbasis Agama

2 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Marital Rape

    Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama
  • Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital
  • Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?
  • Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!
  • Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID