Mubadalah.id – Zenzi, lakon dalam Film Unseen ini merupakan perempuan berkulit hitam yang lugu namun menyimpan misteri. Ia bekerja sebagai tenaga kebersihan pada beberapa rumah dan kantor di kota Cape Town, Afrika Selatan. Pekerjaan itu harus ia lakoni agar ia dan anak semata wayangnya bisa bertahan hidup. Sementara Max, sang suami, tengah mendekam di penjara.
Saat remaja, Zenzi menikmati masa mudannya yang begitu indah. Ia menjalin asmara dengan Max. Pemuda parlente yang memanjakan kekasihnya. Suatu ketika, Max mengajak Zenzi makan malam di sebuah restoran mewah, yang hari itu khusus ia reservasi untuk berdua. Betapa indahnya malam itu. Surga seolah milik mereka berdua.
Pasangan muda ini menikah dan dikaruniai satu anak laki-laki. Max bekerja di sebuah Night Club ternama. Ia dekat dengan para mafioso yang sering nongkrong di kota itu. Karakternya yang luwes membuatnya bisa leluasa masuk ke dalam kelompok inti. Core bisnis mereka tidak jauh dari seputaran narkotika dan senjata. Max hidup dalam pusaran gangster.
Suatu ketika, Jali, seorang gembong mafia telah membunuh anggota gang. Ia cukup pengecut untuk menanggung resikonya. Maka hukum harus ia rekayasa dengan kekuasaan dan uang. Max, terbujuk untuk mau mengakui bahwa dia adalah pelaku. Kompensasi yang dijanjikan cukup bagus. Ia akan menjalani hukuman selama 2 tahun. Selama di penjara, semua kebutuhan keluarga terjamin, melebihi standar biasannya.
Naas, Pengadilan menghukum Max 10 tahun penjara. Jali pun ingkar janji. Istri dan anak Max hidup terlantar dalam sebuah rumah sewaan yang selalu tertunggak pembayarannya. Saat Zenzi membezuk ke Penjara, Max berkali kali mengonfirmasi, apakah istrinya menerima kiriman uang dari seorang teman? Hasilnya nihil.
Max murka, namun tidak berani berterus terang kepada istrinya. Ia bungkam bahwa dia hanyalah tumbal dalam permainan para mafioso. Segala keruwetan hidup Max-Zenzi bermula dari sini. Max tidak berterus terang kepada pasangannya.
Prasangka Buruk
Selama Max di penjara, Zenzi menjadi Ibu tunggal. Ia kerap mengalami perundungan. Para lelaki di sekitarnya memandangnya dengan sikap curiga. Ia dianggap sebagai perempuan kesepian dan kurang kasih sayang. Zenzi merasa serba salah. Ketika bersikap ramah, ia dianggap sebagai perempuan agressif yang sedang mencari mangsa. Sebaliknya, ketika bersikap dingin, ia pun tetap mendapatkan prasangka buruk.
Sikap paling menjijikkan ia dapati dari lelaki tambun pemilik kontrakan. Dia terus menggoda dan melecehkannya. Sementara sang istri menuduhnya sebagai perempuan penggoda. Begitu lengkap prasangka buruk itu menimpa dia. Tantangan hidupnya terus berlanjut. Anak lelaki semata wayangnya harus mati, terbunuh oleh kaki tangan mafia yang menyambangi rumahnya.
Max marah dengan perlakuan buruk yang menimpa keluarga kecilnya. Ia berjanji akan membalas dendam atas semua kekejian itu. Ketika waktu keluar penjara tiba, Max menghilang, pergi ke suatu tempat guna menyiapkan aksi balas dendam. Zenzi yang telah menyiapkan upacara penyambutan harus gigit jari.
Tekanan Melahirkan Kekuatan
Zenzi mulai berpetualang mencari Max. Ia mendatangi beberapa kolega Max dalam dunia hitam. Naas, setiap bertemu kawan-kawan lama suaminya, Zenzi selalu mereka lecehkan. Polanya selalu sama, anggapannya ia sebagai perempuan kesepian, hingga selalu ingin diperkosa. Niat jahat itu muncul tidak semata karena kemolekan tubuh dan kecantikan muka. Hal itu muncul lebih karena prasangka negatif di kepala para pelakunnya.
Saking banyaknya ancaman yang ia terima, Zenzi berubah menjadi perempuan terlatih. Ancaman hidup telah membuatnya menjadi lebih kuat dan tangguh. Ia begitu tangkas membela diri. Terampil menggunakan tangan dan kaki untuk menangkis setiap serangan fisik.
Ia mampu menyerang balik dengan pukulan dan tendangan yang sangat efektif dan melumpuhkan. Ketika lelaki tambun pemilik rumah kontrakan itu hendak menciumnya, Zenzi dengan tangkas menendang selangkangan lelaki itu hingga jatuh terjengkang. Kepalannya luka parah membentur batu, ia tewas seketika.
Tangan Zenzi tiba-tiba begitu terampil menggunakan pistol kecil yang berhasil ia rebut dari lawannya. Sekali pelatuknya ia tarik, cukup satu peluru yang ia lepaskan itu mampu menembus jantung lawan. Gerakan reflek tangannya juga mampu mendorong laki-laki yang mengancamnya di pinggir rel kereta api. Tubuh lelaki itu hancur tersambar kereta yang sedang melaju cepat.
Perubahan Zenzi
Kemampuan otak Zenzi menghapal angka-angka juga muncul begitu saja. Ketika matanya mendapati jemari bos Mafia tengah membuka brankas, angka-angka itu langsung terekam di kepala. Ia mampu secepat kilat membuka dan mengambil pistol dari brankas itu.
Suatu ketika, tangan Zenzi diborgol oleh dua orang polisi yang bersekongkol dengan penjahat. Polisi membawanya ke tengah hutan untuk mereka eksekusi. Secara nalar, tidak ada sedikitpun harapan untuk bisa selamat. Namun keberanian Zenzi telah mengubah nasibnya. Ia terjun ke jurang dan menjatuhkan tubuhnya ke danau yang dalam. Ia selamat, bahkan sanggup mendatangi polisi, merebut mobil lalu menggilasnya.
Singkat cerita, Zenzi telah berubah drastis. Dari seorang petugas kebersihan, menjadi seorang perempuan tangkas, cekatan dan pemberani. Satu persatu gembong mafia yang ditakuti oleh pasukan elit kepolisian di kota itu mati di tangan Zenzi.
Kemampuannya mengubah penampilan telah berhasil masuk ke ruang paling rahasia milik Bos Mafia. Ia membunuh bos mafia itu dengan tangan dingin. Setelah itu, ia masuk ke gudang, meramu beberapa bahan kimia menjadi bahan peledak, lalu blar…. Zenzi membakar markas para mafia.
Berawal dari Prasangka
Cerita di atas dari sebuah Film seri berjudul ”Unseen” yang berlatar belakang Afrika Selatan. Film 6 seri ini terinspirasi oleh cerita serupa dengan judul ”Fatma” di Turki. Film yang juga banyak diminati penonton.
Peran Zenzi berhasil Gail Mabalane lakoni. Seorang aktris kelahiran 1984, sekaligus penyanyi dan model berdarah Afrika. Dia sangat piawai memainkan peran sebagai petugas kebersihan. Dalam dunia nyata, Gail adalah seorang selebritas, sosialita dan pengusaha kaya yang masyhur. Meski begitu, ia sama sekali tidak tampak canggung menjadi perempuan lugu, polos dan bernasib sial yang kerap dirundung laki-laki
Film Unseen ini telah memberi pesan, bahwa prasangka kerap menghinggapi manusia. Ia bisa menuntun manusia pada tindakan keliru yang bisa berakibat fatal. Prasangka yang kerap kita sematkan kepada perempuan sebagai makhluk lemah, tidak lebih berdaya dibanding laki-laki, tidak mutlak benar.
Laki-laki yang kita persepsi kuat, bisa mengalami kondisi sebaliknya. Karakter dan mental seseorang yang kuat atupun lemah, tidak selalu identik dengan jenis kelamin.
Dalam puncak himpitan dan tekanan luar biasa, manusia bisa memiliki kemampuan di atas rata-rata. Ia mampu bangkit untuk melawan hingga menang. Peran Zenzi, telah merepresentasi para perempuan yang menjadi orang tua tunggal, yang kerap menerima perundungan atas dasar prasangka. Semoga saya dijauhkan dari perilaku yang suka berprasangka buruk. []