Mubadalah.id – Kehadiran Kinderflix sebagai platform streaming pendidikan yang ditujukan untuk anak-anak usia dini selama beberapa bulan yang lalu telah memperoleh popularitas besar. Platform ini berisi tentang konten pendidikan untuk balita yang aman dan ramah anak.
“Akhir-akhir ini, tisu abis terus.”, “Pengen crt sama Kak N.” Konten yang seharusnya ia tujukan untuk anak-anak malah mendapat banyak komentar yang melecehkan. Miris sekali, KBGO (Kekerasan Berbasis Gender Online) bisa merusak pengalaman belajar anak-anak.
Melihat konten bapak-bapak yang bersliweran di reels Instagram dan akhirnya menuai banyak komentar pelecehan yang dianggap biasa dan lucu, membuat saya khawatir. Bagaimana jika siswa saya mengalami hal tersebut? Atau bagaimana jika siswa saya malah menjadi pelaku KBGO?
Oleh sebab itu, perlu sekali membekali anak-anak tentang bentuk-bentuk kekerasan berbasis gender online. Pencegahan KBGO dan tindakan seperti apa yang dapat diambil ketika mengalami persoalan seperti ini.
Apa Itu KBGO?
Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) adalah bentuk kekerasan atau perilaku merugikan yang terjadi melalui media dan platform digital dengan memanfaatkan perbedaan gender.
Seperti kasus host Kinderflix ini, beliau memiliki gender perempuan sedangkan pelaku KBGO adalah bapak-bapak, mahasiswa semester akhir yang memiliki gender laki-laki. Dalam kasus host Kinderflix ini, gender perempuan dianggap objek seksual oleh gender lainnya yang merasa superior.
Mari kita bahas beberapa jenis KBGO yang sedang bomming saat ini!
Pertama, pelecehan seksual online. Pelecehan seksual online, mencakup pesan, komentar, atau konten berorientasi seksual yang ditujukan kepada individu tanpa izin mereka. Kemudian ada juga pencemaran nama baik seperti menyebar fitnah atau informasi palsu tentang individu dengan tujuan merusak reputasi mereka.
Tidak hanya itu, maraknya kasus bullying di dunia pendidikan yang sudah membuat para guru dan orang tua risau, ternyata tidak cukup. Kami juga perlu waspada dengan cyber bullying. Perilaku menghina atau melecehkan individu berdasarkan jenis kelamin, orientasi seksual, atau identitas gender mereka di sosial media.
Selain cyber bullying, pengintaian online yang termasuk dalam KBGO. Kegiatan mengawasi kehidupan pribadi seseorang melalui media sosial atau metode online lainnya tanpa izin mereka dan membuat yang diintai ketakutan.
Bentuk-bentuk umum dari KBGO melibatkan stereotip gender, penyebaran citra seksual yang merendahkan, dan penindasan terhadap individu atau kelompok berdasarkan jenis kelamin. Seperti, komentar merendahkan atau pelecehan terhadap seseorang berdasarkan jenis kelamin, atau penyebaran konten seksual tanpa izin.
Dampak KBGO
KBGO memiliki dampak serius pada kesehatan mental dan kesejahteraan korban. KBGO dapat menyebabkan trauma emosional pada korban, menciptakan rasa takut, cemas, dan bahkan depresi. Kemudian berdampak juga pada berkurangnya kepercayaan diri korban. Perilaku merendahkan dapat mengurangi kepercayaan diri korban, mempengaruhi persepsi diri mereka secara negatif.
Tidak hanya kesehatan mental, KBGO juga berdampak pada sosial korban. Korban KBGO mungkin cenderung merasa terisolasi secara sosial, karena takut menjadi sasaran lagi atau mengalami stigmatisasi.
Selain itu, anak-anak dan remaja yang menjadi korban KBGO mungkin mengalami gangguan dalam konsentrasi dan belajar. Kemudian bisa juga menyebabkan menurunnya reputasi korban di dunia maya yang bisa mempengaruhi peluang karier masa depan korban.
Meskipun online, KBGO juga bisa berdampak pada fisik korban. Dalam beberapa kasus, KBGO dapat berkembang menjadi ancaman fisik, mengancam keamanan dan integritas fisik korban. Bisa jadi pelaku mengancam korban dan sampai menemui korban di dunia nyata.
Banyak kasus KBGO yang berdampak juga pada perilaku berisiko seperti bunuh diri atau melukai diri sendiri. Korban KBGO mungkin cenderung melakukan perilaku berisiko sebagai respons terhadap dampak psikologis yang mereka alami.
Salah satu tantangan utama dengan KBGO adalah bahwa seringkali sulit untuk melacak atau menindak pelaku, karena anonimitas yang sering diberikan oleh platform digital. Ini dapat menciptakan lingkungan di mana individu merasa bebas untuk melakukan tindakan yang tidak pantas tanpa takut konsekuensi.
Oleh karena itu, penting untuk mengajarkan anak-anak dan remaja cara mengidentifikasi dan mengatasi perilaku ini, serta mempromosikan penggunaan internet yang positif dan aman. Perlu juga mengambil langkah-langkah pencegahan untuk mengatasi dampak negatif KBGO. Bagaimana caranya?
Antisipasi KBGO Bersama Anak-anak
Selain memberikan pengetahuan tentang KBGO kepada anak-anak, sangat perlu membangun ruang inklusif dan ramah anak dengan mengajarkan nilai-nilai kesetaraan gender dalam kehidupan sehari-hari.
Eits, jangan salah paham dulu. Kesetaraan gender bukan berarti menyamakan peran laki-laki dan perempuan. Tapi, memperlakukan semua gender dengan baik. Memahami pengalaman reproduksi perempuan, juga memberi kesempatan yang sama kepada gender yang kita anggap perlu diberi kesempatan lebih karena sebelumnya tertinggal.
Untuk anak-anak, kita perlu menentukan batasan yang kita sepakati bersama. Seperti penggunakan internet dan monitor aktivitas online anak-anak. Bisa juga tetap mengawasinya dengan melacak kegiatan online mereka, mengaktifkan akun privasi, dan membatasi siapa yang bisa mengakses informasi mereka.
Orang tua juga bisa mengontrol akses anak-anak ke konten yang tidak sesuai dengan usia. Hal penting lainnya adalah mendiskusikan dengan anak-anak mengenai jenis konten yang aman dan tidak aman. Libatkan anak-anak dalam pembuatan peraturan penggunaan internet.
Ajarkan anak-anak untuk membuat kata sandi yang kuat dan unik untuk akun-akun online mereka. Ingatkan mereka untuk tidak membagikan kata sandi dengan siapapun, bahkan teman-teman mereka.
Saya sering mendapat curhatan dari orang tua siswa yang khawatir berlebih dan cenderung memarahi anak ketika mereka bercerita tentang pengalaman online mereka. Jangan hukum anak-anak secara drastis jika mereka membuat kesalahan, gunakan kesalahan sebagai kesempatan untuk belajar.
Pelaporan dan Dukungan untuk Korban
Jika KBGO terjadi di platform atau situs web tertentu, periksa kebijakan platform dan laporkan akun pelaku. Bisa juga membuat aduan di safenet.or.id. dan hotline KemenPPPA (129).
Saat melaporkan, sertakan bukti konkret seperti tangkapan layar, tautan, atau informasi tambahan yang dapat mendukung kasus KBGO yang kita alami. Pastikan untuk menyensor informasi pribadi yang tidak relevan, kecuali jika dibutuhkan untuk keperluan pelaporan.
Jika KBGO melibatkan ancaman atau tindakan kriminal, segera laporkan ke pihak berwenang, seperti polisi atau Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak setempat. Selain itu juga ada beberapa organisasi menyediakan layanan pelaporan anonim untuk melindungi privasi pelapor seperti Rifka Annisa Wcc. Pastikan untuk memahami batasan dan ketentuan layanan tersebut.
Untuk mendukung korban KBGO, sangat diperlukan dukungan psikologis yang berguna dalam mengatasi dampak emosional. Seperti platform Pribudaya Foundation dari Perempuan Berkisah atau psikolog. Ajarkan kepada anak-anak untuk melaporkan KBGO sesegera mungkin untuk mencegah lebih banyak kerugian dan untuk memberikan respons yang efektif terhadap perilaku tersebut. []