• Login
  • Register
Sabtu, 7 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Rawan Dweik, Perempuan Down Syndrome Pertama yang Menjadi Penghafal Al-Quran 30 Juz

Rawan terus menghafal Al-Qur’an dengan kecepatan teratur selama 7 tahun dan berhasil menyelesaikan hafalannya pada 29 Ramadan 2021

Raehanun Raehanun
30/12/2023
in Publik
0
Rawan Dweik

Rawan Dweik

1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Menjadi penghafal Al-Qur’an merupakan impian bagi seluruh manusia yang beragama Islam. Begitupula dengan Rawan Dweik, seorang wanita berkebutuhan khusus yang memiliki impian yang sama. Di tengah keterbatasannya, ia mampu menjadi penghafal Al-Quran pertama yang mengidap down syndrom. Lantas, seperti apakah sosok Rawan Dweik ?

Latar Belakang Rawan Dweik

Rawan Dweik, yang saat ini berusia 26 tahun merupakan seorang Muslimah asal Yordania. Rawan merupakan anak terakhir dari 6 bersaudara. Kakak pertama sampai keempat Perempuan, sedangkan kakak terakhirnya laki-laki. Rawan dirawat oleh ibunya tanpa sosok ayah di sampingnya. Karena ayahnya telah meninggal dunia. Di antara saudaranya, hanya Rawan yang mengidap penyakit down syndrome.

Mengenal Penyakit Down Syndrome

Dilansir dari halodoc, down syndrome atau sindrom down adalah kondisi yang menyebabkan anak dilahirkan dengan kromosom yang berlebih atau kromosom ke-21. Pada umumnya sel tubuh manusia terdiri dari 23 pasang kromosom, dimana satu kromosom pada setiap pasang berasal dari ayah dan lainnya pada ibu.

Gangguan ini disebut juga dengan trisomy 21 dan dapat menyebabkan seorang anak mengalami keterlambatan dalam perkembangan fisik dan mental, bahkan kecacatan.

Namun, kondisi ini tidak menyurutkan tekad Rawan Dweik dalam mewujudkan impiannya sebagai seorang penghafal Al-Qur’an. Orang lain mungkin akan mengatakan hal itu tidak mungkin terwujud, namun tekad dan keyakinan Rawan Dweik dapat mengalahkan ketidak mungkinan tersebut.

Baca Juga:

Membaca Ulang Makna Aurat dalam Al-Qur’an

Makna Hijab dan Jilbab dalam al-Qur’an

Meneladani Noble Silence dalam Kisah Bunda Maria dan Sayyida Maryam menurut Al-Kitab dan Al-Qur’an

Kasus Pelecehan Guru terhadap Siswi di Cirebon: Ketika Ruang Belajar Menjadi Ruang Kekerasan

Sosok yang Berperan dalam Kesuksesan Rawan Dweik

Di balik suksesnya seorang anak, akan ada seorang ibu hebat yang menjadi inspirator, motivator dan untaian doa yang terus terucap. Begitu pula dengan Ibu Rawan Dweik, Awatef Jaber (single mother) yang berada di balik kisah suksesnya Rawan Dweik sebagai pengahafal Al-Quran.

Melansir dari laman Bolojawan, Awatef Jaber mengungkapn rasa bangganya terhadap Rawan. Bahkan ia mengatakan bahwa Rawan merupakan anugerah terindah yang Allah berikan kepadanya.

Setelah mengetahui bahwa Rawan memiliki kondisi khusus, Awatef sama terpukulnya dengan ibu lainnya yang mendapati anaknya lahir tidak normal. Namun, Awatef sangat mencintai Rawan dan berjanji untuk mengajarinya Al-Quran dan membantunya untuk menghafal seluruh isi Al-Quran.

Walau dengan kondisi tidak normal, Awatef mengetahui bahwa Rawan adalah anak yang cerdas. Sehingga ia memulai dengan mengajarkan surah-surah terpendek dalam Al-Qur’an. Menurutnya, Rawan bisa cepat mempelajari dan menghafal Al-Qur’an. Ia pun mendaftarkan Rawan ke sekolah dasar saat berusia 6 tahun dan berhenti sekolah pada saat tamat kelas 7 atas kemauannya sendiri.

Metode Menghafal Al-Quran Rawan Dweik

Metode yang digunakan untuk menghafal Al-Qur’an yaitu dengan menulis ayat dan menghafalkan ayat demi ayat, ujar Awatef. Rawan membutuhkan waktu satu setengah tahun untuk menghafal surah Al-Baqarah dan berhasil dalam ujiannya. Setelah itu, ia bersujud syukur atas pencapaiannya.

Rawan terus menghafal Al-Qur’an dengan kecepatan teratur selama 7 tahun dan berhasil menyelesaikan hafalannya pada 29 Ramadan 2021. Ketika Rawan menghafal satu atau dua bagian, dia akan diuji oleh gurunya.

Dalam video yang beredar, Rawan menceritakan bagaimana ia bisa menghafal seluruh Al-Qur’an dengan bantuan ibu dan gurunya. Ia mengatakan bahwa ibunyalah yang akan membacakan satu ayat pada satu waktu dan ia biasa mengulangi setelahnya. Ia melakukan itu pada setiap halaman sampai bisa menghafalnya.

Rawan mempelajari dan menghafal Al-Qur’an di Bayan Center. Sang guru menuntut Rawan untuk tindak beranjak ke ayat berikutnya sebelum Rawan menghafal ayat tersebut. Rawan juga mengungkapkan bahwa ia mengulangi setiap ayat setidaknya 10 kali dan kemudian akan membacanya di dalam hati. Allah lah yang membuat semua itu mudah baginya.

Semoga keberhasilan Rawan di balik kondisinya dalam menghafal Al-Qur’an menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus membaca dan menghafalkan Al-Qur’an. []

 

 

Tags: al-quranAwatef JaberDown SyndromeguruIbuPenghafalRawan Dweik
Raehanun

Raehanun

Terkait Posts

Pembagian Daging Kurban

3 Solusi Ramah Lingkungan untuk Pembagian Daging Kurban

6 Juni 2025
Raja Ampat

Tambang Nikel Ancam Kelestarian Alam Raja Ampat

5 Juni 2025
Ibadah Kurban

Ibadah Kurban dan Hakikat Ketaatan dalam Islam

4 Juni 2025
Mitos Israel

Mitos Israel di Atas Penderitaan Warga Palestina

4 Juni 2025
Trans Jogja

Trans Jogja Ramah Difabel, Insya Allah!

3 Juni 2025
Perbedaan Feminisme

Perbedaan Feminisme Liberal dan Feminisme Marxis

2 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Berkurban

    Berkurban: Latihan Kenosis Menuju Diri yang Lapang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pentingnya Narasi Hajar dalam Spiritualitas Iduladha

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 3 Solusi Ramah Lingkungan untuk Pembagian Daging Kurban

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memaknai Istilah “Kurban Perasaan” Pada Hari Raya Iduladha

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Khutbah Iduladha: Teladan Nabi Ibrahim, Siti Hajar, dan Nabi Ismail tentang Tauhid dan Pengorbanan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • 3 Solusi Ramah Lingkungan untuk Pembagian Daging Kurban
  • Pentingnya Narasi Hajar dalam Spiritualitas Iduladha
  • Berkurban: Latihan Kenosis Menuju Diri yang Lapang
  • Makna Wuquf di Arafah
  • Iduladha sebagai Refleksi Gender: Kritik Asma Barlas atas Ketaatan Absolut

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID