Mubadalah.id – Kita tentu sepakat bahwa anak adalah cerminan orang dewasa yang mengasuhnya, terutama orang tuanya. Mereka adalah cerminan perlakuan kita. Maka, jika ingin cermin yang kita liat dalam diri mereka, sebagai cermin yang baik, kita harus intropeksi kelakuan dan perlakuan kita terlebih dahulu.
Hari ini, kita banyak sekali disuguhkan permasalahan anak yang tumbuh kurang baik. Banyak terjadi tawuran antar pelajar, jangan lupakan bullying, yang seolah selalu memenuhi headline berita di setiap sekolah, bahkan yang lebih mengerikan kasus pembunuhan juga ada yang pelakunya anak di bawah umur.
Lantas siapa yang bertanggung jawab atas permasalahan yang cukup kompleks ini? Apakah semuanya merupakan kesalahan mereka? Atau jangan-jangan, orang tualah yang bertanggung jawab paling serius atas permasalahan ini? Mari para selingers kita bahas dalam pembahasan Jangan Menjadi Orang Tua Toxic! Berikut Tanda Orang Tua Toxic dan Salah Dalam Mendidik Anak.
Menjadi Orang Tua Adalah Pilihan Secara Sadar
Menjadi orang tua adalah pilihan sadar, setiap pasangan yang sudah memilih untuk membangun bahtera rumah tangga. Dengan kesadaran ini, seharusnya setiap pasangan juga memiliki perbekalan dalam menyambut dan mendidik generasi.
Fungsi dari kesadaran ini adalah, orang tua mampu mengusahakan pendidikan terbaik untuk anak-anak yang menjadi amanah dalam rumah tangga tersebut.
Bukan malah menjadi perusak fitrah anak-anak, karena telah menjadi orang tua toxic dalam praktek pendidikan keseharian mereka.
Orang Tua Toxic
Sebenarnya orang tua toxic itu seperti apa? Melansir dari hallosehat.com, toxic parents adalah orangtua yang berperilaku toxic dalam hal pengasuhan.
Perilaku toxic di sini diartikan sebagai sikap yang sering dilakukan oleh seseorang, tapi tanpa disadari dapat merugikan orang lain atau dirinya sendiri.
Sementara itu, toxic parenting adalah penerapan pola asuh orangtua yang mengacu pada perilaku yang tidak baik dan berdampak buruk bagi anak, baik secara mental maupun fisik anak. Orang tua toxic ini biasanya cenderung merasa paling benar.
Dengan dalih ingin melakukan yang terbaik untuk anak, mereka lupa bahwa anak juga memiliki hak atas dirinya sendiri.
Ciri Orang Tua Toxic
Mengutip European Journal of Sociology and Anthropology, karakter atau sifat anak ditentukan dari bagaimana ia dilahirkan dan dibesarkan oleh orang tua.
Idealnya, anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan keluarga yang mendukung atau positive parenting dapat menumbuhkan perasaan berguna dan dihargai.
Bahkan, anak lebih mungkin membentuk hubungan yang sehat dan terbuka di masa dewasa nantinya.
Namun sayangnya tidak semua anak beruntung dilahirkan dalam lingkungan posistive. Ada beberapa di antara mereka, malah mendapatkan orang tua dengan karakter toxic, berikut ciri-cirinya:
Pertama, berlebihan dalam membantasi dan mengontrol anak. Hal ini membuat anak menjadi sosok yang terkekang, tak punya kebebasan dalam menjadi hidupnya.
Kedua, sering menyalahkan anak. Anak yang terlalu sering disalhkan cenderung tumbuh kurang percaya diri dan mengurung diri, sehingga dia kurang berani show up dalam kehidupan sosial.
Ketiga, sering mengabaikan anak. Orang tua yang sering mengabaikan anak, cenderung mengakibatkan anak tumbuh menjadi tertutup kepada orang tuanya. Masalah ini bisa menjadi fatal ketika dewasa kelak, karena bisa menyebabkan anak lebih dekat dengan orang lain, yang belum tentu tepat.
Keempat, Orang tua sering mengucapkan sumpah serapah, makian, bahkan kutukan kepada anak ketika sedang marah dan emosi.
Kelima, Sering membandingkan anak, dengan anak lain.
Keenam, Memarahi anak di depan banyak orang.
Ketujuh, Mengekang dan mengontrol anak sesuai dengan kemauan orang tua.
Kedelapan, Tidak mau mendengarkan pendapat anak dan merasa paling benar.
Kesembilan, Jarang mau berkomunikasi dengan anak.
Kesepuluh, Melakukan kekerasan kepada anak, baik secara fisik, maupun verbal.
Waktunya Menjadi Orang Tua Positif
Jika kamu sudah menjadi orang tua atau calon orang tua dan merasa ciri-ciri di atas sudah ada, baiknya perbaiki diri, agar anak merasa aman dalam pengasuhan kita.
Hal yang perlu selingers lakukan adalah sebagai berikut, sebagaimana ulasan dari galamedia.com.
Pertama, Lakukan teguran saat si kecil berperilaku buruk.
Kedua, Berikan anak hadiah, atau pujian saat berperilaku baik.
Ketiga, Bertindak dan berbicaralah pada anak, sebagaimana anda berharap ia akan melakukan hal yang sama.
Keempat, Berikan aturan dan batasan yang jelas, serta bersikaplah konsisten dan tegas.
Kelima, Hindari menerapkan hukuman fisik seperti memukul. Kekerasan berisiko membuat anak memiliki perilaku agresif saat dewasa nanti.
Keenam, Jangan segan untuk meminta maaf pada anak, jika anda bersalah.
Demikian ulasan kami, mengenai ciri dan bahaya orang tua toxic yang setiap orang tua atau calon orang tua perlu ketahui. []