• Login
  • Register
Jumat, 18 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Belajar dari Shock Terapi Sampah di Pondok Pesantren Kebon Jambu: Santri Menjadi Sadar Soal Sampah

Para santri yang telah melakukan Shock Terapi setidaknya akan memiliki kesadaran penuh terhadap bagaimana pengelolaan sampah. Minimalnya mereka bisa mengurangi penggunaan sampah plastik. 

Sukma Aulia Rohman Sukma Aulia Rohman
21/03/2024
in Personal
0
shock terapi Sampah

shock terapi Sampah

1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Shock Terapi adalah salah satu metode pengelolaan sampah yang digunakan oleh Pondok Kebon Jambu untuk melatih para santrinya agar memiliki kesadaran dan tanggungjawab tentang pentingnya menjaga lingkungan dari sampah.

Mubadalah.id – Isu lingkungan terutama sampah selalu menarik untuk dibahas, karena kita sebagai manusia tentu saja memproduksi berbagai macam jenis sampah setiap hari, baik sampah sisa makanan, plastik, botol, dan sejenisnya.

Untuk merespon isu sampah, saya tertarik untuk berbagi pengalaman saat mengikuti Workshop Pengelolaan Sampah di Pondok Pesantren Kebon Jambu al-Islamy, pada 27-29 Januari 2024 yang lalu.

Workshop yang dipelopori oleh Pesantren Emas dari Yogyakarta itu dihadiri oleh puluhan pesantren yang ada di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan, dan Sumedang.

Saat workshop berlangsung, kami dilatih untuk dapat mengelola sampah di pesantren dengan baik. Misalnya, beberapa ilmu yang saya ingat di antaranya soal bagaimana kita mengenal jenis-jenis sampah, membuat rancangan pengelolaan sampah, sampai praktik pemilahan sampah di labolatorium sampah milik Pondok Pesantren Kebon Jambu al-Islamy.

Baca Juga:

Belajar Mencintai Tuhan dari Rabi’ah Al-Adawiyah

Belajar dari Khansa binti Khidam Ra: Perempuan yang Dipaksa Menikah Berhak untuk Membatalkannya

Belajar dari Kehidupan Rumah Tangga Nabi: Menyelesaikan Konflik Tanpa Kekerasan

Menyemai Kasih Melalui Kitab Hadis Karya Kang Faqih

Dari lab tersebut kami juga belajar soal pemilahan sampah dengan sangat detail sesuai jenis sampahnya. Misalnya, sampah organik dapat diolah menjadi kompos cair dan basah, sampah bekas makanan dijadikan pakan bagi maggot, sampah an-organik dijadikan berbagai macam bentuk daur ulang seperti batako dan yang sampah yang bisa untuk dijual. Kemudian sampah yang tidak dapat dimanfaatkan (residu) dibuang ke tempat pembuangan sampah umum atau ke Dinas lingkungan hidup (DLH).

Dalam hal ini, Pondok Kebon Jambu telah melakukan pengelolaan sampah dengan sangat baik. Yaitu, mereka melakukan pemilahan sampah sejak dari kamar, komplek, pesantren hingga berujung di laboratorium sampah.

Shock Terapi

Namun, semua itu tidak berjalan secara instan. Ada beberapa langkah yang mereka lakukan untuk menanamkan kesadaran kepada para santri tentang pentingnya mengelola sampah dengan baik. Langkah tersebut adalah dengan menggunakan Shock Terapi.

Shock Terapi adalah salah satu metode pengelolaan sampah yang digunakan oleh Pondok Kebon Jambu untuk melatih para santrinya agar memiliki kesadaran dan tanggungjawab tentang pentingnya menjaga lingkungan dari sampah.

Adapun langkah dalam melakukan Shock Terapi adalah dengan cara meniadakan tong sampah di semua area pondok. Baik di kamar, asrama, komplek, masjid, kantin dan di tempat umum. Lalu setelah menghilangkan tong sampah. Para pengurus kemudian memberikan kepada para santri satu buah kantong kresek sebagai pengganti dari tong sampah.

Setelah semua mendapatkan kantong kresek sebagai wadah sampah, maka seluruh santri harus bertanggungjawab terhadap konsumsi sampahnya masing-masing. Mereka harus membawa kantong kresek yang berisi sampah itu ke manapun ia pergi.

Sehingga para santri, setidaknya akan bisa membuat para santri menjadi sadar dan bertanggungjawab terhadap konsumsi sampah. Jadi kadang ada yang satu kantong penuh, ada yang setengah, bahkan ada juga yang nol tanpa sampah.

Bahkan saat melakukan Shock Terapi ini, para santri harus untuk melakukan pemilahan sampah secara mandiri. Baik yang organik, an-organik, residu, dan jenis sampah lainnya. Sehingga hal ini, akan membuat mereka menjadi terbiasa untuk melakukan pemilahan mulai dari hulunya.

Adapun waktu dalam pelaksanaan Shock Terapi ini pada pagi hari, dan baru akan mereka kumpulkan pada malam hari.

Dampak Shock Terapi

Shock Terapi yang dilakukan oleh Pondok Kebon Jambu menurut saya sangat bermanfaat untuk membenahi beragam persoalan terkait isu sampah yang seolah tak akan pernah selesai.

Para santri yang telah melakukan Shock Terapi setidaknya akan memiliki kesadaran penuh terhadap bagaimana pengelolaan sampah. Minimalnya mereka bisa mengurangi penggunaan sampah plastik.

Bahkan lebih luas lagi, dengan bekal ini, ke depannya, ketika para santri kembali ke rumahnya, setidaknya ia bisa mengamalkan dan mempraktikkan ilmu pengelolaan sampah ke keluarganya, tetangganya, bahkan ke lingkungan sekitarnya.

Dengan begitu, Shock Terapi dapat memberikan dampak yang luas, baik bagi para santri maupun masyarakat umum lainnya. Sehingga ilmu yang ia dapat bukan hanya soal keagaman. Melainkan soal lingkungan pun penting untuk mereka praktikkan dalam kehidupan bermasyarakat nanti. []

Tags: belajarPondok Pesantren Kebon Jambu al-IslamySadarSampahSantriShock Terapi
Sukma Aulia Rohman

Sukma Aulia Rohman

Saya adalah Mahasantriwa Sarjana Ulama Perempuan Indonesia (SUPI) Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon.

Terkait Posts

Penindasan Palestina

Refleksi tentang Solidaritas yang Tidak Netral dalam Menyikapi Penindasan Palestina

18 Juli 2025
Kehamilan Perempuan

Kehamilan Perempuan Bukan Kompetisi: Memeluk Setiap Perjalanan Tanpa Penghakiman

18 Juli 2025
eldest daughter syndrome

Fenomena Eldest Daughter Syndrome dalam Drakor When Life Gives You Tangerines, Mungkinkah Kamu Salah Satunya?

17 Juli 2025
Love Bombing

Love Bombing: Bentuk Nyata Ketimpangan dalam Sebuah Hubungan

16 Juli 2025
Disiplin

Ketika Disiplin Menyelamatkan Impian

15 Juli 2025
Inklusivitas

Inklusivitas yang Terbatas: Ketika Pikiran Ingin Membantu Tetapi Tubuh Membeku

15 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Penindasan Palestina

    Refleksi tentang Solidaritas yang Tidak Netral dalam Menyikapi Penindasan Palestina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fazlur Rahman: Memahami Spirit Kesetaraan dan Keadilan Gender dalam Al-Qur’an

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pesan Terakhir Nabi Saw: Perlakukanlah Istri dengan Baik, Mereka adalah Amanat Tuhan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Aisyah: Perempuan dengan Julukan Rajulah Al-‘Arab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kehamilan Perempuan Bukan Kompetisi: Memeluk Setiap Perjalanan Tanpa Penghakiman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • COC: Panggung yang Mengafirmasi Kecerdasan Perempuan
  • Pesan Terakhir Nabi Saw: Perlakukanlah Istri dengan Baik, Mereka adalah Amanat Tuhan
  • Fazlur Rahman: Memahami Spirit Kesetaraan dan Keadilan Gender dalam Al-Qur’an
  • Aisyah: Perempuan dengan Julukan Rajulah Al-‘Arab
  • Refleksi tentang Solidaritas yang Tidak Netral dalam Menyikapi Penindasan Palestina

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID