Mubadalah.id – Tak sedikit perilaku seksual anak yang tidak benar dikarenakan meniru orang tuanya. Orang tua yang senang berselingkuh atau melakukan aktivitas seksual yang terlihat anak memicu anak melakukan hal yang sama.
Jika sudah demikian orang tua tidak memiliki kekuatan moral untuk melarang anaknya karena mereka sendiri terbiasa melakukan hal tersebut.
Video dan konten pornografi juga sangat berpengaruh terhadap perilaku seksual agresif anak. Orang tua yang menyimpan konten pornografi ibarat menanam bom waktu bagi anak untuk melihat dan menirunya.
Kasus-kasus anak pelaku kejahatan seksual pada sesama anak hampir seluruhnya akibat konten pornografi yang anak lihat baik sengaja atau tidak. Menjamin rumah bebas dari konten pornografi adalah hal penting untuk menjaga anak dari menjadi korban atau pelaku kejahatan seksual.
Lingkungan Protektif
Hal penting yang turut menyumbang terjadinya kejahatan seksual adalah mengendornya kepedulian lingkungan pada anak-anak kita.
Bahkan sekolah, guru dan tetangga sering menafikan laporan-laporan kekerasan yang menimpa anak karena tak mau repot. Kondisi ini menjadi kesempatan emas bagi para predator seksual melakukan aksinya.
Kota Layak Anak, Sekolah Ramah Anak, RT/RW Ramah Anak, tempat wisata ramah anak, dan lain-lain yang ramah anak, saat ini memang menjadi urgen diberlakukan secara nasional.
Kita menunggu pemerintah pusat dan daerah memberlakukan hal ini. Lingkungan yang protektif akan membuat anak kita terlindungi tidak hanya oleh keluarga intinya.
Tetapi juga oleh masyarakat, ada Allah yang selalu mengawasi dan menyertai otoritas yang berada dalam komunitas di mana anak berada karena mereka memahami prinsip-prinsip perlindungan anak.
Perlindungan yang demikian, yang terbangun atas kepedulian dan kegotongroyongan, sangat penting menghadirkan kembali di negeri ini untuk menjamin tumbuh kembang anak-anak kita dan melindungi mereka dari berbagai bentuk kekerasan, kejahatan dan perlakuan salah yang lain. []