• Login
  • Register
Jumat, 18 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Pandangan Sufi terkait Manusia Menjadi Makhluk Tuhan Paling Terhormat

Adam adalah nama yang mewakili seluruh makhluk Tuhan yang berpikir, yakni manusia. Jadi, janganlah kalian menyakiti manusia

Redaksi Redaksi
18/02/2025
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Makhluk Tuhan paling terhormat

Makhluk Tuhan paling terhormat

812
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Dalam perspektif lain terkait mengapa manusia menjadi makhluk Tuhan paling terhormat, disampaikan para sufi. Mereka memperoleh pikiran dasarnya dari sebuah Hadis.

Nabi Saw bersabda: “Innallaha khalaqa adam ‘ala shuratih (Sesungguhnya Tuhan menciptakan Adam menurut gambar-Nya).”

Serupa dengan Hadis ini menyebutkan: “Adam tercipta menurut gambar Yang Maha Pengasih.”

Sejumlah orang menerjemahkan kata ‘ala shuratih (menurut gambar-Nya) dengan “menurut citra-Nya”. Makna Hadis ini yang para ulama dialogkan. Masing-masing berpendapat sesuai dengan perspektif atau ideologinya sendiri-sendiri.

Kata ganti “hu” (nya/dia) diperdebatkan: dia merujuk pada Adam atau kepada Tuhan. Tetapi mayoritas ulama berpendapat bahwa “hu” merujuk pada Tuhan. Ada ulama yang menafsirkan kata “shurah” sebagai “ruh”.

Baca Juga:

Mu’adzah Al-Adawiyah: Guru Spiritual Para Sufi di Basrah

Ketika Disiplin Menyelamatkan Impian

Merawat Bumi Sebagai Tanggung Jawab Moral dan Iman

Laki-laki dan Perempuan adalah Manusia yang Setara

Maulana Jalaluddin Rumi menafsirkannya: “Khuliqa adam ‘ala shurah al-kamillah (Adam tercipta menurut bentuk hukum-hukum Tuhan)?.” Perdebatan itu pada akhirnya mengarah kepada problem yang tak pernah selesai dalam perdebatan. Yakni, soal Transendensi dan Imanensi Tuhan.

Untuk tidak memperpanjang pembicaraan, saya ingin menganalogikan kata-kata “gambar Tuhan” dengan kata “Rumah Tuhan” (Bait Allah). Semua ulama sepakat bahwa “rumah Tuhan” sama sekali tidak berarti “tempat tinggal Tuhan” atau “rumah milik Tuhan”.

Tetapi ia berarti: “rumah yang Tuhan hormati”. Maka kata “bentuk, rupa, gambar, citra Tuhan” merupakan kata metafora untuk penghormatan Tuhan terhadap manusia.

Sufi acap mengatakan: “Carilah Dia dalam dirimu sendiri.” Adam adalah nama yang mewakili seluruh makhluk Tuhan yang berpikir, yakni manusia. Jadi, janganlah kalian menyakiti manusia, karena ia makhluk Tuhan yang paling terhormat. []

Tags: MakhlukmanusiapandanganSufiTerhormatTuhan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Sejarah Perempuan dan

Mengapa Sejarah Ulama, Guru, dan Cendekiawan Perempuan Sengaja Dihapus Sejarah?

17 Juli 2025
Menjadi Pemimpin

Perempuan Menjadi Pemimpin, Salahkah?

17 Juli 2025
Ibnu Rusyd tentang

Membaca Ulang Pandangan Ibnu Rusyd tentang Perempuan

17 Juli 2025
Merendahkan Perempuan

Merendahkan Perempuan adalah Tanda Pikiran yang Sempit

16 Juli 2025
Fitnah

Siapa Sebenarnya Sumber Fitnah: Perempuan atau Laki-laki?

16 Juli 2025
trafficking

Trafficking adalah Wajah Baru dari Perbudakan

16 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • eldest daughter syndrome

    Fenomena Eldest Daughter Syndrome dalam Drakor When Life Gives You Tangerines, Mungkinkah Kamu Salah Satunya?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lampu Sirkus, Luka yang Disembunyikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Sejarah Ulama, Guru, dan Cendekiawan Perempuan Sengaja Dihapus Sejarah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Harmoni Iman dan Ekologi: Relasi Islam dan Lingkungan dari Komunitas Wonosantri Abadi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mu’adzah Al-Adawiyah: Guru Spiritual Para Sufi di Basrah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Mu’adzah Al-Adawiyah: Guru Spiritual Para Sufi di Basrah
  • Lampu Sirkus, Luka yang Disembunyikan
  • Mengapa Sejarah Ulama, Guru, dan Cendekiawan Perempuan Sengaja Dihapus Sejarah?
  • Disabilitas dan Kemiskinan adalah Siklus Setan, Kok Bisa? 
  • Perempuan Menjadi Pemimpin, Salahkah?

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID