• Login
  • Register
Selasa, 1 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Nakba Day; Kiamat di Palestina

Kemerdekaan Palestina adalah kemerdekaan semua bangsa, semua manusia, dan seluruh alam.

mahdiyaazzahra mahdiyaazzahra
15/05/2025
in Publik
0
Nakba Day

Nakba Day

1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Nakba Day adalah kiamat bagi warga Palestina. 14 Mei 1948, Israel memproklamirkan kemerdekaannya.  Jauh sebelum itu, telah terjadi pembantaian dan pengusiran desa di wilayah Palestina. Israel membunuh dan mengusir warga Palestina dari rumah-rumah mereka.

Israel menguasai wilayah-wilayah yang telah kosong akibat serangan yang mereka lakukan terhadap masyarakat sipil. Sebanyak 750.000 warga Palestina terusir hingga harus mengungsi. Wilayah Palestina lantas diduduki, tersisa wilayah Gaza dan Tepi Barat.

Lalu pada 15 Mei diperingati sebagai Hari Nakba atau Hari Bencana. Hari di mana tidur-tidur nyenyak warga Palestina berakhir. Ketika belajar, makan, dan beraktivitas menjadi mimpi buruk sepanjang masa. Saat hak hidup warga Palestina dicabut.

Pengusiran

Pernah terbayang jika kita terusir dari rumah kita? Katakanlah kita tinggal di Jawa, kemudian ada perampok yang membawa senjata dan mengambil alih rumah kita. Terpaksa kita akan pergi dari rumah. Lalu kita mungkin berpikir untuk pindah ke daerah lain misalnya Sumatra. Tak lama kemudian, perampok itu datang ke wilayah kita Sumatra dan mengambil alih seluruh Sumatra.

Kita lantas berpikir untuk pindah ke Kalimantan, lalu kelompok bersenjata itu pun datang ke Kalimantan. Kelompok bersenjata itu tidak hanya mengancam tapi juga membunuh warga Jawa, Sumatra, dan Kalimantan. Dengan uang yang pas-pasan kita mungkin pindah ke Papua. Lalu bayangkan jika mereka memblokade kita di Papua. Kita tidak bisa bebas keluar dari Papua atau Indonesia.

Baca Juga:

Iran dan Palestina: Membaca Perlawanan di Tengah Dunia yang Terlalu Nyaman Diam

Nelayan Perempuan Madleen, Greta Thunberg, dan Misi Kemanusiaan Palestina

Two State Solution: Solusi Perdamaian bagi Palestina-Israel atau Tantangan Integritas Nasional Terhadap Pancasila?

Mitos Israel di Atas Penderitaan Warga Palestina

Tak lama kemudian serangan bom sampai ke daerah Papua, kita yang semula memiliki rumah harus mengungsi di tenda-tenda. Pernahkah ini terpikir oleh kita? Kemana lagi kita akan berpindah jika semua wilayah sudah dikuasai kelompok bersenjata? Kemana kita akan pergi jika mereka melakukan blokade?

Cerita di atas adalah peristiwa nyata, Nakba yang warga Palestina alami. Bisakah kita membayangkan betapa sulitnya hidup menjadi Palestina? Apa salah dan dosa warga Palestina hingga harus mengalami hidup yang mengerikan ini?

Kemanakah Kita akan Pergi?

Pernahkah kita merantau? Saat kita sudah pergi jauh bertahun-tahun, kita pasti ingin pulang. Bagaimana jika tempat kita pulang sudah diambil orang lain? Bagaimana rasanya jika kita tidak bisa kembali ke tempat kita berasal?

Katakanlah itu takdir kita, namun bagaimana jika kita terus mengalami penyerangan meskipun sudah meninggalkan tempat kelahiran? Kemana kita akan pergi jika tak memiliki tempat tujuan? Kemana kita akan pulang jika tak punya tempat kembali? Haruskah kita memilih pulang ke kampung akhirat?

Nakba telah merampas kampung halaman warga Palestina. Nakba telah merampas tanah air warga Palestina. Tidak ada tempat kembali. Tidak ada tempat tujuan. Mungkin kita hanya bisa kembali ke tempat tujuan terakhir kita, kampung akhirat.

Warga Gaza Berhak Hidup Normal

Sudah 1.5 tahun warga Gaza mengalami penyerangan secara brutal oleh Israel. Selama itu juga warga Gaza berhenti sekolah, kuliah, bekerja, dan beraktivitas. Ada pula yang wajib bekerja tanpa mendapat gaji, yaitu tenaga medis, tim SAR, dan jurnalis. Mereka harus tetap bekerja meskipun dalam kondisi sangat lelah karena kekurangan makan.

Warga Gaza harus terkurung dalam tenda pengungsian, mereka tak bisa bebas beraktivitas karena bisa saja Israel melancarkan serangan udara. Bisa juga Israel menembakkan peluru lewat sniper atau tank. Mereka yang terkurung dalam tenda pun harus siap menerima serangan bom dan terbakar hidup-hidup.

Warga Gaza berhenti makan makanan manusia normal. Mereka berhenti minum minuman normal. Hak hidup mereka telah terampas. Kebebasan mereka terlucuti. Kebahagiaan mereka tercabut hingga mereka memilih mati daripada hidup di neraka.

Pernahkah kita berpikir bahwa Nakba telah menghancurkan kehidupan sebuah bangsa? Pernahkah kita berpikir bahwa Nakba menghancurkan mimpi-mimpi manusia? Bisakah kita menjadikan Hari Nakba sebagai hari perjuangan kita semua?

Suara Nakba

Hari ini saya ingin berteriak dengan lantang. Hari Nakba ini adalah awal mula petaka dimulai. Jika tidak ada Nakba tidak akan ada hari seperti ini. Saya mengutuk Israel, Amerika, dan para kroninya. Mereka adalah pasukan iblis yang akan binasa di neraka selamanya. Saya tidak akan berhenti bersuara tentang Palestina dan kemerdekaan Palestina.

Kemerdekaan Palestina adalah kemerdekaan semua bangsa, semua manusia, dan seluruh alam. Penjajahan dan genosida di Palestina menunjukkan lumpuhnya kemanusiaan. Hancurnya keadilan di muka bumi ini. []

 

Tags: GazaGeopolitikIsraelNakba DayPalestinazionis
mahdiyaazzahra

mahdiyaazzahra

Mompreneur. Soap maker. Zerowasterian. Pesantren Digital Rafiqutthullab. Bisa disapa di instagram @mahdiyaazzahro

Terkait Posts

Gaji Pejabat

Gaji Pejabat vs Kesejahteraan Kaum Alit, Mana yang Lebih Penting?

1 Juli 2025
Pacaran

Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!

30 Juni 2025
Pisangan Ciputat

Bukan Lagi Pinggir Kota yang Sejuk: Pisangan Ciputat dalam Krisis Lingkungan

30 Juni 2025
Kesetaraan Disabilitas

Ikhtiar Menyuarakan Kesetaraan Disabilitas

30 Juni 2025
Feminisme di Indonesia

Benarkah Feminisme di Indonesia Berasal dari Barat dan Bertentangan dengan Islam?

28 Juni 2025
Wahabi Lingkungan

Wahabi Lingkungan, Kontroversi yang Mengubah Wajah Perlindungan Alam di Indonesia?

28 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Narasi Pernikahan

    Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mewujudkan Fikih yang Memanusiakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Gaji Pejabat vs Kesejahteraan Kaum Alit, Mana yang Lebih Penting?
  • Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak
  • Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan
  • Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan
  • Mewujudkan Fikih yang Memanusiakan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID