Mubadalah.id – Ketika anak memasuki usia sekolah, mereka mulai tertarik pada permainan kelompok. Anak menetapkan kriteria baru, di samping kriteria yang lama, untuk memilih teman bermain.
Pada waktu harus memilih teman dari lingkungan sekitar rumah mereka, sebagian besar anak usia sekolah memilih anak yang memiliki jenis kelamin, ukuran tubuh, usia kronologis, usia mental dan kematangan sosial. Serta minat yang sama dengan mereka.
Ketika beranjak dewasa, sifat kepribadian menjadi hal yang penting. Terutama sifat seperti periang, murah hati, ramah, mau bekerja sama, jujur, tenang, suka humor, dan sportif.
Anak-anak yang lebih tua memilih teman bermain dari kelompok mereka sendiri. Selama masa kanak-kanak pada usia sekolah, anak laki-laki dan anak perempuan memilih (di antara teman bermainnya) teman yang paling menyenangkan bagi mereka dan yang dengannya mereka tidak hanya dapat bermain.
Tetapi juga dapat berkomunikasi dengan baik. Anak-anak ini nantinya akan menjadi sahabat mereka. Dari tahun ke tahun, kebutuhan akan sahabat bertambah kuat, dan mencapai puncaknya ketika perubahan masa pubertas mulai timbul.
Pada usia remaja dan masa pubertas, biasanya minat untuk bermain menjadi menurun. Hal ini karena terjadi perubahan fisik yang melemahkan energinya, dan ketika kecemasan tentang perubahan ini meningkat, anak lebih membutuhkan teman akrab daripada teman bermain.
Karena anggota keluarga jarang memenuhi kebutuhannya akan teman pada masa ini, anak akan memilih sahabat di antara anggota bekas kelompoknya atau dari kalangan orang dewasa yang mau “memahami” dan menerima kepercayaannya. []