Tafsir Judul Buku : Wahnan Ala Wahnin
Penulis : Nur Kholilah Mannan
Penerbit : EA Books
Tahun Terbit : 2023
Sinopsis
Nur Kholilah Mannan merupakan penulis Buku Wahnan Ala Wahnin. Selain itu, ia merupakan seorang ibu muda yang berusaha terus produktif membaca dan menulis, sembari melakukan tugas biologisnya. Penulis mengaku bahwa pesantren merupakan tempat awal untuk menekuni bidang keilmuan Fikih, lebih lanjut penulis memadukan dengan pengalamannya sebagai perempuan.
Kegelisahannya bermula dari banyak tafsir dari kata Wahnan Ala Wahnin itu sendiri yang menurutnya oleh banyak mufassir menemukan banyak kesulitan dalam menerjemahkan. Hal ini, mengingat mayoritas para mufassir adalah laki-laki. Sehingga, mereka tidak mengalami pengalaman khas perempuan sendiri yang berakibat pada “kaburnya” tafsir dari kata itu sendiri.
“Akibat dari kaburnya tafsir atas pengalaman perempuan itu, maka pengalaman biologis perempuan merupakan bagian dari pengetahuan karena turut menafsirkan satu ayat Al-Qur’an”.
Hamil
Dalam pengalamannya hamil ia kemudian merangkum sekian keutamaan bagi perempuan hamil. Pertama, dalam Q.S Al-Luqman ayat 14 yakni Allah akan mengangkat derajat. Lebih lanjut, dalam ayat ini Allah mensejajarkan perintah berterima kasih kepada-Nya dan kepada kedua orang tua. Mengingat seorang anak hadir mengisi dunia merupakan karunia dari Allah dan orang tua sebagai wasilahnya.
Kedua, Allah mengganjar mati syahid kepada para ibu yang meninggal ketika dalam keadaan melahirkan sebagai penghapus kesalahannya (Syarh Al-Muwatta’: 2/27). Ketiga, membuat nabi bangga karena memperbanyak ummat.
Keempat, masuk surga dengan catatan memiliki relasi baik dengan suami. Perlunya membaca Hadist dengan prinsip kesalingan atau Mubadalah. Jadi, tidak hanya istri yang mendapatkan perintah untuk membangun relasi baik, tetapi keduanya atau kesalingan.
Menyusui
Pesan dari Al-Baqarah: 233 menyebutkan bahwa tanggungjawab menyusui memang hanya tertuju pada perempuan karena mereka yang memiliki kelenjar susu.
Namun, bukan berarti ayah tidak. Mereka (baca: para ayah) memiliki tanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan ibu selama menyusui berupa kebutuhan fisik dan non-fisik seperti: alat pumping ASI, cooler bag, lemari khusus menampung ASI, serta membangun kondisi rumah yang bersih dan bahagia.
Pesan kesalingan ini, agaknya sebagai bentuk kasih sayang serta tanggung jawab orang tua kepada anak mereka. Bahwa keinginan kedua orang tua untuk memberi kebaikan tanpa memberi madhorot satu sama lain.
Relasi Pernikahan Setara
Dalam bagian ini ia mengutip pesan Dr. Nur Rofi’ah bahwa bekal mencari pasangan adalah boleh dengan kriteria apapun asalkan ia berakhlak baik. Karena, jika tidak memiliki akhlak yang baik, maka akan berpotensi menyakiti dengan kriteria tersebut.
Hukum menikah sendiri adalah beragam tentunya menyesuaikan kondisi calon pengantin. Padahal menurut temuannya perintah menikah tidak mutlak berlaku kepada semua orang. Melainkan mereka yang mampu mengelola emosi, ekonomi, manajemen konflik, setidaknya bagi diri mereka sendiri.
Dalam bukunya ia juga menguraikan hukum lain dari menikah dan argumen landasan yang bersumber dari rujukan ulama dahulu maupun kontemporer.
Menikah sebagaimana dipahami sebagai ibadah terpanjang mengingat setelah akad menimbulkan kosekuensi hak dan kewajiban yang besar. Seperti, adanya hak-hak anggota keluarga yang harus dipenuhi, relasi yang harus diisi tindakan saling membantu, saling musyawarah dan saling merelakan.
Mengingat akan ada masalah yang mengiringi seiring usia pernikahan itu bertambah. Selama itu pula dibutuhkan kedewasaan dalam sikap dalam mengelola konflik. Bagi mereka yang melewatinya menurutnya itulah letak dari nilai ibadah. []