• Login
  • Register
Jumat, 4 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom

Etika Berdiskusi Menurut Imam Syafi’i

Imam asy-Syafi’i menekankan kepada orang yang mempunyai pengetahuan berbeda dengan orang lain untuk berdiskusi dalam keadaan tenang, sabar dalam mengikuti jalannya diskusi.

Hamim Maftuh Elmy Hamim Maftuh Elmy
29/12/2020
in Kolom, Personal
0
Etika Berdiskusi

Etika Berdiskusi

774
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Sering kali dalam suatu forum diskusi, masih dijumpai peserta diskusi yang selalu ingin menang sendiri. Ia pongah dengan pendapatnya sehingga mengabaikan pendapat peserta diskusi yang lain. Ia selalu menginginkan pendapatnya didengar dan diterima, akan tetapi dirinya tidak mau mendengarkan pendapat peserta diskusi yang lain dan mengabaikan etika berdiskusi.

Sehingga dengan ini, forum diskusi akan alot, tidak berjalan dengan lancar dan melenceng jauh dari tujuan diskusi, yaitu mencari kesimpulan dari tema yang dibahas. Padahal ada beberapa etika berdiskusi yang harus diperhatikan. Dalam kitab Diwan Asy-Syafi’i (Kumpulan Syair Imam Asy-Syafi’i), halaman 80, Imam asy-Syafi’i melantunkan syair:

اِذَا مَا كُنْتَ ذَا فَضْلٍ وَ عِلْمٍ # بِمَا اخْتَلَفَ الْاَوَائِلُ وَ اْلاَوَاخِر

فَنَاظِرْ مَنْ تُنَاظِرُ فىِ سُكُوْنٍ # حَلِيْمًا لاَ تَلُحُّ وَلَا تُكَابِر

“apabila engkau adalah orang mulia dan berilmu, (punya pendapat) berbeda dengan orang lain, maka berdiskusilah dalam keadaan tenang, sabar, tidak pongah dan tidak sombong”.

Baca Juga:

Boys Don’t Cry: Membongkar Kesalingan, Menyadari Laki-laki Juga Manusia

Bagaimana Mubadalah Memandang Fenomena Perempuan yang Menemani Laki-laki dari Nol?

Luka Ibu Sebelum Suapan Terakhir Bagian II

Kafa’ah yang Mubadalah: Menemukan Kesepadanan dalam Moral Pasutri yang Islami

Pada syair di atas, Imam asy-Syafi’i menekankan etika berdiskusi kepada orang yang mempunyai pengetahuan berbeda dengan orang lain untuk berdiskusi dalam keadaan tenang, sabar dalam mengikuti jalannya diskusi. Adalah hal yang tidak sepantasnya apabila diskusi diikuti dengan penuh amarah apalagi sampai terlontar kata-kata makian sehingga menimbulkan pertikaian hanya gara-gara perbedaan pendapat.

Di samping itu, Imam asy-Syafi’i juga menekankan dalam etika berdiskusi agar tidak sombong, pongah dan terlalu memaksakan pendapat agar diterima dalam forum diskusi. Berbeda pendapat dalam suatu forum diskusi adalah hal yang biasa. Kita hanya perlu menghargai pendapat orang lain yang berbeda dengan pendapat kita. Dalam ungkapannya yang terkenal, Imam asy-Syafi’i berkata:

رَأْيِي صَوَابٌ يَحْتَمِلُ الخَطَأَ، وَرَأْيُ الآخَرِ خَطَأٌ يَحْتَمِلُ الصَّوَابَ

“pendapatku benar tapi mungkin saja salah. Sebaliknya, pendapat orang lain salah, tapi bisa saja benar”.

Inilah etika berdiskusi yang seharusnya dijadikan pedoman dalam setiap diskusi, saling menghargai pendapat. Sebab kebenaran pendapat seseorang adalah bersifat relatif.

Lantas sikap apa yang harus diambil apabila ada salah satu peserta yang ngotot dengan pendapatnya sendiri dan menganggap pendapatnya adalah satu-satunya kebenaran? Imam asy-Syafi’i masih dalam kitab yang sama, Diwan Asy-Syafi’i, halaman 52,  melantunkan syair:

اِذَا نَطَقَ السَّفِيْهُ فَلَا تُجِبْهُ # فَخَيْرٌ مِنْ اِجَابَتِهِ السُّكُوْتُ

فَاِنْ كَلَّمْتَهُ فَرَّجْتَ عَنْهُ # وَاِنْ خَلَّيْتَهُ كَمَدًا يَمُوْتُ

“jikalau ada orang bodoh bicara, maka jangan kau meresponnya. Respon paling baik untuknya adalah engkau diam. Karena dengan kau menanggapinya, engkau akan membuatnya semakin senang. Dan jika kau biarkan, maka ia akan jengkel dan akan mati dengan dirinya sendiri”

Apabila dalam suatu forum diskusi dijumpai orang-orang yang digambarkan dalam syair di atas, alangkah baiknya mengikuti nasihat dari Imam asy-Syafi’i untuk tidak meresponnya. Tanggapan terbaik untuknya adalah diam. Semakin kita menanggapinya, maka sesungguhnya kita telah membuatnya tambah senang. Sebaliknya, kalau kita membiarkannya maka ia akan merasa jengkel dan capek sehingga ia akan berhenti juga dengan sendirinya.

Dalam kitab Mafahim Yajibu An Tushahhah (Pemahaman Yang Harus Diluruskan) halaman 340,  Sayyid Muhammad Alawi al-Maliki al-Hasani mengutip perkataan Imam asy-Syafi’i:

مَا جَادَلْتُ عَالِماً اِلاَّ غَلَبْتُهُ, وَلاَ جَادَلْتُ جَاهِلاً اِلاَّ غَلَبَنِي

“setiap kali aku berdebat dengan orang alim, aku selalu menang. Dan di setiap kali aku berdebat dengan orang bodoh, aku pasti kalah”.

Berdiskusi dengan orang bodoh hanya buang-buang waktu dan tenaga saja. Sebanyak apapun argumen yang disampaikan, ia akan tetap bersikukuh dengan pendapatnya. Dengan keangkuhannya, Ia akan tetap mengatakan bahwa pendapat dirinya adalah satu-satunya kebenaran dan ia akan mengabaikan pendapat peserta diskusi lain yang mempunyai pendapat berbeda dengannya. Maka disinilah pentingnya etika berdiskusi.

Menarik untuk kita simak dengan seksama nasihat dan saran dari Prof. Dr. Quraish Shihab dalam suatu cuplikan video acara Shihab & Shihab dengan tema ‘Islam Wasathiyah Islam Yang Di Tengah’, ia berkata, “jangan berdiskusi dengan seseorang yang anda dapat kalahkan argumentasinya tetapi anda tidak dapat mengalahkan kepala batunya”.

Maka dengan demikian, etika berdiskusi adalah dengan diam sebagai solusi terbaik dalam menghadapi orang-orang keras kepala dan tidak mau menerima pendapat di luar dirinya. Wallahu a’lam. []

Tags: Diwan Assyafi'iEtika Berdiskusiimam syafi'iKesalingan
Hamim Maftuh Elmy

Hamim Maftuh Elmy

Mahasantri Ma'had Aly Salafiyah Syafi'iyah Situbondo

Terkait Posts

Isu Iklim

Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim

3 Juli 2025
KB sebagai

Merencanakan Anak, Merawat Kemanusiaan: KB sebagai Tanggung Jawab Bersama

3 Juli 2025
Poligami atas

Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

3 Juli 2025
Ruang Aman, Dunia Digital

Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

3 Juli 2025
Konten Kesedihan

Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

3 Juli 2025
Marital Rape

Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

2 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Konten Kesedihan

    Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim
  • Merencanakan Anak, Merawat Kemanusiaan: KB sebagai Tanggung Jawab Bersama
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama
  • Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID