• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Figur

Fatimah Al-Fihri: Muslimah Pendiri Universitas Pertama Serta Perancang Bentuk Toga Wisuda

Universitas Quaraauiyine memainkan peran utama dalam hubungan budaya, dan akademik antara dunia Islam dan Eropa

Kamariah Kamariah
06/01/2024
in Figur
0
Fatimah Al-Fihri
1.3k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.Id – Tentu sudah tidak asing lagi di mata dan pengetahuan kita, tentang bagaimana bentuk dan warna toga saat wisuda. Namun siapa sangka ternyata, benda sakral tersebut, dirancang oleh seorang Muslimah cerdas bernama Fatimah Al-Fihri.

Fatimah Al-Fihri adalah seorang muslimah kelahiran Qairawwan, Tunisia, 800 M dan wafat di 880 M, di Fez, Maroko. Ayahnya bernama Muhammad Al-Fihri dan saudara perempuannya bernama Mariam.

Bukan hanya merancang toga untuk wisuda, muslimah cerdas ini juga merupakan pendiri Universitas pertama di dunia, jauh sebelum Al-Azhar nampak hilalnya.

Mendirikan Universitas

Saat ingin membangun sebuah universitas, tentu dibutuhkan dana yang tidak sedikit, bukan? Lalu dari mana Fatimah Al-Fihri mendapatkan sokongan dana pada masa itu? Jawabannya adalah, beliau mendapatkan suntikan dana dari Muhammad Al-Fihri, ayahnya sendiri. Selain itu, Mariam, saudara perempuanya juga menjadi sponsor dalam perjuangan besar membangun peradaban ini.

Memiliki bekal harta yang cukup banyak, tidak membuatnya menjadi sosok yang hedon, namun Fatimah tumbuh menjadi perempuan yang penuh dengan pertimbangan. Kecerdasan serta ilmu arsitektur yang dimilikinya, membuatnya berpikir jauh melampaui perempuan pada umumnya.

Baca Juga:

Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

Pada awalnya universitas yang dibangun ini adalah sebuah bangunan masjid, yang didirikan pada bulan Ramadan 245 H (859 M), lalu diberi nama Quaraauiyine, yang bertujuan untuk menghormati kota Qairawwan, tanah leluhurnya.

Selama dua tahun proses pembangunan masjid ini, Fatimah Al-Fihri senantiasa berpuasa. Beliau juga mendirikan madrasah yang berdampingan langsung dengan masjid tersebut. Madrasah ini adalah tempat Fatimah Al-Fihri membagikan ilmunya.

Pengabdian Fatimah Al-Fihri inilah, yang kemudian menjadi cikal bakal terbentuknya universitas.

Perkembangan Universitas Quaraauiyine

Universitas Quaraauiyine, melesat jauh. Berhasil mencetak para pemikir kritis dan cerdas. Kehadirannya sebagai universitas tertua: 100 tahun sebelum Universitas Al-Azhar Mesir, tidak membuatnya jauh dari kata maju. Sebut saja kurikulumnya, tidak stuck hanya membahas ilmu agama saja. Namun juga merambah pada bidang tata bahasa, geografi, sejarah, mate-matika, kedokteran, kimia juga astronomi.

Reputasi Universitas melambung tinggi, seiring dengan banyaknya sarjana yang berdatangan silih berganti. Universitas juga memainkan peran utama dalam hubungan budaya dan akademik antara dunia Islam dan Eropa.

Adapun beberapa ilmuan yang yang merupakan alumni Universitas tersebut antara lain; Ibnu Arabi, Ibnu Bajjah, Ibnu Khaldun, Abdullah Al-Ghumari dan ilmuwan-ilmuwan Islam lainnya.

Selain dari kalangan umat Islam, Universitas tersebut juga mencatat Gerber sebagai alumninya, mahasiswa non-muslim, dari Auvergne, yang kelak, namanya harum sebagai PAUS Silvester II, di Vatikan.

Filosofi di Balik Warna dan Bentuk Toga

Sebagai lembaga universitas yang namanya sudah jauh melambung tinggi, maka kita tidak bisa menghindari pembahasan toga dalam prosesi akhir pemberian gelar dalam Universitas. Lalu apa arti di balik bentuk dan warna toga hitam yang Fatimah Al-Fihri cetuskan?

Ternyata tokoh pendidikan ini, memilih warna hitam dan bentuk kotak sebagai pakaian wisuda memiliki filosofi yang sangat sakral. Warna hitam dan bentuk kotak, melambangkan bentuk Ka’bah. Fatimah Al-Fihri berharap, setiap orang yang menggunakan pakaian wisuda ini, akan tertaut hatinya pada kiblat umat Islam.

Demikianlah sejarah panjang pendirian Universitas dan lambang pakaian wisuda pertama, yang ternyata penggagasnya adalah seorang muslimah.

Dari sejarah panjang ini, tentu kita dapat belajar bahwa tidak ada pengekangan berpikir kepada perempuan. Dia bertumbuh, lewat gagasan-gagasan berlian yang ia implementasikan dengan cara yang tepat, juga memberikan manfaat yang banyak untuk orang lain.

Semoga kisah Fatimah Al-Fihri ini, mampu menginspirasi kita semua agar terus menjadi perempuan dengan pikiran yang matang, cerdas dan terus bergerak pada kebaikan-kebaikan. []

 

 

 

Tags: Fatimah Al Fihriislamsejarahulama perempuanuniversitasWisuda
Kamariah

Kamariah

Terkait Posts

Nyai Nur Channah

Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

19 Mei 2025
Nyai A’izzah Amin Sholeh

Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami

18 Mei 2025
Nyai Ratu Junti

Nyai Ratu Junti, Sufi Perempuan dari Indramayu

17 Mei 2025
Nyi HIndun

Mengenal Nyi Hindun, Potret Ketangguhan Perempuan Pesantren di Cirebon

16 Mei 2025
Ibu Nyai Hj. Djamilah Hamid Baidlowi

Ibu Nyai Hj. Djamilah Hamid Baidlowi: Singa Podium dari Bojonegoro

9 Mei 2025
Rasuna Said

Meneladani Rasuna Said di Tengah Krisis Makna Pendidikan

5 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version