• Login
  • Register
Minggu, 1 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Gen-Z Emang Lemah dan Gampang Cemas: Buat Gen-Z, Harus Baca Sampai Habis!

Kecemasan bukan hal yang baru saja ada dalam satu generasi, Gen-z harusnya dan semestinya bisa menghadapi beragam kondisi ini

Salsabila Septi Salsabila Septi
02/09/2024
in Personal
0
Gampang Cemas

Gampang Cemas

1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Pembahasan gen-z ga akan ada habisnya. Kita, jadi penguasa media sosial saat ini, kita juga sudah mulai masuk dalam dunia kerja. Walau dalam berbagai konten dalam media sosial kinerja gen-z sangat buruk dari generasi sebelumnya. Kreatifitas tanpa batas, generasi emas, dan beragam tantangan mereka hadapi. Ya hal ini juga diamini oleh beberapa gen-z itu sendiri.

Indonesia Cemas

Indonesia emas 2045, jadi tagline yang sudah muak gen-z dengarkan. Mereka diberikan mandat penuh dalam 100 tahun Indonesia, tetapi kehidupannya saat ini pun tak jelas kondisinya.Memikirkan jauh ke depan jadi ketakutan sendiri bagi gen-z. Belum lagi banyak fenomena baru yang gen-z alami. Bukan mau meromantisasi keadaan, tapi bagaimana lagi ini benar terjadi. Emas tadi bahkan sering dapat plesetan bahwa gen-z generasi cemas.

Betapa cemas dan tidak berdayanya gen-z sebenarnya. Saya juga masuk dalam salah satunya terkadang takut dan memang gampang cemas dalam menghadapi kehidupan sehari-hari. Masalah ini itu, dan fenomena ini itu jadi penyebabnya. Pusing sendiri memikirkannya, tantangan semakin rumit, persaingan lebih kompleks, dan keinginan untuk terus upgrade diri entah demi fomo atau haus ilmu akan gen z lakukan.

Keseringan mendengar dan tahu akan fakta gen-z buat saya terkadang pusing sendiri. Apa itu tanda kecemasan gen-z tadi ya? Dari cemas jadi bingung, hingga akhirnya yaudah lah. Atau bagaimana semestinya? Belum lagi dengan masalah personal yang menimpa mereka, yang tak kadang jadikan gen-z bergumam “ohiya, cocok nih sama gua”  terulang, dan begitu terus sampai tak tahu mana akhirnya.

Bisa jadi itu adalah hal yang benar, gen-z cemas bukan hanya karena mereka yang lemah atau sebagainya. Tetapi dengan adanya media framing yang begitu membingungkan bagi gen-z. Generasi ini jadi terusan generasi milenial dan Y yang  punya dinamika jauh berbeda. Coba bayangkan, jika generasi ini hidup pada era media saat ini, mereka juga akan mengalami kecemasan yang sama.

Baca Juga:

Rahasia Tetap Berpikir Positif Setiap Hari, Meski Dunia Tak Bersahabat

Mengapa Waktu Berlalu Cepat dan Bagaimana Mengendalikannya?

Isu Perceraian Veve Zulfikar: Seberapa Besar Dampak Memiliki Pasangan NPD?

Stop Membandingkan, Mulai Menjalani: Life After Graduate

Bernasib Sama Seperti Generasi Sebelumnya

Begitu pula dengan Gen Z yang hidup pada masa gen milenial dan Y, mereka juga akan mengalami hal yang sama yaitu kecemasan tersendiri dari adanya krisis, perang dan kondisi lainnya. Kondisi ini bukan tanpa alasan, tantangan setiap generasi pasti adanya, generasi sebelumnya juga punya tantangan tersendiri. Dan disisi lain, generasi sebelumnya juga punya kekuatan tersendiri. Yang artinya gen-z juga punya beragam kekuatan yang berbeda dari generasi sebelumnya.

Dari berkembangnya media sosial, gen z tidak hanya hidup bersama orang’-orang sekitar. Media sosial, perkembangan Artificial Intelegent, hingga masalah negara dan beragam pendapat orang dapat mereka konsumsi setiap harinya. Gen-z tak hanya butuh retorika dan ucapan tanpa tindakan yang jelas. Mereka lebih ingin melakukan aksi nyata ketimbang hanya sebatas pendekatan kata-kata.

Generasi yang Kuat

Walau demikian tantangan lain muncul, bagaimana gen-z dapat mengolah beragam informasi ditengah kehidupan sosialnya yang juga sama peliknya? Apalagi mereka yang punya keterbatasan tertentu, baik dalam penyebaran informasi maupun kondisi ekonomi. Pertanyaan pasti akan muncul dari para gen z hingga saya sendiri. Dan inilah pentingnya rasa cemas gen-z.

Generasi yang punya penetrasi tinggi terhadap keadaan sekitar juga punya andil besar dalam menyikapi kondisi saat ini. Gen-z bukan hanya generasi yang cemas dan tak dapat melakukan apapun. Kreativitas, ketangguhan, rasa ingin tahu, belajar hal baru dan kelebihan lainnya gen z miliki.

Hai gen-z, kalian sudah sampai akhir dalam cerita ini, jika judulnya click bait itu memang tujuannya. Tapi bagaimana sikap kalian kini para gen-z yang dapat hantaman beragam survei kecemasan, kondisi psikologis, hingga ekonomi yang hasilnya selalu buruk? Kecemasan bukan hal yang baru saja ada dalam satu generasi, gen-z harusnya dan semestinya bisa menghadapi beragam kondisi ini. []

Tags: CemasDepresiGen ZIndonesia EmasKesehatan MentalPsikologis
Salsabila Septi

Salsabila Septi

Menulis untuk ketenangan, dan menjaga alam untuk kemaslahatan.

Terkait Posts

Pandangan Subordinatif

Dekonstruksi Pandangan Subordinatif terhadap Istri dalam Rumah Tangga

31 Mei 2025
Joglo Baca SUPI

Joglo Baca SUPI: Oase di Tengah Krisis Literasi

31 Mei 2025
Disabilitas dan Seni

Kreativitas tanpa Batas: Disabilitas dan Seni

31 Mei 2025
Difabel di Dunia Kerja

Menjemput Rezeki Tanpa Diskriminasi: Cara Islam Memandang Difabel di Dunia Kerja

30 Mei 2025
Memahami AI

Memahami Dasar Logika AI: Bagaimana Cara AI Menjawab Permintaan Kita?

30 Mei 2025
Kehendak Ilahi

Kehendak Ilahi Terdengar Saat Jiwa Menjadi Hening: Merefleksikan Noble Silence dalam Perspektif Katolik

29 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • IUD

    Bagaimana Hukum Dokter Laki-laki Memasangkan Kontrasepsi IUD?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dekonstruksi Pandangan Subordinatif terhadap Istri dalam Rumah Tangga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tren Mode Rambut Sukainah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pengalaman Kemanusiaan Perempuan dalam Film Cocote Tonggo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sejarah Para Perempuan Penguasa Kerajaan Wajo, Sulawesi Selatan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Luka Ibu Sebelum Suapan Terakhir (Bagian 1)
  • Tren Mode Rambut Sukainah
  • Dekonstruksi Pandangan Subordinatif terhadap Istri dalam Rumah Tangga
  • Bagaimana Hukum Dokter Laki-laki Memasangkan Kontrasepsi IUD?
  • Pengalaman Kemanusiaan Perempuan dalam Film Cocote Tonggo

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID