• Login
  • Register
Senin, 19 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom

Kesetaraan bagi Perempuan dalam Perbuatan

Mamang Haerudin Mamang Haerudin
06/02/2018
in Kolom, Publik
0
42
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Saat zaman begitu jahiliyah, akhlak umat begitu rusak, perbudakan merajalela, mabuk-manukan menjadi kebiasaan, pembunuhan bayi secara hidup-hidup dan masih banyak kezaliman yang lain, Islam turun melalui Malaikat Jibril untuk Nabi Muhammad saw., untuk didakwahkan kepada sekalian alam. Islam turun ke muka bumi membawa misi rahmatan lil’alamin, terutama tentang ajaran tauhid dan kesetaraan bagi perempuan.

Bayi perempuan yang dulu kerap kali langsung dibunuh, oleh Islam justru dimuliakan. Kelahirannya disambut dan disyukuri dengan akikah, sama seperti ketika bayi laki-laki hadir. Perempuan sama-sama diperbolehkan shalat berjemaah di masjid. Nabi saw. pun meluangkan waktu khusus untuk memberikan pendidikan dan pencerahan kepada para perempuan.

Islam melalui dakwah Nabi saw., benar-benar menjadi agama pelopor dalam mengejawantahkan spirit kesetaraan untuk perempuan. Nabi saw., tidak hanya bijak dalam perkataan, melainkan nyata dalam perbuatan.

Ini bukti kalau Islam adalah agama yang sangat menjunjung tinggi prinsip keadilan, kesetaraan dan kesalingan. Islam memberikan keleluasaan kepada perempuan untuk berkiprah dalam zona sosial, sebelum maupun sesudah berumah tangga. Perempuan, sebagaimana laki-laki diberi akal pikiran dan hati yang sama oleh Tuhan, sebagai modal untuk berlomba dalam kebaikan.

Islam tidak pernah membeda-bedakan perempuan dan laki-laki hanya karena jenis kelaminnya. Jenis kelamin dan hal-hal fisik-biologis keduanya memang berbeda tetapi dalam zona sosial, keduanya memperoleh kesempatan yang sama. Islam melalui dakwah Nabi saw., benar-benar menjadi agama pelopor dalam mengejawantahkan spirit kesetaraan untuk perempuan. Nabi saw., tidak hanya bijak dalam perkataan, melainkan nyata dalam perbuatan.

Spirit Islam setara ini ingin menegaskan bahwa kedudukan perempuan dan laki-laki ini memang setara. Perempuan tidak selalu berarti selalu di belakang atau di bawah, sementara laki-laki selalu mesti di depan dan di atas. Potensi kecerdasan, diberikan Tuhan tanpa pandang jenis kelamin dan pandang bulu. Perempuan bisa jauh lebih cerdas ketimbang laki-laki.

Baca Juga:

Menilik Relasi Al-Qur’an dengan Noble Silence pada Ayat-Ayat Shirah Nabawiyah (Part 1)

Membuka Tabir Keadilan Semu: Seruan Islam untuk Menegakkan Keadilan

Ketika Sejarah Membuktikan Kepemimpinan Perempuan

Qiyas Sering Dijadikan Dasar Pelarangan Perempuan Menjadi Pemimpin

Sudah saatnya saya dan kita sekalian, terus menggerakkan spirit kesetaraan perempuan agar mewujud dalam perbuatan. Inspirasi dan wawasan memang penting, tetapi agar inspirasi dan wawasan itu tidak menggantung, maka harus kita konkritkan dalam dakwah-dakwah sosial yang nyata dan dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Mari kita buka akses pendidikan bagi perempuan yang seluas-luasnya. Selain kita mendorong lewat jalur pemerintah, kita juga harus bersama terlibat untuk bersama menuntaskan angka putus sekolah. Kita bangun taman baca, bagi masyarakat, terutama perempuan dan anak-anak agar mereka melek dan mampu bersaing. Kita juga harus memberikan ‘kail’ bukan ‘ikan’ kepada para perempuan, terutama di desa-desa agar mereka mandiri dan berwibawa.

Akhirnya, ketika pendidikan dan akses pemberdayaan ekonomi para perempuan dapat dijangkau, merekapun harus dijamim kesehatannya. Kita gencarkan pola hidup sehat, akses pelayanan kesehatan yang prima, pengobatan yang terjangkau. Insya Allah dengan begitu, Islam tentang spirit kesetaraan perempuan tidak berhenti hanya dalam perkataan, melainkan terus bergerak dalam perbuatan. Wallaahu a’lam.[]

Tags: adil genderislamIslam memuliakan perempuanKesetaraanperempuanzaman jahiliyah
Mamang Haerudin

Mamang Haerudin

Penulis, Pengurus LDNU, Dai Cahaya Hati RCTV, Founder Al-Insaaniyyah Center & literasi

Terkait Posts

Kekerasan Seksual Sedarah

Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

19 Mei 2025
Inspirational Porn

Stop Inspirational Porn kepada Disabilitas!

19 Mei 2025
Kehamilan Tak Diinginkan

Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial

18 Mei 2025
Keberhasilan Anak

Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

17 Mei 2025
Inses

Grup Facebook Fantasi Sedarah: Wabah dan Ancaman Inses di Dalam Keluarga

17 Mei 2025
Dialog Antar Agama

Merangkul yang Terasingkan: Memaknai GEDSI dalam terang Dialog Antar Agama

17 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version