Rabu, 20 Agustus 2025
  • Login
  • Register
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
    Konferensi Pemikiran Gus Dur

    Merawat Warisan Gus Dur: Konferensi Pemikiran Pertama Digelar Bersama TUNAS GUSDURian

    Kenaikan Pajak

    Demokrasi di Titik Nadir: GUSDURian Ingatkan Pemerintah Soal Kenaikan Pajak dan Kebijakan Serampangan

    Musawah Art Collective

    Lawan Pernikahan Anak Lewat Seni: Musawah Art Collective Gelar Trip Exhibition “Breaking the Chain” di Tiga Kota

    Krisis Iklim

    Green Youth Quake: Pemuda NU dan Muhammadiyah Bergerak Lawan Krisis Iklim

    ‘Aisyiyah Bojongsari

    ‘Aisyiyah Bojongsari Rayakan HAN dan Milad ke-108 Lewat Lomba dan Diskusi

    KOPRI

    Buka Perspektif Geopolitik Kader Perempuan, KOPRI Bedah Buku 75 Tahun Indonesia Tiongkok

    Pengelolaan Sampah

    Ulama Perempuan Serukan Pelestarian Alam dan Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

    PIT Internasional

    ISIF Buka Kolaborasi Akademik Global Lewat PIT Internasional

    PIT SUPI

    Mengglobal: SUPI ISIF Jalani PIT di Malaysia dan Singapura

  • Kolom
    • All
    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
    Hari Kemerdekaan

    Hari Kemerdekaan dan Problem Beragama Kita Hari Ini

    Soimah

    Dear Bude Soimah, Tolong Perlakukan Pasangan Anak Laki-lakimu Sebagaimana Manusia Seutuhnya

    Inklusi Sosial

    Inklusi Sosial Penyandang Disabilitas

    Arti Kemerdekaan

    Arti Kemerdekaan bagi Perempuan

    Dhawuh

    Di Bawah Bayang-bayang Dhawuh Kiai: Bagian Dua

    Di Mana Ruang Aman Perempuan

    Refleksi 80 Tahun Kemerdekaan: Di Mana Ruang Aman Perempuan dan Anak?

    Upacara Bendera

    Kesalingan dalam Perayaan; Membaca Upacara Bendera dan Pesta Rakyat di Istana

    Arti Kemerdekaan

    Memugar Kembali Arti Kemerdekaan

    Janji Kemerdekaan

    Dari Pati untuk Indonesia: Mengingatkan Kembali Janji Kemerdekaan

  • Khazanah
    • All
    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
    Anak Kritis

    Membiasakan Anak Kritis dan Menghargai Perbedaan Sejak Dini

    Tidak Membedakan Anak

    Orangtua Bijak, Tidak Membedakan Anak karena Jenis Kelaminnya

    Kesetaraan Gender

    Pola Pendidikan Anak Berbasis Kesetaraan Gender

    Peran Orangtua Mendidik Anak

    Peran Orangtua dalam Mendidik Anak menurut Pandangan Islam

    Orangtua Mendidik Anak

    Peran Orangtua dalam Mendidik Anak untuk Generasi Berkualitas

    Hakikat Merdeka

    Kemuliaan Manusia dan Hakikat Merdeka dalam Surah Al-Isra Ayat 70

    Pendidikan Anak

    Hak Anak atas Pendidikan

    Reproduksi

    Pentingnya Edukasi Kesehatan Reproduksi bagi Remaja Laki-Laki dan Perempuan

    Perubahan

    Mengenal Perubahan Emosi dan Seksualitas pada Remaja

  • Rujukan
    • All
    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
    Perempuan Fitnah

    Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Menjadi Insan Bertakwa dan Mewujudkan Masyarakat Berkeadaban di Hari Kemenangan

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Merayakan Kemenangan dengan Syukur, Solidaritas, dan Kepedulian

    Membayar Zakat Fitrah

    Masihkah Kita Membayar Zakat Fitrah dengan Beras 2,5 Kg atau Uang Seharganya?

    Ibu menyusui tidak puasa apa hukumnya?

    Ibu Menyusui Tidak Puasa Apa Hukumnya?

    kerja domestik adalah tanggung jawab suami dan istri

    5 Dalil Kerja Domestik adalah Tanggung Jawab Suami dan Istri

    Menghindari Zina

    Jika Ingin Menghindari Zina, Jangan dengan Pernikahan yang Toxic

    Makna Ghaddul Bashar

    Makna Ghaddul Bashar, Benarkah Menundukkan Mata Secara Fisik?

    Makna Isti'faf

    Makna Isti’faf, Benarkah hanya Menjauhi Zina?

  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
    Konferensi Pemikiran Gus Dur

    Merawat Warisan Gus Dur: Konferensi Pemikiran Pertama Digelar Bersama TUNAS GUSDURian

    Kenaikan Pajak

    Demokrasi di Titik Nadir: GUSDURian Ingatkan Pemerintah Soal Kenaikan Pajak dan Kebijakan Serampangan

    Musawah Art Collective

    Lawan Pernikahan Anak Lewat Seni: Musawah Art Collective Gelar Trip Exhibition “Breaking the Chain” di Tiga Kota

    Krisis Iklim

    Green Youth Quake: Pemuda NU dan Muhammadiyah Bergerak Lawan Krisis Iklim

    ‘Aisyiyah Bojongsari

    ‘Aisyiyah Bojongsari Rayakan HAN dan Milad ke-108 Lewat Lomba dan Diskusi

    KOPRI

    Buka Perspektif Geopolitik Kader Perempuan, KOPRI Bedah Buku 75 Tahun Indonesia Tiongkok

    Pengelolaan Sampah

    Ulama Perempuan Serukan Pelestarian Alam dan Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

    PIT Internasional

    ISIF Buka Kolaborasi Akademik Global Lewat PIT Internasional

    PIT SUPI

    Mengglobal: SUPI ISIF Jalani PIT di Malaysia dan Singapura

  • Kolom
    • All
    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
    Hari Kemerdekaan

    Hari Kemerdekaan dan Problem Beragama Kita Hari Ini

    Soimah

    Dear Bude Soimah, Tolong Perlakukan Pasangan Anak Laki-lakimu Sebagaimana Manusia Seutuhnya

    Inklusi Sosial

    Inklusi Sosial Penyandang Disabilitas

    Arti Kemerdekaan

    Arti Kemerdekaan bagi Perempuan

    Dhawuh

    Di Bawah Bayang-bayang Dhawuh Kiai: Bagian Dua

    Di Mana Ruang Aman Perempuan

    Refleksi 80 Tahun Kemerdekaan: Di Mana Ruang Aman Perempuan dan Anak?

    Upacara Bendera

    Kesalingan dalam Perayaan; Membaca Upacara Bendera dan Pesta Rakyat di Istana

    Arti Kemerdekaan

    Memugar Kembali Arti Kemerdekaan

    Janji Kemerdekaan

    Dari Pati untuk Indonesia: Mengingatkan Kembali Janji Kemerdekaan

  • Khazanah
    • All
    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
    Anak Kritis

    Membiasakan Anak Kritis dan Menghargai Perbedaan Sejak Dini

    Tidak Membedakan Anak

    Orangtua Bijak, Tidak Membedakan Anak karena Jenis Kelaminnya

    Kesetaraan Gender

    Pola Pendidikan Anak Berbasis Kesetaraan Gender

    Peran Orangtua Mendidik Anak

    Peran Orangtua dalam Mendidik Anak menurut Pandangan Islam

    Orangtua Mendidik Anak

    Peran Orangtua dalam Mendidik Anak untuk Generasi Berkualitas

    Hakikat Merdeka

    Kemuliaan Manusia dan Hakikat Merdeka dalam Surah Al-Isra Ayat 70

    Pendidikan Anak

    Hak Anak atas Pendidikan

    Reproduksi

    Pentingnya Edukasi Kesehatan Reproduksi bagi Remaja Laki-Laki dan Perempuan

    Perubahan

    Mengenal Perubahan Emosi dan Seksualitas pada Remaja

  • Rujukan
    • All
    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
    Perempuan Fitnah

    Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Menjadi Insan Bertakwa dan Mewujudkan Masyarakat Berkeadaban di Hari Kemenangan

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Merayakan Kemenangan dengan Syukur, Solidaritas, dan Kepedulian

    Membayar Zakat Fitrah

    Masihkah Kita Membayar Zakat Fitrah dengan Beras 2,5 Kg atau Uang Seharganya?

    Ibu menyusui tidak puasa apa hukumnya?

    Ibu Menyusui Tidak Puasa Apa Hukumnya?

    kerja domestik adalah tanggung jawab suami dan istri

    5 Dalil Kerja Domestik adalah Tanggung Jawab Suami dan Istri

    Menghindari Zina

    Jika Ingin Menghindari Zina, Jangan dengan Pernikahan yang Toxic

    Makna Ghaddul Bashar

    Makna Ghaddul Bashar, Benarkah Menundukkan Mata Secara Fisik?

    Makna Isti'faf

    Makna Isti’faf, Benarkah hanya Menjauhi Zina?

  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Featured

Khotbah Idulfitri sebagai Momentum Kebahagiaan

Semoga, khotbah Idulfitri sebagai momentum kebahagiaan ini bermanfaat untuk banyak orang. Aamiin ya rabbal alamin.

Faqih Abdul Kodir Faqih Abdul Kodir
19 April 2023
in Featured, Hikmah, Rujukan
0
khotbah idulfitri

khotbah idulfitri

401
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Khotbah Idulfitri adalah hal yang wajib di hari raya lebaran. Momentum kebahagiaan di hari raya bisa disampaikan dalam khotbah Idulfitri. Berikut khotbah Idulfitri sebagai momentum kebahagiaan:

اللهُ أكبرُ، اللهُ أكبرُ، اللهُ أكبرُ، اللهُ أكبرُ، اللهُ أكبر، اللهُ أكبرُ، اللهُ أكبرُ، اللهُ أكبرُ، اللهُ أكبرّ.

اللهُ أكبرّ كبيرًا، والحمدُ للهِ كثيرًا، وسبحانَ اللهِ وبحمدهِ بكرةً وأصيلًا.

وأشهدُ أن لا إلهَ إلّا اللهُ وحدَهُ لا شريكَ لهُ، وأشهدُ أنَّ محمدًا عبدُهُ ورسولُهُ.

اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ألِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ.

أَمَّا بَعْدُ . فَيَا عِبَادَ اللهِ، اِتَّقُوا اللهَ. أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ. قَالَ اللهُ تَعَالَى: يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُون.

Idulfitri adalah momentum berbagai macam ibadah dalam Islam, yang ritual dan sosial. Mulai dari ibadah takbiran sejak tadi malam, berzakat, berbagi makanan, berbagi ucapan selamat kepada teman dan handai taulan, tadi pagi sebelum berangkat salat ada ibadah makan pagi yang disunnahkan.

Lalu, pagi ini kita berkumpul untuk salat Id berjama’ah dan mendengar khutbah Idulfitri. Kemudian kita akan berbagi senyum dan salam kebahagiaan, bersama jama’ah, teman, kolega, tetangga, dan terutama bersama kerabat dan keluarga. Pagi ini, kita telah melalui banyak ibadah sampai pada khutbah id saat ini. Alhamdulillah.

Dengan berbagai ibadah ini, Idulfitri bisa disebut sebagai ibadah kebahagiaan. Nabi Saw, dalam berbagai riwayat hadits, meminta umat Islam, terutama perempuan dan anak-anak untuk menghadiri salat Id berjama’ah, mengikuti doa-doa kebaikan dan menyaksikan perayaan kebahagiaan. Semoga seluruh amal ibadah kita, sejak awal Ramadan sampai pagi Syawal ini, diterima oleh Allah Swt dan menjadi jalan kebahagiaan kita di dunia dan akhirat. Amin.

Sidang Khutbah Idulfitri  yang dirahmati Allah Swt.

Melalui momentum Idulfitri 1443 H ini, kita diingatkan kembali bahwa Islam adalah agama yang menuntun kita agar hidup bahagia di dunia dan di akhirat. Rabbana atina fid dunya hasanan wa fil akhirati hasana. Seluruh ibadah, seluruh amal baik, dan seluruh akhlak mulia yang diajarkan Islam adalah agar kita hidup bahagia di dunia, dan dibangkitkan kelak di akhirat sebagai jiwa-jiwa yang tenang dan bahagia.

يٰٓاَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَىِٕنَّةُۙ (٢٧) ارْجِعِيْٓ اِلٰى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً ۚ (٢٨) فَادْخُلِيْ فِيْ عِبٰدِيْۙ (٢٩) وَادْخُلِيْ جَنَّتِيْ(٣٠).

Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai-Nya. Lalu, masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku. (QS. Al-Fajr, 89: 27).

Inilah puncak kebahagiaan, ketika kelak kita dibangkitkan sebagai jiwa-jiwa yang tenang, dipanggil dan diterima oleh Allah Swt, lalu dikumpulkan bersama jiwa-jiwa lain dari seluruh hamba-hamba-Nya yang juga tenang dan menenangkan di surga-Nya.

Untuk menjadi jiwa-jiwa yang tenang di akhirat, kita harus melatihnya di sini, di dunia ini. Kita harus membiasakan diri memiliki jiwa yang tenang ini. Dalam Islam, ada lima hal yang bisa membuat jiwa kita tenang dan bahagia.

Pertama, keimanan penuh pada Allah Swt, sebagai Tuhan kita yang Esa. Kita adalah hamba-hamba-Nya. Kita diciptakan-Nya, hidup dalam bumi dan rizki-Nya, serta akan pulang kembali kepada-Nya. Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un.

Dengan keimanan ini, dimana Allah Swt selalu bersama kita, kita tidak mudah oleng hanya karena kekurangan, juga tidak mudah jumawa ketika menerima banyak kelebihan. Jiwa yang oleng maupun jumawa adalah menyakitkan dan susah bahagia. Sebaliknya, dalam kondisi apapun, kita tetap positif dan jiwa kita tenang, stabil, dan mampu melalui segala sesuatu dengan kebahagiaan.

الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ ۗ

“Orang-orang yang beriman (kepada Allah Swt) dan hati mereka (akan) menjadi tenteram dengan mengingat Allah (yang diimaninya). Ingatlah, dengan (beriman dan lalu) mengingat Allah akan membuat hati (kita semua) menjadi tenteram dan tenang (QS. Ar-Ra’d, 13: 28).

Kedua, membiasakan diri bersyukur pada hal-hal kecil, menerima dan mengapresiasinya, serta merayakannya dengan perasaan suka cita dan bahagia. Misalnya, pagi-pagi bisa bangun dari tidur: alhamdulillah. Bisa shalat subuh: alhamdulillah. Ada makanan di pagi hari: alhamdulillah. Kita sehat bisa berjalan alhamdulillah. Bisa tersenyum alhamdulillah. Bayi kita bisa menangis alhamdulillah. Bisa berjalan, mulai berbicara: alhamdulillah. Kita masih bisa memandang istri atau suami kita: alhamdulillah. Masih bisa berbicara dan bersenda gurau dengannya: alhamdulillah. Sering-seringlah melihat hal-hal kecil, dan ucapkan dengan suka cita: alhamdulillah.

Rasa syukur, dalam berbagai penelitian ilmiah, adalah modal besar seseorang untuk bisa mengalami kebahagiaan dalam hidup. Kebahagiaan itu bukan dicari-cari, melainkan dirasakan dan dialami. Ada banyak orang mencari bahagia melalui harta, namun ketika kaya justru nestapa. Padahal, rasa syukur adalah pintu terbesar yang mengantar kita pada kebahagiaan. Di sinilah arti keberkahan dari rasa syukur itu.

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu sekalian biasa bersyukur, niscaya Aku akan menambah (keberkahan dan pemberian) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (dan tidak mensyukuri), maka pasti azab-Ku sangat berat.” (QS. Ibrahim, 14: 7).

Sidang Idulfitri  yang dirahmati Allah Swt.

Orang yang tidak membiasakan rasa syukur, dia tidak akan mengenali kebaikan-kebaikan hidup yang dia terima sehari-hari. Hidupnya akan hampa dan tidak bermakna. Dan ketika tidak bermakna, akan sulit untuk bahagia. Lalu, sebagian besar hidupnya dilalui tanpa rasa syukur, tanpa rasa bahagia yang hakiki. Kelak, akan sulit menjadi bahagia di akhirat, sebagai nafsun muthmainnah, atau jiwa-jiwa yang tenang bersama Allah Swt dan hamba-hamba-Nya yang shalih dan shalihah.

Ketiga, membuat hidup kita bermakna dengan berbagai kebaikan sesama hamba-hamba Allah Swt. Berbuat baik, menolong, tentu saja, seperti permintaan Nabi Saw, tidak menzalimi, menyakiti, dan mendengki. Jika kita tidak mampu berkata baik, minimal diam tidak berkata buruk. Jika kita tidak mampu berbuat baik, tidak merusak. Kebaikan, kata Nabi Saw, akan menenangkan dan menghadirkan kebahagiaan.

الْبِرُّ مَا اطْمَأَنَّ إِلَيْهِ الْقَلْبُ وَاطْمَأَنَّتْ إِلَيْهِ النَّفْسُ وَالإِثْمُ مَا حَاكَ فِى الْقَلْبِ وَتَرَدَّدَ فِى الصَّدْرِ (مسند أحمد، رقم: 18284).

“Berbuat baik itu adalah sesuatu yang akan menjadikan hati nyaman dan tenteram, serta jiwa menjadi tenang. Sementara berbuat buruk itu adalah sesuatu yang membuat hati galau dan dada gundah gulana” (Musnad Ahmad, no. 18284).

Kebencian dan kedengkian kepada orang lain itu, sesungguhnya, menyakiti diri sendiri, dan membuat kita justru sulit untuk bahagia. Sebaliknya, bersahabat, bersaudara dan  berbuat baik adalah akhlak mulia yang membuat hidup kita bermakna.

Keempat, memiliki ikatan personal yang kokoh, atau mitsaqan ghalizan. Minimal di dalam berkeluarga, sebagaimana disarankan al-Qur’an (QS. An-Nisa, 4: 21), kita memiliki ikatan personal yang kokoh dengan suami atau istri, atau dengan orang tua, atau anak.

Yang penting bukan berapa banyak ikatan persaudaraan atau persahabatan kita, tetapi sekuat apa ikatan itu bisa kita jaga, rawat, dan lestarikan. Sejauhmana kedua belah pihak bersedia memperkuat ikatan tersebut dengan berbagai komitmen kebaikan bersama. Ringan sama dijinjing, berat sama dipikul. Selalu bersedia ketika dibutuhkan. Memiliki sejuta followers di media sosial, sekalipun bisa mendatangkan uang, itu rapuh dan belum tentu membahagiakan. Memiliki satu ikatan yang kokoh dan kuat, jauh lebih membahagiakan hati dan jiwa.

Kelima, semangat hidup yang terus dinyalakan dalam keadaan apapun. Seperti kata Nabi Saw: “Orang beriman itu sangat membanggakan, dia akan selalu bahagia. Pada saat susah akan bersabar dan pada saat suka akan bersyukur. Sabar dan syukur adalah membanggakan dan membahagiakan”. Di antara yang menguatkan semangat hidup kita adalah tentu ibadah-ibadah kita, seperti salat, dzikir, dan puasa, serta munajat doa kepada Allah Swt.

Demikianlah lima jalan hidup bahagia dalam Islam. Yaitu, keimanan yang mengantar pada positif thinking; membiasakan bersyukur pada hal-hal kecil; mengisi makna hidup dengan kebaikan; memiliki ikatan personal yang kokoh (mitsaqan ghalizan); dan semangat yang terus dinyalakan dalam menjalani hidup. Dan Idul Fitri adalah momentum untuk mengalami kebahagian melalui kelima jalan bahagia ini.

وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، وَصَلَّى اللَّهُ وَسَلَّمَ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلى آلِهِ، وَأَصْحَابِهِ، وَالتَّابِعِينَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إلَى يَوْمِ الدِّينِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَآئِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Khutbah Kedua

اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ لآإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ . اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ لاَ إِلهَ إِلاَّ هُوَ الرَّحْمنُ الرَّحِيْمُ. أَشْهَدُ أَنْ لآإِلَهَ إِلاَّ اللهُ العظيم، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْله الكريم. اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ألِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ.

أَمَّا بَعْدُ . فَيَا عِبَادَ اللهِ، اِتَّقُوا اللهَ. أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. وَاتَّقُوا اللهَ مَااسْتَطَعْتُمْ وَسَارِعُوْا إِلَى مَغْفِرَةِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى: يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُون.

Dalam sebuh hadits dalam Musnad Imam Ahmad, Nabi Saw ditanya sama seseorang. “Apakah Anda utusan Allah Swt?”. “Ya”, jawab Nabi Saw. “Apa misi Anda?”, orang tersebut kembali bertanya. “Misiku menyambung dan menguatkan tali persaudaraan, melindungi nyawa dan kehidupan, membuat aman dan damai dalam perjalanan, menyingkirkan berhala, dan memastikan yang disembah hanya Allah Swt sebagai satu-satunya Tuhan”, jawab Nabi Saw. “Oh, indah sekali, aku beriman dengan misi Anda yang demikian”, tegas orang tersebut. Demikianlah jalan kebahagiaan, melalui perilaku kemanusiaan dan ketauhidan pada Allah Swt.

وَقَالَ تعالى في القرآن الكريم: إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. اللّهُمَّ ارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ وَعَنْ جَمِيْعِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن.

اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْياَءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ، اللّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ إِيْمَانًا كَامِلاً وَيَقِيْنًا صَادِقًا وَقَلْبًا خَاشِعًا وَلِسَانًا ذَاكِرًا وَتَوْبَةً نَصُوْحًا.

اللّهُمَّ أَصْلِحِ الرَّعِيَّةَ وَاجْعَلْ إِنْدُوْنِيْسِيَّا وَدِيَارَ الْمُسْلِمِيْنَ آمِنَةً رَخِيَّةً. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ، وَلَذِكْرُ اللهِ   أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ

Demikian khotbah Idulfitri sebagai momentum kebahagiaan. Semoga, khotbah Idulfitri sebagai momentum kebahagiaan ini bermanfaat untuk banyak orang. Semoga pula, khotbah Idulfitri sebagai momentum kebahagiaan ini bisa menjadi inspirasi bagi yang ingin menyusun narasi khotbah. Aamiin ya rabbal alamin. []

Tags: hari rayaIdulfitriislamKhutbahSalat Ied
Faqih Abdul Kodir

Faqih Abdul Kodir

Founder Mubadalah.id dan Ketua LP2M UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon

Terkait Posts

Peran Orangtua Mendidik Anak
Hikmah

Peran Orangtua dalam Mendidik Anak menurut Pandangan Islam

19 Agustus 2025
Kriteria Pasangan
Hikmah

Kriteria Pasangan yang Dianjurkan oleh Islam

15 Agustus 2025
Kemerdekaan
Hikmah

Islam dan Kemerdekaan

13 Agustus 2025
Mubadalah dan Disabilitas
Personal

Menyandingkan Konsep Mubadalah dan Disabilitas: Praktik Islam yang Rahmah Bagi Semua

13 Agustus 2025
Aquarina Kharisma Sari
Publik

Menyoal Podcast Aquarina Kharisma Sari; Benarkah Feminisme Menjadikan Perempuan Bermental Korban?

12 Agustus 2025
Anak
Hikmah

Perhatian Islam terhadap Anak

8 Agustus 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Soimah

    Dear Bude Soimah, Tolong Perlakukan Pasangan Anak Laki-lakimu Sebagaimana Manusia Seutuhnya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Inklusi Sosial Penyandang Disabilitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Orangtua Bijak, Tidak Membedakan Anak karena Jenis Kelaminnya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membiasakan Anak Kritis dan Menghargai Perbedaan Sejak Dini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Di Bawah Bayang-bayang Dhawuh Kiai: Bagian Dua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Hari Kemerdekaan dan Problem Beragama Kita Hari Ini
  • Merawat Warisan Gus Dur: Konferensi Pemikiran Pertama Digelar Bersama TUNAS GUSDURian
  • Dear Bude Soimah, Tolong Perlakukan Pasangan Anak Laki-lakimu Sebagaimana Manusia Seutuhnya
  • Membiasakan Anak Kritis dan Menghargai Perbedaan Sejak Dini
  • Inklusi Sosial Penyandang Disabilitas

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2025 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2025 MUBADALAH.ID