Mubadalah.id – Praktik kehidupan Nabi Muhammad Saw merupakan teladan yang sebaiknya ditiru oleh kita semua, umat Islam. Teladan yang dipraktikkan Nabi Muhammad Saw menjadi amalan sunah yang mendatangkan ganjaran berupa pahala. Dalam kehidupan Nabi Muhammad Saw, banyak sekali teladan yang dapat kita ikuti dan tiru, termasuk saat Nabi Saw sangat menghormati anak perempuan.
Dalam sebuah hadis shahih Bukhari, ada salah satu kisah yang menyampaikan bahwa Nabi Saw sangat menghormati anak perempuan.
Hadis tersebut adalah, Abu Qatadah Ra. berkata, “Suatu saat, Nabi Muhammad Saw pernah keluar menggendong Umamah putri Abi al-Ash. Beliau shalat (dalam keadaan menggendong sang cucu).
Ketika sujud, beliau menurunkan putri itu. Dan ketika berdiri, beliau mengangkatnya lagi ke pundaknya. (Shahih al-Bukhari).
Praktik Nabi Muhammad Saw ini, seperti dikutip di buku 60 Hadis Shahih karya Faqihuddin Abdul Kodir menyebutkan, pada awalnya, ingin menunjukkan kepada publik Arab bahwa menghormati anak perempuan itu perlu.
Saat itu, menurut Kang Faqih perempuan masih dilecehkan dan tidak dianggap sama sekali oleh masyarakat yang masih terbawa tradisi jahiliah.
lebih lanjut, kata Kang Faqih, Nabi Muhammad Saw juga menunjukkan kepada khalayak bahwa kasih sayang kepada anak juga penting dan niscaya. Jika tidak menyayangi anak, kita tidak pantas memperoleh kasih sayang dari siapa pun. Termasuk dari Allah Swt dan Rasul-Nya.
“Jadi, menghormati sosok perempuan dan menyayangi anak perempuan adalah penting serta merupakan ajaran Islam. Sama pentingnya dengan ibadah jamaah sebagaimana ditunjukkan Nabi Muhammad Saw,” tulis Kang Faqih.
“Tentu saja, anak laki-laki juga sama pentingnya untuk disayang. Perempuan perlu didahulukan dalam praktik teladan Nabi Muhammad Saw karena kondisi sosial saat itu masih merendahkan mereka,” tambahnya.
Selain itu, Kang Faqih mengingatkan, praktik ini adalah sesuatu yang hanya berani dilakukan oleh Nabi Muhammad Saw. Saat ini, hampir sulit ditemukan seorang imam shalat yang datang ke masjid menggendong anaknya. Kemudian, ia memimpin shalat dengan tetap menggendong sang anak.
“Nabi Muhammad Saw tetap menggendong sang cucu perempuan dalam gerakan shalat. Hanya ketika sujud sajalah, anak itu diletakkan. Setelah itu, ia kemudian diangkat lagi ke dalam gendongan Nabi Muhammad Saw,” tegasnya. (Rul)