• Login
  • Register
Sabtu, 3 Juni 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Perempuan yang Menawarkan Diri Dinikahi Ayah Nabi Saw

Redaksi Redaksi
25/04/2022
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Doa Selamat Untuk Pengantin Baru

Perkembangan Hubungan Pernikahan

82
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Ayah Nabi Muhamamd Saw bernama Abdullah bin Abdul Mutallib termasuk pemuda yang menarik banyak perempuan. Wajahnya sangat berseri dan akhlaknya juga terpuji. Ulama penulis awal tentang biografi Nabi Saw, bernama Muhammad bin Ishaq al-Quraisyi (w. 151 H/768 H) mencatat dalam kitab Sirah-nya tentang nama seorang perempuan yang menawarkan diri dinikahi ayah Nabi, Abdullah.

Perempuan tersebut bernama Umm Qibal bint Nawfal bin Asad bin Abdul Uzza bin Qushay, masih dari keluarga besar kakek jauh Abdullah. Saudari pendeta Waraqah bin Naufal  yang kelak ditemui Nabi Saw bersama Sayyidah Khadijah ra Dia terkesima dan berharap bisa dinikahi ayah Nabi Saw, Abdullah bin Abdul Muthallib.

Pada saat mendekati hari pernikahan, ayah Abdullah, yaitu Abdul Muthallib membawanya pergi ke suatu tempat. Di tengah jalan, pada saat melewati Ka’bah di Mekkah, ada Umm Qibal di sekitar itu yang memandang Abdullah dengan penuh takjub.

“Mau kemana wahai Abdullah?,” tanya Umm Qibal.

“Aku mau ikut ayahku,” jawab Abdullah.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Prinsip Kesetaraan Dalam Islam
  • Keadilan Bagi Perempuan Harus Didasarkan Pada Hak Asasi Manusia
  • Mendengarkan Suara Perempuan Korban
  • Instrumen Hukum Gagal Memenuhi Keadilan bagi Perempuan

Baca Juga:

Prinsip Kesetaraan Dalam Islam

Keadilan Bagi Perempuan Harus Didasarkan Pada Hak Asasi Manusia

Mendengarkan Suara Perempuan Korban

Instrumen Hukum Gagal Memenuhi Keadilan bagi Perempuan

“Kamu kok seperti unta yang dicokok dan mau disembelih, hanya ikut-ikut saja,” sindir perempuan tersebut.

“Kenapa tidak bersamaku saja, ayo menikah sama diriku sekarang,” tegas perempuan tersebut.

“Tidak, aku akan ikut ayahku. Aku memilih mengikutinya, tidak akan membantah pilihannya, karena aku tidak ingin berpisah darinya. Aku mantap nderek ayahku saja,” jawab Abdullah.

Mendengar tawaran Umm Qibal kepada Abdullah, sang ayah Abdul Muthallib semakin khawatir dan bergegas menemui Wahb bin Abd Manaf, memintanya  untuk segera menikahkan Abdullah dengan putrinya, Aminah bint Wahb. Dan ketika pada akhirnya Abdullah sudah berumah tangga dengan Aminah bint Wahb, ibunda Nabi Muhammad Saw, perempuan itu datang kembali menemuinya.

“Kamu datang kemari mau menawarkan diri lagi, sebagaimana kemarin hari itu?,” tanya Abdullah.

“Tidak, sekarang wajahmu sudah tidak berseri lagi. Aku tidak memerlukan dirimu lagi,” jawaban Umm Qibal.

Perempuan ini mendengar berita tentang kemungkinan adanya Nabi dari saudaranya Waraqah bin Naufal. Dia sudah menduga bahwa Abdullah ini membawa cahaya kenabian yang akan dilahirkan melalui rahim perempuan yang dinikahinya. Begitu Abdullah sudah menikah dengan Siti Aminah, perempuan tersebut tidak merasa butuh lagi denganya. (Faqih)

 

(Sumber: Sirah Ibn Hisyam, 1/128-129)

Tags: ayahNabi SawNikahperempuan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Setara

Prinsip Kesetaraan Dalam Islam

3 Juni 2023
Keadilan Bagi Perempuan

Keadilan Bagi Perempuan Harus Didasarkan Pada Hak Asasi Manusia

3 Juni 2023
Perempuan Korban

Mendengarkan Suara Perempuan Korban

2 Juni 2023
Instrumen Hukum

Instrumen Hukum Gagal Memenuhi Keadilan bagi Perempuan

2 Juni 2023
Dewi Suhita

Dewi Suhita, Ratu Majapahit : Sosok di Balik Tegarnya Karakter Alina Suhita

2 Juni 2023
keadilan

Keadilan Bagi Perempuan

31 Mei 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Maria Ulfah Santoso

    Maria Ulfah Santoso, Perempuan Yang Ikut Berkontribusi Lahirnya Pancasila

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Childfree sebagai Pilihan Hidup

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dewi Suhita, Ratu Majapahit : Sosok di Balik Tegarnya Karakter Alina Suhita

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film Unearthing Muarajambi Temples: Menyingkap Kemegahan Nusantara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mendengarkan Suara Perempuan Korban

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Prinsip Kesetaraan Dalam Islam
  • Peran Putri Owutango dalam Perkembangan Islam di Gorontalo
  • Keadilan Bagi Perempuan Harus Didasarkan Pada Hak Asasi Manusia
  • Menilik Relasi Gender dalam Agama Budha
  • Mendengarkan Suara Perempuan Korban

Komentar Terbaru

  • Ainulmuafa422 pada Simple Notes: Tak Se-sederhana Kata-kata
  • Muhammad Nasruddin pada Pesan-Tren Damai: Ajarkan Anak Muda Mencintai Keberagaman
  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist