• Login
  • Register
Senin, 19 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Kisah Nabi Saw Dengan yang Umat Berbeda Agama Menjadi Inspirasi Relasi Mubadalah

Dengan merujuk pada teladan Nabi Saw ini, sesungguhnya kita juga bisa menata ulang konstruksi ayat-ayat mengenai relasi muslim dengan non-muslim secara mubadalah

Redaksi Redaksi
05/12/2022
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Nabi Saw

Nabi Saw

453
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Dalam penerapan relasi mubadalah dengan mereka yang berbeda agama ini terinspirasi dari kisah-kisah Nabi Muhammad Saw bersama mereka yang beragama lain.

Kisah-kisah tersebut, misalkan mulai dari saat usia Nabi Saw masih remaja, lalu menerima wahyu, berdakwah dan berjuang di Kota Mekkah selama lebih dari 12 tahun.

Kemudian berhijrah serta menetap sebagai komunitas di Madinah selama lebih dari 10 tahun.

Ada banyak kisah Nabi Saw berelasi dengan non-muslim, baik yang masih saudara dekat, menantu, sahabat, teman, tetangga. Bahkan tamu kabilah dan bangsa-bangsa sekitar Jazirah Arabia saat itu.

Relasi yang menegaskan bahwa kesalingan dan kerjasama, atau yang saya sebut sebagai perspektif mubadalah, itu tidak hanya penting dilakukan antara muslim dan non-muslim.

Baca Juga:

Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

Keheningan Melalui Noble Silence dan Khusyuk sebagai Jembatan Menuju Ketenangan Hati

Manusia Bukan Tuan Atas Bumi: Refleksi Penggunaan Energi Terbarukan dalam Perspektif Iman Katolik

Noble Silence: Seni Menghormati Waktu Hening untuk Refleksi Keimanan

Lebih dari itu, ia adalah bagian dari teladan Nabi Muhammad Saw yang tercatat dalam berbagai rujukan otoritatif. Yaitu al-Qur’an, kitabk-itab Hadits, dan kitab-kitab Sirah nabawiyah.

Dengan merujuk pada teladan Nabi Saw ini, sesungguhnya kita juga bisa menata ulang konstruksi ayat-ayat mengenai relasi muslim dengan non-muslim secara mubadalah.

Tidak menggebyah uyah bahwa semua ayat damai itu dihapus (nasakh) oleh ayat-ayat perang dan kekerasan.

Lalu, yang benar adalah memusuhi dan memerangi semua non-muslim, atau setidaknya mendoakan mereka dengan keburukan, dan menjauhi pertemanan dengan mereka.

Sebaliknya, kita perlu menemukan ayat yang menjadi titik tengah dari kedua kelompok ayat ini. Yaitu melalui inspirasi dari teladan dalam sirah Nabi Saw tersebut.

Lalu, dari titik yang tengah ini, kita bisa memahami mengapa ayat-ayat perang ini hadir. Serta apa arahnya pada masa kita sekarang ini.

Begitu pun, mengapa ayat-ayat damai hadir dan seperti apa konstruksinya pada kehidupan sosial sekarang yang sudah mengenal identitas negara-bangsa.*

*Sumber: tulisan Faqihuddin Abdul Kodir, dalam buku Relasi Mubadalah Muslim Dengan Umat Berbeda Agama.

Tags: agamaberbedainspirasikisahNabi Sawrelasi mubadalahumat
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Bersyukur

Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

19 Mei 2025
Pemukulan

Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

18 Mei 2025
Gizi Ibu Hamil

Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

17 Mei 2025
Pola Relasi Suami Istri

Pola Relasi Suami-Istri Ideal Menurut Al-Qur’an

17 Mei 2025
Peluang Ulama Perempuan

Peluang Ulama Perempuan Indonesia dalam Menanamkan Islam Moderat

16 Mei 2025
Nusyuz

Membaca Ulang Ayat Nusyuz dalam Perspektif Mubadalah

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version