• Login
  • Register
Selasa, 3 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Islam Hadir untuk Memuliakan Perempuan

Hadis ini menegaskan bahwa Islam hadir untuk memerdekakan dan membebaskan perempuan dari penindasan yang dilakukan oleh masyarakat Jahiliyah waktu itu. Islam datang untuk memberikan keadilan, kesetaraan, kemaslahatan bagi perempuan dan laki-laki

Fuji Ainnayah Fuji Ainnayah
11/04/2023
in Publik
0
kitab Sittin al-‘Adliyah

kitab Sittin al-‘Adliyah

715
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Alhamdulillah di dalam bulan Ramadhan kali ini, kami Mahasantriwa SUPI ISIF mengikuti ngaji kegiatan Ramadhan, yang dibimbing langsung oleh Ibu Nurul Bahrul Ulum. Kali ini kami belajar kitab Sittin al-‘Adliyah, yaitu kitab yang disusun oleh Kiai Faqihuddin Abduk Kodir. Kitab ini adalah kitab yang memuat hadis-hadis tentang relasi laki-laki dan perempuan dalam Islam.

Menurut pemaparan Ibu Nurul Bahrul Ulum dalam pembukaannya menyebutkan bahwa Kiai Faqih dalam proses penyusunan kitab Sittin al-‘Adliyah terinspirasi dari seorang ulama bernama Abu Syuqqah. Beliau adalah pengarang kitab tentang hadis hak-hak perempuan dalam Islam.

Kemudian, dari inspirasi tersebut akhirnya membuat Kiai Faqih berinisiatif untuk memilih 60 hadis shahih tentang hak-hak perempuan, lalu beliau kumpulkan dalam kitab Sittin al-’Adliyah.

Salah satu tujuan dari penyusunan kitab ini ialah untuk memberikan penyadaran pada masyarakat bahwa Islam adalah agama yang memuliakan perempuan. Islam hadir membawa visi rahmah lil al-‘alamin.

Mengapa Islam memberikan pengakuan terhadap perempuan? Karena sebelum Islam datang, perempuan tidak dianggap sebagai manusia. Perempuan dikubur hidup-hidup, dianggap sebagai aib, dijadikan sebagai jaminan hutang, harta warisan, dijadikan budak dan diperjual belikan.

Pada masa Jahiliyyah perempuan memiliki kedudukan yang sangat rendah. Pada masa itu perempuan menjadi simbol keterbelakangan dan kehinaan. Perempuan hanya dijadikan pemuas hawa nafsu, penghibur, dan budak bagi kaum laki-laki.

Baca Juga:

Nilai Ekonomi dan Sosial dalam Ibadah Kurban

Luka Cinta di Dinding Rumah: Tafsir Feminis-Spiritual atas Tubuh yang Terlupakan

Mengapa dan Untuk Apa Perempuan Memakai Jilbab?

Mengenal Perbedaan Laki-laki dan Perempuan secara Kodrati

Revolusi Atas Kemanusiaan Perempuan

Lalu Islam datang dan melakukan revolusi atas kemanusiaan perempuan. Hal ini seperti kitab Sittin al-’Adliyah jelaskan dalam bab II hadis ke-6. Isi hadis tersebut sebagai berikut:

عن ابن عباس رضى الله عنهما قال: قال عمر بن الخطاب رضي الله عنه: كنا في الجا هلية لا نعد النساء شيئا فلما جاء الاسلام وذكرهن الله رأينا لهن بذلك علينا حقا

Dari Ibnu Abbas ra, berkata: Umar bin Khattab ra berkata: “Terjadi pada kita semua saat Jahiliyyah, tidak menganggap perempuan sebagi sesuatu, ketika Islam datang dan disebutkan perempuan oleh Allah kemudian kami mengakui sama seperti Allah pada perempuan, dengan penyebutan semua Allah itu pada kita semua dengan sungguh-sungguh”. (HR. Shahih Bukhari)

Hadis ini menegaskan bahwa Islam hadir untuk memerdekakan dan membebaskan perempuan dari penindasan yang masyarakat Jahiliyah waktu itu lakukan.

Islam datang untuk memberikan keadilan, kesetaraan, kemaslahatan bagi laki-laki dan perempuan.

Meski begitu, nyatanya sampai saat ini penindasan dan juga kezaliman terhadap perempuan masih kerapkali terjadi. Misalnya dalam realitas saat ini, tidak sedikit perempuan yang menjadi korban pelecehan, kekerasan seksual, pembunuhan, eksploitasi, trafficking atau perdagangan manusia.

Kondisi-kondisi memprihatinkan seperti ini jelas bertentangan dengan ajaran Islam dan teladan Nabi Muhammad Saw.

Sebab, dalam berbagai catatan hadis, nabi selama hidupnya telah meneladankan pada kita semua untuk selalu memastikan perempuan tidak mendapatkan kezaliman.

Maka dari itu, mari meneladani akhlak nabi dengan senantiasa berbuat baik pada perempuan dan juga memperjuangkan hak-hak kemanusiaannya. []

Tags: Hadirislamkitab Sittin al-‘AdliyahMemuliakanperempuan
Fuji Ainnayah

Fuji Ainnayah

Saya adalah mahasantriwa Sarjana Ulama Perempuan Indonesia (SUPI) Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon.

Terkait Posts

Trans Jogja

Trans Jogja Ramah Difabel, Insya Allah!

3 Juni 2025
Perbedaan Feminisme

Perbedaan Feminisme Liberal dan Feminisme Marxis

2 Juni 2025
Teknologi Asistif

Penyandang Disabilitas: Teknologi Asistif Lebih Penting daripada Mantan Pacar

2 Juni 2025
Ketuhanan

Ketuhanan yang Membebaskan: Membangun Perdamaian dengan Dasar Pancasila

1 Juni 2025
Perempuan Penguasa

Sejarah Para Perempuan Penguasa Kerajaan Wajo, Sulawesi Selatan

31 Mei 2025
Ruang Aman bagi Anak

Fenomena Inses di Indonesia: Di Mana Lagi Ruang Aman bagi Anak?

30 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Tubuh yang Terlupakan

    Luka Cinta di Dinding Rumah: Tafsir Feminis-Spiritual atas Tubuh yang Terlupakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membaca Ulang Makna Aurat dalam Al-Qur’an

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perbedaan Feminisme Liberal dan Feminisme Marxis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa dan Untuk Apa Perempuan Memakai Jilbab?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Trans Jogja Ramah Difabel, Insya Allah!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Tafsir Perintah Menutup Aurat dalam al-A’raf Ayat 31
  • Nilai Ekonomi dan Sosial dalam Ibadah Kurban
  • Aurat Menurut Pandangan Ahli Fiqh
  • Trans Jogja Ramah Difabel, Insya Allah!
  • Membaca Ulang Makna Aurat dalam Al-Qur’an

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID