• Login
  • Register
Senin, 2 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Keluarga

Komunikasi yang Baik Adalah Kunci Keluarga Harmonis

Melalui komunikasi, seseorang dapat menemukan jati diri, mengembangkan konsep pemikiran, bahkan menetapkan hubungan yang baik dengan pasangan, lingkaran kecil pergaulan, bahkan hingga lebih meluas lagi

Miftahur Rohmah Miftahur Rohmah
26/03/2022
in Keluarga
0
Komunikasi Kunci Keluarga Harmonis

Komunikasi Kunci Keluarga Harmonis

115
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Ketidakharmonisan keluarga seringkali diawali oleh komunikasi yang salah, lalu ditambah dengan persoalan ekonomi, yang semakin hari kebutuhannya kian mendesak, dan bertambah banyak. Jika tidak disikapi dengan bijak, maka akan timbul perselisihan, bahkan bisa berujung pada perceraian. Artikel ini akan membahas tentang komunikasi kunci keluarga harmonis.

Berdasarkan data dari Statistik Indonesia jumlah kasus penceraian pada tahun 2021 telah mencapai 447.743 kasus. Hal ini lebih meningkat 53,50% dibandingkan tahun sebelumnya yakni 2020 yang hanya mencapai 291.677 kasus. Tetapi dengan banyaknya kasus perceraian tersebut, tidak menjadi pembelajaran pasangan suami istri bagaimana agar penyebab perceraian bisa dihindari.

Menelisik lebih dalam dari fenomena di atas, sebenarnya kunci dalam keluarga yang harmonis adalah santun berkomunikasi. Secara psikologis komunikasi yang baik dapat mempengaruhi sikap dan hubungan antar individu atau sosial menjadi baik. Komunikasi menjadi hal yang penting dalam kehidupan. Melalui komunikasi, seseorang dapat menemukan jati diri, mengembangkan konsep pemikiran, bahkan menetapkan hubungan yang baik dengan pasangan, lingkaran kecil pergaulan, bahkan hingga lebih meluas lagi.

Dalam menjalankan rumah tangga, sebagai hamba yang bijak seharusnya mengetahui unsur-unsur yang penting guna menjaga keharmonisan dalam keluarga. Bentuk perhatian dengan melakukan komunikasi yang baik maupun mengajak musyawarah ketika terjadi konflik untuk memadamkan api amarah, yakni dengan perkataan santun dan lemah lembut.

Unsur-unsur tersebut harus dimiliki baik suami maupun istri. Karena dalam perspektif teologis sudah diberikan petunjuk dan jalan yang benar dalam menjadikan prinsip pernikahan yang ideal. Salah satunya tertuang pada QS. An-Nisa’ [4] : 19 yang berbunyi :

Baca Juga:

Dekonstruksi Pandangan Subordinatif terhadap Istri dalam Rumah Tangga

Najwa Shihab dan Ibrahim: Teladan Kesetaraan dalam Pernikahan

Membangun Keluarga Sakinah: Telaah Buku Saku Keluarga Berkah

KB: Ikhtiar Manusia, Tawakal kepada Allah

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَحِلُّ لَكُمْ اَنْ تَرِثُوا النِّسَاۤءَ كَرْهًا ۗ وَلَا تَعْضُلُوْهُنَّ لِتَذْهَبُوْا بِبَعْضِ مَآ اٰتَيْتُمُوْهُنَّ اِلَّآ اَنْ يَّأْتِيْنَ بِفَاحِشَةٍ مُّبَيِّنَةٍ ۚ وَعَاشِرُوْهُنَّ بِالْمَعْرُوْفِ ۚ فَاِنْ كَرِهْتُمُوْهُنَّ فَعَسٰٓى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْـًٔا وَّيَجْعَلَ اللّٰهُ فِيْهِ خَيْرًا كَثِيْرًا – ١٩

“Wahai orang-orang beriman! Tidak halal bagi kamu mewarisi perempuan dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, kecuali apabila mereka melakukan perbuatan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka menurut cara yang patut. Jika kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kebaikan yang banyak padanya.”

Tadabbur QS. An-Nisa’ [4] : 19

Ayat di atas terdapat beberapa pembahasan yang harus diketahui. Pertama, ketidakbolehan al-Qur’an terhadap tradisi jahiliyah yang beranggapan bahwa perempuan seolah-olah dijadikan seperti harta benda sehingga dalam hal ini posisi perempuan dapat diwarisi oleh ahli waris suaminya ketika meninggal.

Kedua, ayat tersebut melarang suami menggantung nasib istrinya dengan tujuan mengambil kembali mahar yang telah diberikannya kecuali istri telah melakukan hal yang keji (zina atau nusyuz secara terang-terangan).

Ketiga, perintah al-Qur’an dalam menggauli istri dengan baik, maksudnya dalam segi ucapan, penyediaan tempat tinggal bahkan dari segi nafkah lahir atau batin. Keempat, perintah al-Qur’an untuk bersabar apabila suami atau istri muncul rasa tidak suka.

Dari penjabaran diatas, penulis fokus pada pembahasan ketiga yang nantinya berkesinambungan dengan pembahasan yang terakhir. Pada lafadz wa’asyiruhunna bi al-ma’ruf kuncinya adalah mengaplikasikan komunikasi yang baik.

Segala macam keadaan baik senang maupun susah apabila saling memberikan ucapan yang santun, maka dapat dipastikan semuanya akan baik-baik saja. Ucapan merupakan bentuk akhlak yang harus dijaga dan dilatih dalam berinteraksi dengan makhluk yang lain.

Dalam tafsir Ibn Katsir yang dimaksud wa’asyiruhunna bi al-ma’ruf adalah memperindah dalam ucapan, perbuatan, bahkan tingkah laku. Kendati demikian, Ibn Katsir juga memberikan contoh terhadap akhlak Nabi Muhammad SAW terhadap istrinya, diantaranya menampakkan kasih sayang dan bersikap halus, bahkan melonggarkan nafkah kepada istrinya.

Dengan begitu dapat dipahami, bentuk mencegah disorganisasi dalam keluarga adalah dengan komunikasi yang baik. Lebih lanjut penjelasan Quraish Shihab mengenai pembahasan yang keempat, dalam bersabar apabila suami atau istri tidak menyukai dikarenakan cacat fisik, cacat moral atau lainnya, maka yang dilakukan adalah tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan dengan menceraikannya.

Sebab dalam penutupan ayat tersebut bisa jadi dalam sesuatu yang tidak kalian senangi, justru Allah memberikan kebaikan yang tak terduga. Sesungguhnya Allah mengetahui segala sesuatu.

Demikian penjelasan terkait komunikasi kunci keluarga harmonis. Wallahu A’lam. [Baca juga: Membangun Keluarga dalam Konsep Jasser Audah]

 

Tags: istrikeluargakomunikasisuami
Miftahur Rohmah

Miftahur Rohmah

Mahasiswa Magister Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Terkait Posts

Najwa Shihab dan Ibrahim

Najwa Shihab dan Ibrahim: Teladan Kesetaraan dalam Pernikahan

26 Mei 2025
Program KB

KB: Ikhtiar Manusia, Tawakal kepada Allah

23 Mei 2025
Alat KB

Dalil Agama Soal Kebolehan Alat KB

22 Mei 2025
Kekerasan Seksual Sedarah

Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

19 Mei 2025
Keberhasilan Anak

Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

17 Mei 2025
Pendidikan Seks

Pendidikan Seks bagi Remaja adalah Niscaya, Bagaimana Mubadalah Bicara?

14 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Jilbab

    Ketika Jilbab Menjadi Alat Politik dan Ukuran Kesalehan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketuhanan yang Membebaskan: Membangun Perdamaian dengan Dasar Pancasila

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Luka Ibu Sebelum Suapan Terakhir (Bagian 1)

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Makna Hijab dan Jilbab dalam al-Qur’an

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kreativitas tanpa Batas: Disabilitas dan Seni

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Makna Hijab dan Jilbab dalam al-Qur’an
  • Ketika Jilbab Menjadi Alat Politik dan Ukuran Kesalehan
  • Ketuhanan yang Membebaskan: Membangun Perdamaian dengan Dasar Pancasila
  • Luka Ibu Sebelum Suapan Terakhir (Bagian 1)
  • Tren Mode Rambut Sukainah

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID