• Login
  • Register
Rabu, 21 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Laki-laki dan Perempuan Bertanggung Jawab untuk Memakmurkan Bumi

Tidak sedikit teks suci menegaskan keharusan kerja sama laki-laki dan perempuan untuk tugas-tugas memakmurkan bumi

Redaksi Redaksi
28/04/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Perempuan Memakmurkan Bumi

Perempuan Memakmurkan Bumi

492
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Perempuan, seperti juga laki-laki, adalah makhluk Tuhan. Sebagai hamba Tuhan, perempuan juga memiliki tanggung jawab kemanusiaan, memakmurkan bumi, dan mensejahterakan manusia.

Untuk tugas-tugas ini, perempuan tidak dibedakan dari laki-laki. Tuhan memberikan kepada mereka, baik laki-laki maupun perempuan, potensi-potensi dan al-ahliyyah (kemampuan-kemampuan untuk bertindak secara otonom) yang diperlukan bagi tanggung jawab menunaikan amanah tersebut.

Tidak sedikit teks suci menegaskan keharusan kerja sama laki-laki dan perempuan untuk tugas-tugas memakmurkan bumi.

Laki-laki dan perempuan yang beriman, menurut al-Qur’an, saling bekerja sama untuk tugas keagamaan. Yaitu menyerukan kebaikan dan menghapuskan kemungkaran (kerusakan sosial).

Teks-teks al-Qur’an juga menegaskan akan adanya balasan yang sama antara laki-laki dan perempuan bagi pekerjaanpekerjaan politik tersebut (QS. Ali Imran (31): 195, QS. an-Nahl (16): 97, QS. at-Taubah (9): 71).

Baca Juga:

Ketika Sejarah Membuktikan Kepemimpinan Perempuan

Qiyas Sering Dijadikan Dasar Pelarangan Perempuan Menjadi Pemimpin

Membantah Ijma’ yang Melarang Perempuan Jadi Pemimpin

Tafsir Hadits Perempuan Tidak Boleh Jadi Pemimpin Negara

Beberapa ayat al-Qur’an ini dan masih ada ayat yang lain cukup menjadi dasar legitimasi betapa partisipasi politik perempuan tidak dibedakan dari laki-laki. Partisipasi mereka menjangkau seluruh dimensi kehidupan.

Peran Politik Perempuan

Diktum-diktum Islam telah memberikan ruang pilihan bagi perempuan—dan juga laki-laki—untuk menjalani peran-peran politik domestik maupun publik, untuk menjadi cerdas dan terampil.

Sejarah kenabian mencatat sejumlah besar perempuan yang ikut memainkan peran-peran ini bersama kaum laki-laki. Khadijah Ra., Aisyah Ra., Ummu Salamah Ra., dan para istri nabi yang lain.

Fathimah Ra. (putri nabi), Zainab Ra. (cucu nabi), dan Sukainah Ra. (cicit nabi) adalah perempuan-perempuan terkemuka yang cerdas.

Mereka sering terlibat dalarn diskusi tentang tema-tema sosial dan politik, bahkan mengkritik kebijakan-kebijakan domestik maupun publik yang patriarkis.

Partisipasi perempuan juga muncul di sejumlah barat (perjanjian, kontrak) untuk kesetiaan dan loyalitas kepada pemerintah.

Sejumlah perempuan sahabat Nabi Muhammad Saw., seperti Nusaibah binti Ka’ab Ra., Ummu Athiyyah al-Anshariyah Ra., dan Rabi’ binti al-Mu’awwadz Ra. ikut bersama kaum laki-laki dalam perjuangan bersenjata melawan penindasan dan ketidakadilan.

Umar bin Khathab Ra. juga pernah mengangkat Asy-Syifa, seorang perempuan cerdas dan tepercaya, untuk jabatan manajer pasar di Madinah. []

Tags: Bertanggung jawabbumilaki-lakimemakmurkanperempuan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

KB

KB dalam Pandangan Riffat Hassan

20 Mei 2025
KB

KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

20 Mei 2025
KB dalam Islam

KB dalam Pandangan Islam

20 Mei 2025
Bersyukur

Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

19 Mei 2025
Pemukulan

Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

18 Mei 2025
Gizi Ibu Hamil

Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

17 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Bangga Punya Ulama Perempuan

    Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan
  • KB dalam Pandangan Riffat Hassan
  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman
  • Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version