• Login
  • Register
Kamis, 3 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom

Lebih Baik Wanita Karir atau Ibu Rumah Tangga Menurut Islam?

Chitra Sari Nilalohita Chitra Sari Nilalohita
14/09/2022
in Kolom
0
Lebih Baik Wanita Karir atau Ibu Rumah Tangga Menurut Islam?

Lebih Baik Wanita Karir atau Ibu Rumah Tangga Menurut Islam?

2k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.Id– Lebih baik wanita karir atau ibu rumah tangga menurut Islam? Sejatinya mendapatkan pendidikan bukan hanya hak laki-laki tapi juga hak yang melekat pada perempuan. Laki-laki dan perempuan sebagai manusia pembelajar yang terus belajar sepanjang hayat.

Berhenti belajar berarti berhenti menjalani kehidupan. Hidup dalam kebodohan merupakan keterkungkungan manusia yang tidak mau menerima perubahan. Kini, tak sedikit perempuan yang berhasil memperoleh pendidikan tinggi. Kita bisa menjumpai mereka di berbagai universitas dengan disiplin ilmu yang beragam.

Pendidikan tinggi, selain untuk membentuk pola pikir juga berguna untuk jenjang karir dalam kehidupan. Perempuan-perempuan berpendidikan tinggi banyak yang berkarir cemerlang dengan menduduki posisi penting di pemerintahan, lembaga, perusahaan, dan lainnya.

Akan tetapi, terdapat masalah yang dihadapi oleh perempuan yang meniti karir. Apalagi jika mereka sudah menikah dan memiliki anak, sebab mereka menjadi punya peran ganda dalam kehidupan. Sebagai pekerja, sebagai istri dan ibu untuk anak-anak pula di rumah.

Setiap hari, mereka disibukkan dengan berbagai macam pekerjaan. Hingga sore menjelang malam mereka baru akan tiba di rumah. Tak sampai di situ, berbagai pekerjaan rumah menanti untuk diselesaikan. Seperti mencuci, membereskan rumah, melayani suami, hingga menemani anak belajar.

Baca Juga:

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan

Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

Baca juga: Nabi Mengapresiasi Perempuan Bekerja untuk Keluarga

Tak sedikit laki-laki yang menjadi suami beranggapan bahwa tugas rumah tangga merupakan kewajiban mutlak perempuan, tugas yang mesti dikerjakan sepenuhnya oleh istri mereka di rumah. Mereka memaknai kewajiban sebagai seorang laki-laki yang telah beristri hanyalah memberikan nafkah yang cukup.

Oleh karena itu, pilihan perempuan bekerja menjadi dilematis. Di satu sisi, mereka ingin mengembangkan karirnya seperti halnya laki-laki, di sisi lain mereka dibayang-bayangi oleh pekerjaan rumah setiap hari.

Dalam beberapa kasus, akhirnya memang disepakati bahwa pekerjaan rumah tangga sepenuhnya diemban oleh asisten rumah tangga yang diberi gaji perbulan. Pun dengan mengurus anak, sepenuhnya diserahkan kepada pihak ketiga.

Hal ini berdampak pada permasahan lainnya, yakni ketika suami mendapati anak-anak mereka bermasalah, mereka akan menyalahkan perempuan yang dianggap tidak bisa mengurus anak.

Pada pilihan lain, perempuan berpendidikan tinggi memilih melepas karirnya demi dapat mendidik anak sepenuhnya. Dengan berasumsi bahwa pendidikan tinggi bukan hanya untuk mendapat karir yang cemerlang, tapi juga untuk mendidik anak-anak di rumah, akan tetapi cibiran dari masyarakat terus berdatangan.

“Untuk apa kuliah tinggi-tinggi kalau hanya mengurus anak.”

Baca juga: Kritik atas Domestikasi Perempuan dalam ‘Laki Dadi Rabi’

Lagi-lagi perempuan dihadapkan pada pilihan yang sulit. Hal ini merupakan pemaknaan yang salah terhadap konsep membangun rumah tangga sehingga hanya memberatkan perempuan di satu pihak. Banyak yang berpendapat bahwa kodrat perempuan memang seperti itu, tapi hal itu tak lain adalah konstruksi budaya, bentukan masyarakat yang terus dipelihara hingga saat ini.

Memang benar, kita tidak dapat menyangkal bahwa slaki-laki dan perempuan diciptakan dengan perbedaan. Allah telah menjelaskan bahwa manusia memang diciptakan dengan ketentuannya masing-masing, hal ini terdapat pada surat Al-Qamar ayat 49:

“Sesungguhnya segala sesuatu kami ciptakan dengan qadar”.

Ayat di atas menyinggung tentang kodrat lelaki dan perempuan. Padahal, pemaknaan kata qadar itu maksudnya adalah laki-laki dan perempuan diciptakan dengan ukurannya masing-masing.

Baca juga: Perempuan Bekerja Bukan Beban Ganda

Dalam pengantar buku Nasaruddin Umar, dengan judul Argumen Kesetaraan Perspektif Gender, M. Quraish Shihab juga memaknai qadar sebagai ukuran-ukuran dan sifat-sifat yang ditetapkan Allah sebagai sesuatu.

Perbedaan ini berarti lebih kepada hal biologisnya, bukan tentang kodrat perempuan yang mengurus rumah tangga. Sering sekali adanya salah pemahaman terhadap definisi kodrat tersebut.

Kita sudah hidup dalam bentukkan budaya seperti ini. Inilah realitas kehidupan kita yang tidak akan pernah berubah jika kita tidak mempunyai pemahaman yang sama tentang makna kesalingan dalam rumah tangga.

Untuk itu, membangun pemahaman yang sama terhadap keadilan dan kesetaraan merupakan sesuatu yang sangat penting, sehingga tidak ada lagi problematika perempuan pekerja dalam masyarakat kita.

Demikian penjelasan terkait lebih baik wanita karir atau ibu rumah tangga menurut Islam. Sejatinya itulah dilema perempuan; antara memilih menjadi wanita karir atau ibu rumah tangga. []

Tags: GenderHaditsislamkarirlaki-lakipekerjaanpendidikanperanperempuanQuran
Chitra Sari Nilalohita

Chitra Sari Nilalohita

Terkait Posts

Isu Iklim

Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim

3 Juli 2025
KB sebagai

Merencanakan Anak, Merawat Kemanusiaan: KB sebagai Tanggung Jawab Bersama

3 Juli 2025
Poligami atas

Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

3 Juli 2025
Ruang Aman, Dunia Digital

Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

3 Juli 2025
Konten Kesedihan

Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

3 Juli 2025
Marital Rape

Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

2 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Konten Kesedihan

    Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim
  • Merencanakan Anak, Merawat Kemanusiaan: KB sebagai Tanggung Jawab Bersama
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama
  • Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID