• Login
  • Register
Kamis, 5 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Masa Depan Kemanusiaan Masyarakat Indonesia

Nalar moderat adalah cara pandang dan sikap dalam menghadapi pemikiran dan gerakan radikalisme dan ekstrimisme kekerasan melalui prinsip-prinsip kemanusiaan universal. Yakni, kesetaraan, keadilan

Redaksi Redaksi
15/02/2025
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Kemanusiaan

Kemanusiaan

1.5k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Hari ini negara kita sedang dihadapkan pada problem besar relasi antarkomunitas manusia yang mengancam dan berpotensi menghancurkan masa depan kemanusiaan kita.

Problem kemanusiaan itu adalah muncul dan berkembangnya gerakan radikalisme, ekstrimisme kekerasan, dan hate speech yang dilakukan atas nama agama.

Gerakan itu kini telah memasuki hampir di segala ruang sosial, politik, dan pendidikan dari tingkat dasar sampai tinggi. Bahkan juga lembaga-lembaga negara. Banyak peristiwa kekerasan, penganiayaan, dan pembunuhan terjadi di sejumlah tempat di negara ini.

Sebagian di antara mereka berjuang untuk menggantikan pilar-pilar sistem negara bangsa dengan sistem lain yang mereka klaim sebagai sistem ketuhanan.

Dalam keadaan seperti ini, apa yang seharusnya kita lakukan? Saya kira, tidak ada jawaban paling bijak selain mengembangkan Nalar Islam Moderat.

Baca Juga:

Ketuhanan yang Membebaskan: Membangun Perdamaian dengan Dasar Pancasila

Fenomena Inses di Indonesia: Di Mana Lagi Ruang Aman bagi Anak?

Menilik Peran KUPI Muda dalam Momen Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Pentingnya Membangun Kesadaran Inklusivitas di Tengah Masyarakat yang Beragam

Nalar moderat adalah cara pandang dan sikap dalam menghadapi pemikiran dan gerakan radikalisme dan ekstrimisme kekerasan melalui prinsip-prinsip kemanusiaan universal. Yakni, kesetaraan, keadilan, kemaslahatan, toleran, serta kesalingan membagi kasih dan cinta.

Melalui kesempatan dan forum yang terhormat ini, saya ingin menawarkan Tujuh Nalar Islam Moderat

Nalar Islam Moderat

Pertama, nalar moderat adalah nalar yang memberi ruang bagi yang lain untuk berbeda pendapat. Kedua, nalar moderat menghargai pilihan keyakinan dan pandangan hidup seseorang.

Ketiga, nalar moderat tidak mengabsolutkan kebenaran sendiri sambil memutlak kesalahan pendapat orang lain.  Keempat, nalar moderat tidak pernah membenarkan tindakan kekerasan atas nama apa pun.

Kelima, nalar moderat menolak pemaknaan tunggal atas suatu teks. Setiap kalimat selalu mungkin untuk ditafsirkan secara beragam.

Keenam, nalar moderat selalu terbuka untuk kritik yang konstruktif. Ketujuh, nalar moderat selalu mencari pandangan yang adil dan maslahat bagi kehidupan bersama. []

Tags: IndonesiakemanusiaanMasa Depanmasyarakat
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Aurat

Aurat Perempuan: Antara Teks Syara’ dan Konstruksi Sosial

5 Juni 2025
Batas Aurat

Menelusuri Perbedaan Pendapat Ulama tentang Batas Aurat Perempuan

5 Juni 2025
Fikih Ramah Difabel

Menggali Fikih Ramah Difabel: Warisan Ulama Klasik yang Terlupakan

5 Juni 2025
Batas Aurat Perempuan

Dalil Batas Aurat Perempuan

5 Juni 2025
Aurat Perempuan

Memaknai Aurat Perempuan secara Utuh

4 Juni 2025
Batasan Aurat Perempuan

Batasan Aurat Perempuan dalam Tinjauan Madzhab Fiqh

4 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Ibadah Kurban

    Ibadah Kurban dan Hakikat Ketaatan dalam Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dari Brain Rot ke Brain Refresh, Pentingnya Menjaga Kesehatan Akal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Batasan Aurat Perempuan dalam Tinjauan Madzhab Fiqh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ragam Pendapat Ahli Fiqh tentang Aurat Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menggali Fikih Ramah Difabel: Warisan Ulama Klasik yang Terlupakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Aurat Perempuan: Antara Teks Syara’ dan Konstruksi Sosial
  • Tambang Nikel Ancam Kelestarian Alam Raja Ampat
  • Menelusuri Perbedaan Pendapat Ulama tentang Batas Aurat Perempuan
  • Menggali Fikih Ramah Difabel: Warisan Ulama Klasik yang Terlupakan
  • Dalil Batas Aurat Perempuan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID