• Login
  • Register
Minggu, 1 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom

Membuat Keributan di Rumah Orang

Mubadalah Mubadalah
22/07/2022
in Kolom
0
Membuat Keributan di Rumah Orang

Membuat Keributan di Rumah Orang

57
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Akhir-akhir ini saya sering mendengar adanya berita warga yang saling membuat keributan di rumah orang, bertengkar dari mulai tetangga, dusun, kelompok, hingga negara. Bahkan yang membuat hati saya ikut terusik adalah ketika suatu kelompok membuat kericuhan, kekerasan, dan kekejaman dengan mengatasnamakan Islam, dan memang ada ayat yang sensitif jika dikaji dengan mata telanjang (menafsirkan al-Qur’an hanya dari segi dzohir bahasa) padahal sejatinya al-Qur’an itu sangat multi tafsir, tidak sembarang orang dapat menafsirkannya. Seperti contoh dalam al-Quran :

ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍْ ﻗَﺎﺗِﻠُﻮﺍْ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻳَﻠُﻮﻧَﻜُﻢ ﻣِّﻦَ ﺍﻟْﻜُﻔَّﺎﺭِ ﻭَﻟِﻴَﺠِﺪُﻭﺍْ ﻓِﻴﻜُﻢْ ﻏِﻠْﻈَﺔً ﻭَﺍﻋْﻠَﻤُﻮﺍْ ﺃَﻥَّ ﺍﻟﻠّﻪَ ﻣَﻊَ ﺍﻟْﻤُﺘَّﻘِﻴﻦَ

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir yang di sekitar kamu itu, dan hendaklah mereka menemui kekerasan daripadamu, dan Ketahuilah, bahwasanya Allah bersama orang-orang yang bertaqwa.” (QS. At Taubah : 123).

Jika kita memaknai ayat al-qur’an dengan segi lafadz saja, maka jelas kita akan terpengaruh dengan ayat tersebut. Tapi jika kita kaji menggunakan ilmu Nahwu, Sharaf, Manteq, Bayan, Balaghah, Kinayah, asbabun nuzul, dan sebagainya, maka kita akan menemukan bahwa ayat itu digunakan ketika ada orang musyrikin yang ingin menghancurkan Islam saja, dan tidak harus selalu memerangi musyrikin tersebut.

Selain itu juga Imam Syafi’i dan madzhab yang empat lainnya juga bependapat sama, bahwa kaum kafirin itu terbagi dua, ada yang kafir harobi (harus diperangi) dan kafir dzimmi (kafir yang tidak boleh diperangi), nah umumnya orang nonmuslim di zaman ini, di Indonesia khususnya, adalah yang dzimmi, yang berarti mereka tidak boleh diperangi bahkan memarahinya sekali pun, karena hidup tentram dan penuh kedamaian jauh lebih baik ketimbang memicu keributan dan perang, lagi pula juga menjaga kesatuan bangsa adalah hukumnya Fardhu ‘ain sepeti dikatakan K.H Hasyim ‘Asy’ari.

Baca Juga:

Ketika Nama Perempuan Disebut dalam Kasus Vina Cirebon

Aksi Kemanusiaan

Satu Tahun Tragedi Kanjuruhan: Air Mata Ibu Tak Akan Pernah Reda

KPPA RI: WPS Perkuat Rencana Aksi Nasional Perempuan dan Perdamaian

Bahkan saya juga sering menemukan dalil-dalil perdamaian seperti contoh dalam hadits berikut :

ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﻣﻮﺳﻰ ﺍﻷﺷﻌﺮﻱ ، ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﺃﻥ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻗﺎﻝ : ‏« ﻟﻦ ﺗﺆﻣﻨﻮﺍ ﺣﺘﻰ ﺗﺤﺎﺑﻮﺍ ﺃﻓﻼ ﺃﺩﻟﻜﻢ ﻋﻠﻰ ﻣﺎ ﺗﺤﺎﺑﻮﺍ ﻋﻠﻴﻪ ؟ ﻗﺎﻟﻮﺍ : ﺑﻠﻰ ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ . ﻗﺎﻝ : ‏« ﺃﻓﺸﻮﺍ ﺍﻟﺴﻼﻡ ﺑﻴﻨﻜﻢ ﺗﺤﺎﺑﻮﺍ ، ﻭﺍﻟﺬﻱ ﻧﻔﺴﻲ ﺑﻴﺪﻩ ﻻ ﺗﺪﺧﻠﻮﺍ ﺍﻟﺠﻨﺔ ﺣﺘﻰ ﺗﺮﺍﺣﻤﻮﺍ ‏» ﻗﺎﻟﻮﺍ : ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﻛﻠﻨﺎ ﺭﺣﻴﻢ . ﻗﺎﻝ : ‏« ﺇﻧﻪ ﻟﻴﺲ ﺑﺮﺣﻤﺔ ﺃﺣﺪﻛﻢ ﻭﻟﻜﻦ ﺭﺣﻤﺔ ﺍﻟﻌﺎﻣﺔ ﺭﺣﻤﺔ ﺍﻟﻌﺎﻣﺔ ‏» . ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺤﺎﻛﻢ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﺴﺘﺪﺭﻙ ﻭﻗﺎﻝ : ‏« ﻫﺬﺍ ﺣﺪﻳﺚ ﺻﺤﻴﺢ ﺍﻹﺳﻨﺎﺩ ﻭﻟﻢ ﻳﺨﺮﺟﺎﻩ

Dari Abu Musa al-Asy’ari ra. berkata “Kalian bukan orang beriman, jika tidak saling mencintai satu sama lain. Maukah aku tunjukkan sesuatu yang membuat kalian bisa saling mencintai?”, tanya Nabi Saw.
“Ya, saya mau”, jawab para Sahabat.
“Tebarkanlah kedamaian. Demi Allah, Dzat yang menguasi jiwaku, kalian tidak akan masuk surga kecuali jika saling mengasihi/menyayangi satu sama lain”.
“Ya Rasul, kami semua ‘kan penyayang”, timpal para Sahabat.
“Bukan kasih sayang di antara kalian yang seperti itu (yang aku maksud), tetapi kasih untuk semua. Kasih untuk semua”, tegas Nabi Saw. (Hadis Sahih Riwayat al-Hakim dalam al-Mustadrak).

Jadi simpulnya, alangkah baiknya kita sebagai umat Muslim untuk mengkaji al-Qur’an dengan lebih mendalam dan lebih ‘arif ketika mengamalkannya. Karena sejatinya Islam itu agama yang menebar damai di seluruh alam, maka kita sebagai muslim mestinya turut menjadi juru damai bagi seluruh umat manusia, termasuk jangan sampai membuat keributan di rumah orang atau di daerah orang lain.

Tags: aksikegaduhanKerusuhan
Mubadalah

Mubadalah

Portal Informasi Popular tentang relasi antara perempuan dan laki-laki yang mengarah pada kebahagiaan dan kesalingan dalam perspektif Islam.

Terkait Posts

Ketuhanan

Ketuhanan yang Membebaskan: Membangun Perdamaian dengan Dasar Pancasila

1 Juni 2025
Pandangan Subordinatif

Dekonstruksi Pandangan Subordinatif terhadap Istri dalam Rumah Tangga

31 Mei 2025
Perempuan Penguasa

Sejarah Para Perempuan Penguasa Kerajaan Wajo, Sulawesi Selatan

31 Mei 2025
Joglo Baca SUPI

Joglo Baca SUPI: Oase di Tengah Krisis Literasi

31 Mei 2025
Disabilitas dan Seni

Kreativitas tanpa Batas: Disabilitas dan Seni

31 Mei 2025
Ruang Aman bagi Anak

Fenomena Inses di Indonesia: Di Mana Lagi Ruang Aman bagi Anak?

30 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Jilbab

    Ketika Jilbab Menjadi Alat Politik dan Ukuran Kesalehan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dekonstruksi Pandangan Subordinatif terhadap Istri dalam Rumah Tangga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tren Mode Rambut Sukainah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bagaimana Hukum Dokter Laki-laki Memasangkan Kontrasepsi IUD?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketuhanan yang Membebaskan: Membangun Perdamaian dengan Dasar Pancasila

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Ketika Jilbab Menjadi Alat Politik dan Ukuran Kesalehan
  • Ketuhanan yang Membebaskan: Membangun Perdamaian dengan Dasar Pancasila
  • Luka Ibu Sebelum Suapan Terakhir (Bagian 1)
  • Tren Mode Rambut Sukainah
  • Dekonstruksi Pandangan Subordinatif terhadap Istri dalam Rumah Tangga

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID