Mubadalah.id – Selama sepuluh hari terhitung sejak tanggal 16-25 Agustus 2019. Saya dan tim redaksi Mubadalah.id berangkat ke Kuala Lumpur Malaysia dalam lawatan program Mubadalah Exchange. Kami bersepuluh mendapat kesempatan untuk belajar bersama dengan para Belia Malaysia atau pemuda di sana yang terdiri dari kalangan aktifis, akademisi, agamawan dan politisi.
~
Kunjungan tak terlepas dari kerjasama Mubaadalahnews dan Sisters in Islam (SIS Forum) Malaysia. SIS Forum sendiri merupakan organisasi masyarakat yang bergerak di akar rumput dan nasional.
~
Mereka konsen pada isu hak-hak perempuan, advokasi perundang-undangan dan juga pelayanan atas perosalan kekerasan terhadap perempuan utamanya dalam rumah tangga. Tentu banyak organisasi sipil lainnya yang bergerak beririsan dengan SIS, namun hanya SIS yang berani menyuarkannya melalui pendekatan agama Islam.
~
Bukan kepalang tantangan yang mereka hadapi. Organisasi yang sudah berdiri selama 30 tahun ini mengalami berbagai penghakiman dari negaranya. Tapi tantangan itu mereka jawab dengan terus bergerak dan melakukan berbagai kajian serta advokasi. Terbukti dengan keberadaan kami di sini.
~
Konservatiseme agama nampaknya menjadi persoalan di beberapa negara termasuk di negari +62 dan +60 ini. Tentu saja dengan dinamika politik yang berbeda sehingga konsekuensi hukum pun berbeda.
~
Saya menemukan semangat yang begitu kuat dari teman-teman belia Malaysia ini. Diantara mereka ada aeorang pendakwah yang bekerja di pemerintahan, akademisi, dan penulis.
~
Rerata mereka berlatar belakang sarjana islamic studies. Sehingga ketika dilontarkan gagasan mubadalah dari segi tafsir, hadis dan ushul fiqh mereka langsung akrab. Dengan hadirnya mubadalah menambah pengetahuan terutama cara pandang terhadap teks. Menambah wawasan pula bagi saya pribadi. []