• Login
  • Register
Senin, 19 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Nilai Mubadalah, Relasi Adil Untuk Rumah Tangga dan Sosial

Fachrul Misbahudin Fachrul Misbahudin
18/03/2019
in Aktual
0
nilai mubadalah

nilai mubadalah

37
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Prinsip dan nilai mubadalah merupakan suatu pondasi untuk orang-orang moderat dalam menjalankan hidup berelasi, baik relasi rumah tangga secara khusus maupun relasi sosial secara umum.

Penulis buku Qira’ah Mubadalah DR. KH. Faqihuddin Abdul Kadir mengatakan, inti dari mubadalah adalah bagaimana seseorang berelasi dengan orang lain untuk saling bekerjasama dalam mewujudkan kebaikan.

“Yang satu tidak merendahkan yang lain, tetapi saling bekerjasama, saling menguatkan dan menolong satu sama lain. Makanya saya menulis buku Qira’ah Mubadalah,” kata Kiai Faqih saat menyampaikan materi pada Majelis Mubadalah ke-11 yang digelar di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris, Prancis, Sabtu 9 Maret 2019.

Menurutnya, Mubadalah merupakan nilai kedua belah pihak yang basisnya adalah kesetaraan. Jadi, ia memandang orang lain sebagaimana dirinya memandang diri sendiri sebagai manusia yang bermartabat, bukan sebagai orang lain.

“Saya tidak merasa rendah diri atau merasa sombong atas orang lain. Tapi merasa sama-sama manusia yang bermartabat, berpikir kebaikan dan karena itu bekerjasama untuk kebaikan. Itu mubadalah secara perspektif,” tutur Kiai Faqih.

Baca Juga:

Pendidikan Seks bagi Remaja adalah Niscaya, Bagaimana Mubadalah Bicara?

Jangan Nekat! Pentingnya Memilih Pasangan Hidup yang Tepat bagi Perempuan

Soft Spoken: Menanamkan Nilai Tata Krama pada Anak Sedari Kecil

Perspektif Mubadalah Memastikan Perempuan Terlindungi dari Kemungkaran

Ia mengutip salah satu hadis yang menyebutkan, salah seorang di antara kalian tidaklah beriman (dengan iman sempurna) sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.

“Nah istilah saudara, lagi-lagi jangan hanya orang jauh atau jangan hanya saudara keluarga anda. Tapi juga orang kanan kiri kita. Istri atau suami itu saudara yang harus kita cintai sebagaimana mencintai diri kita sendiri,” ungkap Kiai Faqih.

Sehingga ketika menjadi muslim sejati, kata dia, maka ia menjadi orang yang beriman pada Allah. Dan keimananya akan menggerakkannya untuk berakhlak mulia kepada semua orang.

“Kita hidup untuk membuat kita bahagia, membuat kita sejahtera, membuat kita optimis, membuat kita bisa menangani menyelesaikan persoalan,” tambahnya.

Dimana hal tersebut menurut Kiai Faqih, sejalan dengan perkataan Nabi Muhammad di dalam Hadis Bukhari dalam Kitab Arbain Nawawi yang mengatakan inti dari agama adalah nasihah. Nasihah dalalam arti menginginkan kebaikan.

“Karena itu lalu ada hadis yang juga mengatakan khoirunnasi an fa’uhum linnasi. Sebaik-baiknya manusia adalah yang memberikan manfaat sebaik-mungkin kepada manusia,” jelas Kiai Faqih.

Selain itu, Kiai Faqih juga mengingatkan, dalam konteks berakhlak ada tiga tipe manusia. Pertama, egois yang hanya memikirkan diri sendiri. Kedua, altruist yang hanya memikirkan orang lain dan moderat yang memikirkan diri sendiri dan orang lain.

“Akhlak itu bagaimana kita memulai memandang, berpikir, berperilaku dengan orang, termasuk diri kita dengan nuansa perspektif kebaikan,” katanya.

Mubadalah Penting Dikenalkan di Barat

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Masyarakat Islam Indonesia di Perancis (PERMIIP), Rajimin mengatakan, zebagai orang Islam Indonesia yang jauh dari tanah air tentunya perlu mengisi dengan siraman rohani untuk menebalkan keimanan, dan salah satunya dengan pengajian Kiai Faqih ini.

“Mubadalah ini penting dikenalkan ke publik Barat, agar mereka tahu bahwa Islam, tidak seperti yang diasumsikan mereka, tapi Islam juga memanusiakan perempuan,” katanya. (RUL)

Tags: bahagiakerjasamaKesalinganKiai Faqihmajelis mubadalahParisperspektif mubadalahQira'ah Mubadalah
Fachrul Misbahudin

Fachrul Misbahudin

Lebih banyak mendengar, menulis dan membaca.

Terkait Posts

Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

19 Mei 2025
Rieke Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

19 Mei 2025
Mendokumentasikan Peran Ulama Perempuan

KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

19 Mei 2025
Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Alasan KUPI Jadikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

19 Mei 2025
Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan

KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

18 Mei 2025
Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia: Bersama Ulama dan Guru Perempuan, Bangkitlah Bangsa!

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version