• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Nyai Hannah : Perempuan Merdeka itu Terbebas dari Tirani Manusia

"Perempuan merdeka itu menjadikan Allah sebagai satu-satunya dzat yang memiliki otoritas mutlak," katanya

Redaksi Redaksi
19/08/2022
in Aktual
0
Nyai Hannah

Nyai Hannah

260
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Makna kemerdekaan bagi perempuan menurut jaringan ulama KUPI, Nyai Neng Hannah adalah perempuan dapat terbebas dari tirani manusia.

Perempuan merdeka, kata Nyai Hannah adalah, perempuan yang menjalani kehidupannya tanpa ada kekerasan, dan ketidakadilan. (Baca juga: Nyai Ida Nurhalida : Perempuan Merdeka itu Jadi Agen Pembangunan Bangsa dan Agama)

Perempuan merdeka, lanjutnya, adalah perempuan yang bergandeng tangan dengan pasangannya dengan sinergis mewujudkan kehidupan yang maslahat di dunia dan akhirat.

“Perempuan merdeka itu menjadikan Allah sebagai satu-satunya dzat yang memiliki otoritas mutlak,” katanya, saat Mubadalah.id hubungi, belum lama ini.

Selain itu, Nyai Hannah juga mengajak ulama KUPI untuk terus berjuang menghapus berbagai kekerasan dan ketidakadilan berbasis gender dengan sudut pandang keahlian masing-masing.

Baca Juga:

Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

Ketika Sejarah Membuktikan Kepemimpinan Perempuan

Qiyas Sering Dijadikan Dasar Pelarangan Perempuan Menjadi Pemimpin

Membantah Ijma’ yang Melarang Perempuan Jadi Pemimpin

Hal tersebut, Nyai Hannah menyampaikan, dapat memulainya dari wilayah terdekat yaitu keluarga, komunitas juga bangsa. (Baca juga: Nyai Mufliha : Perempuan Merdeka itu Memiliki Otonomi Diri sebagai Makhluk)

“Karena jaringan KUPI kebanyakan adalah para kader ulama perempuan, maka seoptimal mungkin menggunakan prinsip Keadilan gender Islam yang hakiki sebagai sudut pandang dalam melihat persoalan,” tegasnya.

Sementara itu, Nyai Hannah mengungkapkan bahwa sebetulnya negara memiliki kewajiban untuk menyelenggarakan pemerintahan yang bersih dan berkeadilan demi menjaga kemerdekaan dan perdamaian di NKRI.

“Penegakan hukum diminta agar tidak pandang bulu dan keberpihakan terhadap kaum marginal terutama perempuan dan anak,” tukasnya. (Rul)

Tags: Hari Kemerdekaanhut ri 77kemerdekaanmanusiaMerdekaNyai Neng HannahperempuanterbebasTirani
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

19 Mei 2025
Rieke Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

19 Mei 2025
Mendokumentasikan Peran Ulama Perempuan

KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

19 Mei 2025
Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Alasan KUPI Jadikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

19 Mei 2025
Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan

KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

18 Mei 2025
Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia: Bersama Ulama dan Guru Perempuan, Bangkitlah Bangsa!

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kebangkitan Ulama Perempuan

    Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan
  • KB dalam Pandangan Riffat Hassan
  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman
  • Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version