Mubadalah.id – Perempuan merdeka bagi jaringan Ulama KUPI, Dr. Nyai Siti Mahmudah adalah perempuan yang mampu hidup mandiri tanpa ada gangguan dan tekanan dari pihak mana pun.
Kemandirian perempuan ini, kata Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Raden Intan Lampung artinya perempuan terbebas dari segala tindak kekersan dan pelecahan. (Baca juga: Bagikan Bendera Merah Putih : Tim Mubadalah Ajak Merdeka dari Kekerasan Seksual)
Oleh sebab itu, Siti Mahmudah menegaskan bahwa sudah saatnya melanjutkan perjuangan demi penguatan KUPI.
“Perjuangan ini harus melakukannya secara bersama-sama yaitu dengan para perempuan yang kuat,” katanya, pada Senin, 15 Agustus 2022. (Baca juga : Tahukah Kita: Nabi Memanjatkan Doa Baik bagi Non Muslim?)
Sementara itu, dia meminta pihak pemerintah mesti memberikan porsi seimbang dalam jabatan politik pemerintahannya tanpa diskriminasi antara laki-laki dan perempuan.
Siti Mahmudah juga mengingatkan bahwa para lerempuan pun sudah turut andil sejak zaman pra-Kemerdekaan untuk turut berjuang dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. (Baca jug : Rahmah El Yunusiyyah Mengibarkan Merah Putih di Padang Panjang)
Hal ini seperti yang diperankan oleh Cut Nyak Dien, tokoh pejuang kemerdekaan perempuan yang gagah berani, asal Aceh.
Ia turut berperang melawan penjajah Belanda sejak tahun 1873-1908. Cut Nyak Dien mendapat gelar pahlawan Nasional pada 2 Mei 1964. (Baca juga: Sudahkah Kita Merdeka sebagai Perempuan Bekerja?) (Rul)