Mubadalah.id – Sampah menjadi momok yang menghantui hampir di seruruh sudut Indonesia. Pemetaan sampah yang minim, menjadikan sampah tercampur menjadi satu. Baik sampah organik maupun non organik pada akhirnya berahir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Padahal keduanya dapat didaur ulang sesuai dengan jenisnya apabila dipilah dan dipisahkan sesuai jenisnya.
Jumlah sampah di Indonesia terus meningkat seiring berjalannya waktu. Sampah non organik yang berasal dari rumah tangga menjadi bagan terbesar dalam sumbangan data sampah. Tentu hal ini terlihat miris. Banyaknya orang kelaparan selaras dengan banyaknya sampah makanan yang terbuang.
Sampah yang tidak dapat dikelola mencapai 13 juta ton pertahun. Alhasil timbunan sampah semakin menggunung. Lebih buruk dari itu, kurangnya tanggung jawab dan kepekaan beberapa oknum masyarakat terhadap lingkungan dengan tega membuang sampah sembarangan. Seperti di tempat-tempat seperti selokan, irigasi, bahkan sungai.
Tempat-tempat yang saya sebutkan di atas menjadi sasaran empuk bagi mereka untuk membuang sampah. Padahal hal tersebut berdampak sangat besar bagi bumi maupun manusia itu sendiri. Banjir siap melanda kapan saja, penyakin menyarang diperairan dan risiko air bersih tercemar.
Peran Pandawara
Karena darurat sampah di Indonesia, munculah komunitas-komunitas yang bergerak di isu lingkungan. Mereka menyebarkan kampanye tentang pentingnya menjaga lingkungan untuk keberlanjutan hidup. Tidak hanya dengan kata-kata, mereka juga melakukan aksi nyata.
Salah satunya adalah Pandawara Group. Sekelompok anak muda pencinta lingkungan yang bersahabat sedari SMA. Pandawara group terdiri dari lima anggota, Rafli, Agung, Gilang, Ikhsan dan Rifqi. Nama “Pandawara” sendiri mencerminkan anggotanya yang berjumlah lima (Pandawa) dan wara (kabar).
Berangkat dari keresahan mereka terhadap sampah yang kemudian mengakibatkan banjir di daerah mereka. akhirnya mereka memutuskan untuk membuat gerakan membersihkan sungai-sungai yang tertimbun sampah. Mereka dengan ringan hati membersihkan sampah dengan peralatan yang mereka beli sendiri.
Dampak dari gerakan pandawara
Aksinya tersebut menuai banyak pujian oleh masyarakat Indonesia. Beberapa anak muda lain akhirnya terinspirasi dan ikut melakukan aksi serupa. Aksi Pandawara bak hujan yang pelan-pelan menyapu bersih sampah-sampah di Indonesia. Beberapa daerah dengan sampah yang menimpun akhirnya mampu teratasi. Pandawara menjembatani pembersihan sampah bahkan di pantai-pantai besar di Indonesia.
Hingga kini Pandawara Group pergi ke daerah-daerah di Indonesia yang memiliki banyak timbunan sampah. Mereka mengajak warga setempat untuk bersama-sama membersihkan sampah-sampah tersebut. Kampanye mereka lakukan melalui akun sosial mereka sendiri. Masyarakat pun menerima dengan baik niat tulus Pandawara Group untuk membersihkan daerah mereka.
Apa yang dilakukan pandawara sejalan dengan ajaran islam
Apa yang dilakukan oleh pandawa selaras dengan ajaran Rasulullah SAW. Islam mengajarkan manusia untuk senantiasa menjaga lingkungan sebagai wujud kekhalifahannya. Karena lingkungan pun merupakan ayat-ayat kauniyah Allah SWT yang wajib kita jaga. Baik al-Qur’an maupun sunah, mengajarkan manusia untuk memperlakukan alam dengan baik. Menanami pohon berarti menanam pahala, memupuk tanaman seperti memupuk iman.
Hadits tentang pentingnya menjaga lingkungan dari sampah
إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ يُحِبُّ الطَّيِّبَ , نَظِيفٌ يُحِبُّ النَّظَافَةَ , كَرِيمٌ يُحِبُّ الْكَرَمَ , جَوَادٌ يُحِبُّ الْجُودَ , فَنَظِّفُوا أَفْنِيَتَكُمْ
Dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam: Sesungguhnya Allah SWT itu suci yang menyukai hal-hal yang suci, Dia Maha Bersih yang menyukai kebersihan, Dia Maha Mulia yang menyukai kemuliaan, Dia Maha Indah yang menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah tempat-tempatmu.” (HR. Tirmizi)
Islam memerintahkan manusia untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungannya. Hadis tersebut menggambarkan betapa ajaran agama sangat menekankan kebersihan. Bahkan dalam beribadah syarat awalnya adalah bersuci. Kebersihan lingkungan, keindahan perilaku yang kita lakukan akan menuju pada kesejahteraan lingkungan.
Untuk kita maupun untuk makhluk Allah SWT lainnya. Sehatnya lingkungan berarti sehatnya kehidupan kita selanjutnya. Begitupun sebaliknya, kerusakan lingkungan berdampak pada hancurnya kehidupan dimasa mendatang
Fatwa KUPI soal sampah
“Hukum pembiaran kerusakan lingkungan hidup akibat polusi sampah adalah haram bagi pelakunya langsung dan makruh tahrim (mendekati haram) bagi orang yang tidak mempunyai wewenang.”
KUPI menegaskan bahwa semua pihak harus turut berkontribusi dalam mengelola sampah sesuai dengan kemampuan masing-masing. Ibu rumah tangga, dapat memisahkan sampah organik maupun non organik. Pemerintah desa membantu pengenbangan daur ulang sampah.
Terutama dalam hal ini adalah pemerintah pusat yang wajib memberikan pengertian terhadap masyarakat. Sehingga masyarakat sadar akan bahawa sampah itu sendiri. Tidak hanya itu, penting untuk melakukan edukasi pengelolaan sampah dari yang paling sederhana. Hal tersebut tidak hanya untuk keberlangsungan perempuan. Namun untuk kebaikan seluruh makhluk Allah SWT kedepannya.
Pemberdayaan lingkungan dan pengelolaan sampah yang baik adalah investasi terbaik baik kehidupan manusia di masa mendatang. Pandawara Group telah melakukan hal yang sangat terpuji dan sudah selayaknya kita contoh. Karena ajaran Islam pun mengajarkan kita untuk mencintai kebersihan dan menjaga keseimbangan alam. []