Mubadalah.id – Adalah sebuah fakta, jika saat ini menjadi host live e-commerse ialah sebuah pekerjaan yang sangat berpeluang. Khususnya kepada para perempuan muda. Membuka lapangan pekerjaan baru, mengikuti perkembangan zaman dan teknologi. Pekerja perempuan pun menjadi bertambah, meski bukan pekerjaan tetap kantoran. Namun, gajinya teryata cukup lumayan.
Di zaman serba gawai saat ini, generasi baru pun dapat mengembangkan skill yang dahulu mungkin malu-malu di depan kamera. Namun, kini menjadi sesuatu yang dapat menghasilkan pendapatan. Saat ini hampir semua lini situs penjualan online menggunakan host live streaming guna meningkatkan pendapatan toko. Bahkan, banyak orang membeli barang di toko tersebut karena keahlian dan kepiawaian host live dalam berpromosi.
Syarat Lowongan Kerja Hanya untuk Perempuan Muda dan Cantik
Sayangnya, hampir semua lowongan yang membutuhkan host live streaming ditujukan pada anak-anak muda, khususnya perempuan. Terlebih yang memiliki wajah menarik atau cantik, karena berharap dapat menarik perhatian para penonton yang lebih ramai. Tentunya, perlakuan seperti ini merupakan pelecehan tersembunyi pada perempuan.
Dengan menetapkan ketentuan-ketentuan seperti itu, sepertinya Indonesia masih menjadi negara yang mendahulukan beauty privilege. Karena masih terpaku pada konotasi dan persepsi terbelakang. Seharusnya, setiap orang mendapatkan kesempatan yang sama tanpa harus melihat kecantikan wajah atau pun privelege yang lain.
Pekerja perempuan yang memilih menjadi host live streaming bukannya mereka berpihak pada ketentuan yang diberlakukan tersebut. Namun, karena jebakan himpitan ekonomi yang mengharuskan mengambil segala job. Bukan berarti setuju dengan pernyataan sikap yang tidak berpihak pada perempuan pada umumnya.
Pelecehan Seksual Bisa Datang dari Mana Saja, Termasuk dari Balik Layar HP
Tantangan kepada pekerja perempuan sebagai host live streaming tidak hanya sampai di sana. Selain ketentuan untuk tampil full make up dan ramah. Mereka juga terpaksa menuruti segala keinginan dari penonton. Khususnya permintaan dan pertanyaan untuk memperagakan barang jualan tersebut. Hal seperti ini, banyak diambil kesempatan di luar sana oleh beberapa oknum yang ingin beraksi pada pelecehan, khususnya pelecehan verbal terhadap host perempuan.
Seperti sebuah kejadian yang terjadi baru-baru ini, pada salah satu host Tiktok. Di mana seorang host perempuan yang sedang berjualan hijab mempromosikan hijabnya. Ada salah satu penonton live yang merequest untuk menggunakan hijab tersebut sebagai masker. Setelah permintaan tersebut ia lakukan, permintaan lainnya semakin aneh yaitu meminta host live tersebut mengetatkan ikatan hijab tersebut.
Untungnya, ia waspada dan tidak menurutinya. Lalu memblokir pengguna Tiktok tersebut. memang kelihatannya biasa-biasa saja. Namun, perlu sallingers ketahui bahwa, perlakuan tersebut ialah salah satu bentuk pelecehan verbal tersembunyi. Pengguna Tiktok tersebut memiliki hal-hal fantasi yang tidak biasa. Memang terlihat sepele, tapi itu adalah sebuah ketidaknyaman bagi para pekerja perempuan. Dan tidak sepatutnya kita anggap sepele.
Padahal host tersebut sedang berjualan hijab, di mana hijab adalah sebuah penutup aurat perempuan. Namun, apa daya banyak sekali laki-laki di luar sana yang menggunakan setiap kesempatan untuk melakukan pelecehan terhadap korban. Termasuk mengikuti akun-akun yang bahkan jauh dari kata negatif.
Perlindungan bagi pekerja perempuan sebagai host live nampaknya disepelekan. Padahal, di situ lah bentuk ketidakadilan pekerjaan yang seperti mudah tetapi banyak hal-hal yang tidak terduga.
Dunia kerja memang selalu menjadi tempat yang tidak nyaman bagi perempuan. Padahal pekerjaan sebagai host live streaming bekerja dari dalam studio di mana hanya bertatapan dengan kamera. Namun, bisa mendatangkan pelecehan dari berbagai sudut layar. []












































