Selasa, 18 November 2025
  • Login
  • Register
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
    Human Rights Tulip 2025

    KUPI Masuk 10 Deretan Pembela HAM Dunia dalam Human Rights Tulip 2025

    KUPI

    KUPI: Jalan Panjang Ulama Perempuan Menuju Pengakuan Global

    Bedah Buku #Reset Indonesia

    Bedah Buku #Reset Indonesia: Membongkar Kegagalan Sistemik Negeri Ini

    silent revolution

    Prof. Alimatul Qibtiyah Sebut Silent Revolution sebagai Wajah Gerakan Perempuan Indonesia

    Alimat

    Alimat Teguhkan Arah Gerakan Perempuan Lewat Monev Sosialisasi Pandangan Keagamaan KUPI tentang P2GP

    mahasiswa dan diaspora Indonesia di Sydney

    Mahasiswa dan Diaspora Indonesia di Sydney Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional

    Soeharto

    Menolak Gelar Pahlawan: Catatan Hijroatul Maghfiroh atas Dosa Ekologis Soeharto

    Pahlawan Soeharto

    Ketua PBNU hingga Sejarawan Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Dosanya Besar bagi NU dan Masyarakat

    Disabilitas

    Di UNIK Cipasung, Zahra Amin: Jadikan Media Digital Ruang Advokasi bagi Penyandang Disabilitas

  • Kolom
    • All
    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
    Perkawinan Katolik

    Perkawinan Katolik yang Sifatnya Monogami dan Tak Terceraikan

    Perempuan dan Alam

    Saat Alam Dirusak, Perempuan yang Paling Awal Menanggung Akibatnya

    Kampus Menjadi Ruang

    Bersama Melawan Bullying: Kampus Harus Menjadi Ruang Aman

    Tinder

    Kelindan Teror dalam Aplikasi Tinder

    CBB

    Cewek Bike-Bike (CBB): Bukan Sekadar Kayuhan, Tapi tentang Merayakan Tubuh Perempuan

    Al-Ummu Madrasatul Ula

    Menafsir Al-Ummu Madrasatul Ula: Keluarga Sebagai Sekolah Pertama

    Peran Pemuda

    Peran Pemuda dalam Merawat Indonesia

    Male Loneliness

    Male Loneliness dan Solusi Ta’aruf: Memahami untuk Mengatasi Kesepian

    Publik tentang Pesantren

    Krisis Pemahaman Publik tentang Pesantren

  • Khazanah
    • All
    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
    Ujung Sajadah

    Tangis di Ujung Sajadah

    Surga

    Menyingkap Lemahnya Hadis-hadis Seksualitas tentang Kenikmatan Surga

    Surga

    Surga dalam Logika Mubadalah

    Kenikmatan Surga

    Kenikmatan Surga adalah Azwāj Muṭahharah

    Surga Perempuan

    Di mana Tempat Perempuan Ketika di Surga?

    Surga

    Ketika Surga Direduksi Jadi Ruang Syahwat Laki-Laki

    Perempuan Lebih Rendah

    Ketakwaan Perempuan Tidak Lebih Rendah dari Laki-laki

    Keterbukaan Rumah Tangga

    Keterbukaan Adalah Kunci Utama Keharmonisan Rumah Tangga

    Keterbukaan

    Pentingnya Sikap Saling Keterbukaan dalam Rumah Tangga

  • Rujukan
    • All
    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
    Perempuan Fitnah

    Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Menjadi Insan Bertakwa dan Mewujudkan Masyarakat Berkeadaban di Hari Kemenangan

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Merayakan Kemenangan dengan Syukur, Solidaritas, dan Kepedulian

    Membayar Zakat Fitrah

    Masihkah Kita Membayar Zakat Fitrah dengan Beras 2,5 Kg atau Uang Seharganya?

    Ibu menyusui tidak puasa apa hukumnya?

    Ibu Menyusui Tidak Puasa Apa Hukumnya?

    kerja domestik adalah tanggung jawab suami dan istri

    5 Dalil Kerja Domestik adalah Tanggung Jawab Suami dan Istri

    Menghindari Zina

    Jika Ingin Menghindari Zina, Jangan dengan Pernikahan yang Toxic

    Makna Ghaddul Bashar

    Makna Ghaddul Bashar, Benarkah Menundukkan Mata Secara Fisik?

    Makna Isti'faf

    Makna Isti’faf, Benarkah hanya Menjauhi Zina?

  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
    Human Rights Tulip 2025

    KUPI Masuk 10 Deretan Pembela HAM Dunia dalam Human Rights Tulip 2025

    KUPI

    KUPI: Jalan Panjang Ulama Perempuan Menuju Pengakuan Global

    Bedah Buku #Reset Indonesia

    Bedah Buku #Reset Indonesia: Membongkar Kegagalan Sistemik Negeri Ini

    silent revolution

    Prof. Alimatul Qibtiyah Sebut Silent Revolution sebagai Wajah Gerakan Perempuan Indonesia

    Alimat

    Alimat Teguhkan Arah Gerakan Perempuan Lewat Monev Sosialisasi Pandangan Keagamaan KUPI tentang P2GP

    mahasiswa dan diaspora Indonesia di Sydney

    Mahasiswa dan Diaspora Indonesia di Sydney Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional

    Soeharto

    Menolak Gelar Pahlawan: Catatan Hijroatul Maghfiroh atas Dosa Ekologis Soeharto

    Pahlawan Soeharto

    Ketua PBNU hingga Sejarawan Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Dosanya Besar bagi NU dan Masyarakat

    Disabilitas

    Di UNIK Cipasung, Zahra Amin: Jadikan Media Digital Ruang Advokasi bagi Penyandang Disabilitas

  • Kolom
    • All
    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
    Perkawinan Katolik

    Perkawinan Katolik yang Sifatnya Monogami dan Tak Terceraikan

    Perempuan dan Alam

    Saat Alam Dirusak, Perempuan yang Paling Awal Menanggung Akibatnya

    Kampus Menjadi Ruang

    Bersama Melawan Bullying: Kampus Harus Menjadi Ruang Aman

    Tinder

    Kelindan Teror dalam Aplikasi Tinder

    CBB

    Cewek Bike-Bike (CBB): Bukan Sekadar Kayuhan, Tapi tentang Merayakan Tubuh Perempuan

    Al-Ummu Madrasatul Ula

    Menafsir Al-Ummu Madrasatul Ula: Keluarga Sebagai Sekolah Pertama

    Peran Pemuda

    Peran Pemuda dalam Merawat Indonesia

    Male Loneliness

    Male Loneliness dan Solusi Ta’aruf: Memahami untuk Mengatasi Kesepian

    Publik tentang Pesantren

    Krisis Pemahaman Publik tentang Pesantren

  • Khazanah
    • All
    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
    Ujung Sajadah

    Tangis di Ujung Sajadah

    Surga

    Menyingkap Lemahnya Hadis-hadis Seksualitas tentang Kenikmatan Surga

    Surga

    Surga dalam Logika Mubadalah

    Kenikmatan Surga

    Kenikmatan Surga adalah Azwāj Muṭahharah

    Surga Perempuan

    Di mana Tempat Perempuan Ketika di Surga?

    Surga

    Ketika Surga Direduksi Jadi Ruang Syahwat Laki-Laki

    Perempuan Lebih Rendah

    Ketakwaan Perempuan Tidak Lebih Rendah dari Laki-laki

    Keterbukaan Rumah Tangga

    Keterbukaan Adalah Kunci Utama Keharmonisan Rumah Tangga

    Keterbukaan

    Pentingnya Sikap Saling Keterbukaan dalam Rumah Tangga

  • Rujukan
    • All
    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
    Perempuan Fitnah

    Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Menjadi Insan Bertakwa dan Mewujudkan Masyarakat Berkeadaban di Hari Kemenangan

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Merayakan Kemenangan dengan Syukur, Solidaritas, dan Kepedulian

    Membayar Zakat Fitrah

    Masihkah Kita Membayar Zakat Fitrah dengan Beras 2,5 Kg atau Uang Seharganya?

    Ibu menyusui tidak puasa apa hukumnya?

    Ibu Menyusui Tidak Puasa Apa Hukumnya?

    kerja domestik adalah tanggung jawab suami dan istri

    5 Dalil Kerja Domestik adalah Tanggung Jawab Suami dan Istri

    Menghindari Zina

    Jika Ingin Menghindari Zina, Jangan dengan Pernikahan yang Toxic

    Makna Ghaddul Bashar

    Makna Ghaddul Bashar, Benarkah Menundukkan Mata Secara Fisik?

    Makna Isti'faf

    Makna Isti’faf, Benarkah hanya Menjauhi Zina?

  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Sastra

Penantian Hawa di Malam 1000 Bulan

Karimah Iffia Rahman Karimah Iffia Rahman
3 Agustus 2020
in Sastra
0
Penantian Hawa di Malam 1000 Bulan
13
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

“Shodaqallahul’adzim…” Hawa menutup Qur’an Kudusnya yang sudah lusuh penuh dengan coretan sebagai bukti ia berusaha sekuat tenaga dalam menambah sekaligus menjaga hafalan al-Qur’an. Ia mencium erat al-Qur’an itu dalam diam dan menghela nafas dengan perlahan dan panjang. Sampai kapan Gusti Allah ridho dan berkenan atas hafalanku sehingga aku bisa mantap dan berani untuk disima’ sak glondongan 30 juz, batinnya sambil memandang al-Qur’an yang sudah menjadi saksinya satu dekade terakhir.

Hawa adalah salah seorang alumni santri di Pondok Pesantren Sirril Asror Bedugul. Sewaktu mondok, Hawa cukup dikenal banyak kalangan baik teman-teman santri maupun keluarga ndalem pesantren. Mengapa tidak? Wong Hawa berparas ayu, murah senyum, cerdas, dan rajin. Hafalannya pun lancar, sehingga beberapa kali memenangkan ajang Musabaqah Hifdzil Qur’an. 

Tidak hanya di pondok saja, di bangku perkuliahan pun Hawa termasuk mahasiswa berpretasi. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) di setiap semester tidak pernah dibawah tiga koma dalam skala satu sampai empat. Saat lulus kuliah, Hawa masuk dalam kategori mahasiswa dengan IPK cumlaude.

Hanya saja Hawa termasuk santri yang terbilang membutuhkan waktu yang cukup lama dalam menyelesaikan hafalan al-Qur’annya. Tentu hal tersebut tidak lain ada hubungan dengan aktivitasnya di luar pesantren yang cukup menyita fokus dan waktunya serta menjadi ujian tersendiri baginya. Ya, setiap penghafal al-Qur’an memang mendapatkan ujian yang berbeda-beda begitu pula dengan Hawa.

—

 اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ – وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ – لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ – تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ – سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam qadar. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.”

Sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan. Seperti biasa, banyak masyarakat yang mengharap kejatuhan durian runtuh di penghujung malam dengan adanya momen Lailatul Qadr yang telah disebutkan oleh al-Qur’an Surah al-Qadr 1-5. Malam ganjil yang disebut lebih baik dari 1000 bulan. Malam yang penuh berkah, penuh ampunan. Malam dimana malaikat Jibril dan malaikat lainnya dengan seizin Allah turun ke bumi dan mengatur segala urusan.

Begitu juga dengan Hawa. Jauh-jauh dari Bedugul, Hawa bahkan sengaja memilih menetap di Pondok Pesantren Sunan Kali Jaga Magelang demi bersungguh-sungguh mempertahankan hafalannya. Ia dengar dari Hanin yang kebetulan pernah mondok disana. 

Setiap bulan Ramadan, santri huffadz di Pondok Pesantren Sunan Kali Jaga selalu mengadakan sholat tarawih berjama’ah dengan mengulang hafalan al-Qur’an yang dikelompokkan setiap jama’ahnya. Mulai dari juz satu dan juz tiga puluh. Kemudian jama’ah juz satu sampai juz sepuluh, lalu juz satu sampai juz dua puluh, serta juz satu sampai tiga puluh.

Selain sholat tarawih berjama’ah dengan hafalan al-Qur’an, santri di sana tetap diwajibkan untuk mengaji di subuh dan sore hari serta mendapatkan pembagian sima’an yang digilir sesuai kapasitas hafalannya mulai dari juz satu hingga juz tiga puluh.

Hawa tentu tertarik mengingat saat ini tujuannya hanya satu, melancarkan hafalan al-Qur’annya. Hanin bilang kegiatan ini diadakan sebagai salah satu bentuk nderek nasihat guru dari pendiri Pondok Pesantren Sunan Kali Jaga yaitu KH. Mufid Mas’ud pendiri Pondok Pesantren Sunan Pandanaran.

Beliau berkata,”Yen wes Khatam Qur’an, kudu riyadhoh, diposoni, dideres ono jero sholat sampek Al Qur’an benar-benar mendarah daging. (Kalau sudah khatam, Al-Qur’an harus diriyadhohi atau ditirakati dengan puasa, baca hafalan Al-Qur’an dalam shalat sampai benar-benar mendarah daging).”

Setiap hari Hawa selalu teringat momen ketika ia menjadi salah satu peserta Khotmil Qur’an Bil Ghoib 30 Juz. Saat itu Abuya Hasan (pendiri Pondok Pesantren Sirril Asror) mengundang KH. RM. Najib Abdul Qodir sebagai penceramah sekaligus pemberi tausiah di momen tersebut.

Beliau berkata, “Menghafal al-Qur’an memanglah tidak mudah, apalagi menjaganya. Terutama nanti setelah boyong dari pondok, melanjutkan studi maupun menikah, tentu akan sangat sibuk. Oleh karena itu para santri yang malam ini di wisuda, haruslah memiliki semangat yang kuat untuk tetap terus menjaga hafalannya.

Jika sudah semangat dan berusaha dengan sungguh-sungguh, tetapi masih ‘lepas-lepas’ hafalannya, insya Allah Gusti Allah Maha Melihat dan Maha Memaafkan, asalkan sudah benar-benar berusaha.” Nasihat tersebut selalu terngiang oleh Hawa sampai hari ini.

—

“Mbak Hawa, nanti malam 25 Ramadan jangan lupa ngimami juz 25 seperempat kaca pertama, nggeh?” Kata Nining mengingatkan disela-sela tadarus siang.

“Iya mbak…” jawab Hawa yang sudah selesai tadarus namun belum beranjak dari tempatnya berdiam diri. Ia justru malah membuka gawainya, scrolling dan terhenti untuk melihat status whatsapp milik Andin temannya yang hafalannya lancar bukan main.

Hatinya tiba-tiba bergetar. Matanya pun mulai berkaca-kaca melihat kata demi kata yang ia baca. Seorang penghafal al-Qur’an yang selalu menjaga hafalannya dengan muroja’ah walaupun belum khatam ataupun belum lancar hafalannya, kemudian meninggal dunia, maka di dalam kubur malaikat akan mengajarkan al-Qur’an padanya hingga sempurna hafalannya. Disampaikan dalam acara Khataman MMQ Lirboyo oleh KH. Abdullah Kafa Bihi Mahrus.

Air mata perlahan jatuh membasahi pipi Hawa. Ya Allah… mudah-mudahan Engkau meridhoi agar hafalanku bisa terjaga dijaga dan aku selalu menjaganya sehingga senantiasa bisa disima’ 30 juz. Kalau pun tidak, mudah-mudahan Engkau berbaik hati padaku untuk mendatangkan malaikat padaku dan mengajarkan al-Qur’an padaku hingga sempurna hafalanku meski di dalam kubur. Hawa berdoa dalam diam dan mengusap air matanya.

—

… وَهُوَ الَّذِيْ يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهٖ وَيَعْفُوْا عَنِ السَّيِّاٰتِ وَيَعْلَمُ مَا تَفْعَلُوْنَۙ …

“Dan Dialah yang menerima tobat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Asy-Syura: 25)

Seperempat kaca pertama juz 25 hampir selesai dilantunkan Hawa dalam sholat tarawihnya. Namun nafas Hawa tiba-tiba sesak dan memberat. Ia tak kuasa melanjutkan hafalan ayat selanjutnya. Matanya sudah mengembun, Ia pun segera mengucapkan takbir membuat bingung Ratih yang bertugas mendengarkan hafalannya jika ada yang keliru.

Setelah tenang dalam sujudnya, kemudian Hawa melanjutkan sisa hafalannya di raka’at kedua. Seusai salam Ratih bertanya padanya mengapa namun hanya dijawab dengan senyuman simpul oleh Hawa. Selang satu jam kemudian sholat tarawih berjama’ah pun usai pukul 21.00 WIB.

Biasanya Hawa memilih beristirahat dulu dan akan terbangun kemudian di sepertiga malam untuk melanjutkan tadarus sebelum sahur. Tetapi malam ini Hawa memilih untuk segera menuju ke sudut mushola tempat dimana ia biasa tadarus. Setelah bertawasul, Hawa melanjutkan membaca do’a malam Lailatul Qadr.

 اَللَّهُمَّ اِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى

Ya Tuhanku, sesungguhnya Engakau Dzat Maha Pengampun, dan menyukai memberikan pengampunan kepada hamba-Nya, maka ampunilah kesalahanku.

Hawa pun mulai melanjutkan juz 15 yang siang tadi terhenti hingga ia mulai menguap. Matanya mulai terasa berat dan mengantuk. Ia melihat ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 01.00 WIB. Tidak seperti biasanya, Ia merasa benar-benar tidak kuat menahan kantuk. Ia pun tertidur masih di sudut yang sama.

—

“Mbak Hawa, Mbak bangun, Mbak. Sahur. Setengah jam lagi shubuh lho, Mbak.” ujar Nining sambil menggoyang-goyangkan tubuh Hawa. Hawa tidak bergeming. Nining hendak mengambil al-Qur’an yang masih digenggam Hawa. Namun ia terperanjat ketika menyentuh tangan Hawa yang begitu dingin. Ia bergeming, apakah… Tetapi ia mencoba menepis fikiran itu. Kali ini dengan kekalutan dalam fikirannya, ia mencoba mencari denyut nadi Hawa. Tidak ada. “Ya Allah…” hanya itu yang bisa ia ucapkan.

Nining segera berlari ke kamar Ratih karena pada umumnya setelah 15 ramadhan banyak santri yang sudah pulang ke rumah masing-masing. Biasanya hanya beberapa santri yang masih menetap di pondok hingga lebaran termasuk santri mandiri. Nining melihat Ratih yang baru saja masuk kamar setelah berwudlu.

“Ada apa, Ning?” tanya Ratih

“Mbak Hawa…” Nining tercekat

“Mbak Hawa kenapa Ning?”

“Mbak Hawa… anu, Tih.” Nining masih ragu dengan apa yang baru saja ia saksikan. Nining menarik tangan Ratih menuju mushola dan langsung menyodorkan tangan Ratih ke denyut nadi Hawa yang sudah berhenti sedari tadi. Ratih dan Nining saling bertatapan dan menangis.

“Ya Allah, Mbak Hawa… Innalillahi wa inna ilaihi roji’un…”

—

Dalam tidurnya Hawa bermimpi ia sedang membaca hafalan al-Qur’annya, bilghoib atau tanpa melihat al-Qur’an, disima’ oleh Nining dan Ratih dalam rangka sima’an Jum’at Pon yang biasa diadakan sebulan sekali di Pondok Pesantren Sunan Kali Jaga.

Entah mengapa kali ini hafalannya terasa ringan. Ia merasa keheranan sendiri. Ia melafalkan hafalannya tanpa risau, tanpa kesulitan, lancar dan mengalir begitu saja. Ia bahkan tidak sadar sudah membacanya hingga surat an-Naba’. Gerbang juz terakhir dalam al-Qur’an.

Setiap surah yang ia baca di juz tiga puluh selalu diiringi dengan linangan air mata bahagia. Kini ia yakin Allah kali ini meridhoinya. Ia telah khatam disima’ 30 Juz. Penantiannya selama ini Allah kabulkan dan menjadi nyata di malam Lailatul Qadr. Allahummarhamna bil Qur’an. []

Karimah Iffia Rahman

Karimah Iffia Rahman

Alumni Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta dan Kebijakan Publik SGPP Indonesia. Karya pertamanya yang dibukukan ada pada antologi Menyongsong Society 5.0 dan telah menulis lebih dari 5 buku antologi. Founder Ibuku Content Creator (ICC) dan menulis di Iffiarahman.com. Terbuka untuk menerima kerja sama dan korespondensi melalui iffiarahman@gmail.com.

Terkait Posts

Human Rights Tulip 2025
Aktual

KUPI Masuk 10 Deretan Pembela HAM Dunia dalam Human Rights Tulip 2025

18 November 2025
Perkawinan Katolik
Personal

Perkawinan Katolik yang Sifatnya Monogami dan Tak Terceraikan

18 November 2025
Perempuan dan Alam
Publik

Saat Alam Dirusak, Perempuan yang Paling Awal Menanggung Akibatnya

18 November 2025
KUPI
Aktual

KUPI: Jalan Panjang Ulama Perempuan Menuju Pengakuan Global

18 November 2025
Kampus Menjadi Ruang
Publik

Bersama Melawan Bullying: Kampus Harus Menjadi Ruang Aman

17 November 2025
Tinder
Publik

Kelindan Teror dalam Aplikasi Tinder

17 November 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Peran Pemuda

    Peran Pemuda dalam Merawat Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menafsir Al-Ummu Madrasatul Ula: Keluarga Sebagai Sekolah Pertama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kelindan Teror dalam Aplikasi Tinder

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Cewek Bike-Bike (CBB): Bukan Sekadar Kayuhan, Tapi tentang Merayakan Tubuh Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Male Loneliness dan Solusi Ta’aruf: Memahami untuk Mengatasi Kesepian

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • KUPI Masuk 10 Deretan Pembela HAM Dunia dalam Human Rights Tulip 2025
  • Perkawinan Katolik yang Sifatnya Monogami dan Tak Terceraikan
  • Saat Alam Dirusak, Perempuan yang Paling Awal Menanggung Akibatnya
  • KUPI: Jalan Panjang Ulama Perempuan Menuju Pengakuan Global
  • Bersama Melawan Bullying: Kampus Harus Menjadi Ruang Aman

Komentar Terbaru

  • Refleksi Hari Pahlawan: Tiga Rahim Penyangga Dunia pada Menolak Gelar Pahlawan: Catatan Hijroatul Maghfiroh atas Dosa Ekologis Soeharto
  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2025 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2025 MUBADALAH.ID