Mubadalah.id – Salah satu elemen dasar dari agama adalah cinta kasih atau dalam Bahasa al-Qur’an menyebutnya sebagai rahmah. Rahmah adalah sesuatu yang universal, instrinsik dan potensi dasar yang dimiliki manusia, karena sejatinya manusia lahir adalah atas dasar rahmah Allah Swt. Artikel ini akan membahas rahmah adalah hadiah Tuhan untuk semesta.
Pada dasarnya rahmah (kasih sayang) itu berasal dari Tuhan Maha Pengasih Penyayang (al-Rahmân al-Rahim). Allah adalah sumber rahmah (kasih sayang) yang tersebar di alam semesta ini. Allah mewajibkan bagi diri-Nya sendiri sifat rahmah (kasih sayang).
Allah berfirman dalam Surat Al-Anʻam:12, yang artinya :”Katakanlah (Muhammad), “Milik siapakah apa yang ada di langit dan di bumi?” Katakanlah, “Milik Allah.” Dia telah menetapkan (sifat) kasih sayang pada diri-Nya. Dia sungguh akan mengumpulkan kamu pada hari Kiamat yang tidak diragukan lagi. Orang-orang yang merugikan dirinya, mereka itu tidak beriman.”
Dalam kitab Nabiyurrahmah karya Kiai Faqih Abdul Kodir disebutkan Rahmah al-Muhdah atau rahmah adalah pemberian atau hadiah, yaitu pemberian atau hadiah dari Allah Swt sebagai sang Khaliq yang maha Rahman Rahim kepada mahluknya.
Rahmah Allah antara lain diturunkan kepada manusia dengan menghadirkan manusia pilihan yang menjadi nabi sekaligus utusan Allah, yaitu Nabi Muhammad SAW. Hal ini ditunjukkan pula dalam hadist riwayat Abu Hurairah, dimana Nabi Muhammad SAW mengatakan :”Hai manusia, sesungguhnya saya adalah rahmah yang diberikan (dari Allah kepada umat islam).
Nabi Muhammad SAW sebagai rasul adalah uswah dalam kehidupan umatnya, kehadiran nabi bersama segenap risalahnya adalah rahmah. Sebagaimana dalam hadist disebutkan :”dan tiadalah Allah mengutusmu (Nabi Muhammad) kecuali menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Untuk itu risalah nabi dihadirkan bagi manusia untuk memberi jalan kebaikan bagi seluruh manusia tanpa membeda-bedakan jenis kelamin, suku bangsa, adat istiadat hingga negara. Risalah nabi hadir untuk memberi kemudahan, bukan untuk menyusahkan, mem-pressure (menekan) kelompok tertentu, akan tetap risalah nabi diturunkan dari langit adalah untuk membrikan pengajaran dan memudahkan, sebagaimana disebutkan dalam hadist dalam kitab Sahih Muslim riwayat Jabir Bin Abdillah.
Risalah kenabian yang di bawa Nabi Muhammad Saw didirikan atas dasar nilai-nilai Rahmah. Maka rahmah pula yang menjadi alasan dari risalah sehingga Allah mengutus Nabi Muhammad saw kepada manusia. kehidupan nabi sendiri memberikan uswah dan keteladanan bagaimana sepanjang hidupnya nabi selalu menebarkan kasih sayang, jauh dari sifat kasar dan hati yang keras.
Sifat rahmah dalam risalah kenabian meniscayakan di dalamnya didirikan atas kaidah untuk memberikan kemudahan. Memberikan kemudahan bukan mendatangkan masyaqat (memberatkan) apalagi mudharat (bahaya). Sebagaimana tersurat dalam hadist riwayat Bukhori dimana nabi mengatakan : “Permudahlan janganah mempersulit, tebarkanlah kebahagiaan dan jangan menebar ketakutan.”
Hadist di atas didukung pula pernyataan nabi dari riwayat Sayyidah Aisyah dimana Nabi Muhammad saw ketika menghadapi pada dua pilihan nabi selalu memilih yang lebih mudah, selama sesuatu yang lebih mudah tersebut tidak mengandung unsur dosa. Selain karakteristik kasih sayang sebagai pondasi syariat nabi, juga didasarkan pada upaya menjauhkan dai perkataan kotor, perkataan keji serta dari perbuatan dzalim kepada manusia.
Demikian penjelasan rahmah adalah hadiah Tuhan untuk semesta. Semoga bermanfaat.[ Baca juga: Memahami Islam Rahmatan Lil ‘Alamin Lewat Single Baru Maher Zain]