• Login
  • Register
Jumat, 4 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Rekam Jejak Ulama Perempuan dalam Membangun Bangsa

"Tetapi, bagaimana perempuan itu harus kita perlakukan sebagai aktor yang setara kekuatanya dengan laki-laki. Bahkan aktor perempuan bisa dimanfaatkan potensi dasarnya untuk membangun bangsa," kata Alissa Wahid

Redaksi Redaksi
18/11/2022
in Aktual
0
jejak perempuan

jejak perempuan

412
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Direktur Jaringan GUSDURian, Alissa Wahid menegaskan bahwa Indonesia tidak kekurangan rekam jejak bagaimana perempuan dan ulama perempuan berkiprah sangat besar dalam membangun keislaman di Indonesia.

Oleh sebab itu, Putri sulung KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu menambahkan bahwa hal ini yang Indonesia butuhkan, yaitu bagaimana, aktor-aktor perempuan tidak dipandang sebagai aktor tambahan, sampingan atau aktor pelengkap.

“Tetapi, bagaimana perempuan itu harus kita perlakukan sebagai aktor yang setara kekuatanya dengan laki-laki. Bahkan aktor perempuan bisa dimanfaatkan potensi dasarnya untuk membangun bangsa,” kata Alissa Wahid, saat memaparkan materi, pada KUPI Talks 2, Rabu, 16 Oktober 2022.

Maka dari itu, Alissa menyatakan, perempuan sebagai aktor yang hebat ini, justru jangan kembali terpinggirkan, tersubordinasikan, bahkan terlemahkan.

“Jadi bagaimana kemudian sebuah masyarakat itu menempatkan perempuan tidak menjadi pihak yang tersubordinasi, terpinggirkan bahkan menjadi korban,” jelasnya.

Baca Juga:

Membangun Kehidupan yang Sehat Dimulai dari Keluarga

Membangun Rumah Tangga dengan Relasi yang Adil dan Setara

Bersukacita dalam Membangun Perdamaian Dunia: Menilik Penggembalaan Apostolik Paus Leo XIV Bagi Dunia

Ketuhanan yang Membebaskan: Membangun Perdamaian dengan Dasar Pancasila

Selain itu, Alissa juga menceritakan bagaimana rekam jejak kasus para perempuan di Afghanistan setelah Taliban berkuasa. Bagaimana kemudian Taliban betul-betul membatasi ruang-ruang bagi perempuan di Afghanistan.

Sama halnya di Afghanistan, Alissa juga menyebutkan di Indonesia juga demikian, yaitu bagaimana melihat angka kekerasan terhadap perempuan, Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dan pelecehan seksual terus meningkat.

“Nah meningkatnya karena apa ? ini salah satu faktornya adalah karena meningkatnya ultra konservatisme dalam beragama,” jelasnya.

“Jadi kita perlu memastikan bahwa perempuan tidak menjadi victim atau korban dari ekstremisme beragama di Indonesia,” tandasnya. (Rul)

Tags: Alissa WahidbangsaJejakKongresKUPI IImembangunRekamulama perempuan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

kekerasan seksual terhadap anak

Dr. Nur Rofiah Tegaskan Pentingnya Mengubah Cara Pandang untuk Hentikan Kekerasan Seksual pada Anak

18 Juni 2025
Kekerasan Seksual Anak di Lingkup Keluarga

Ketika Rumah Tak Lagi Aman, Rumah KitaB Gelar Webinar Serukan Stop Kekerasan Seksual Anak di Lingkup Keluarga

14 Juni 2025
Financial Literacy

Melek Financial Literacy di Era Konsumtif, Tanggung Jawab atau Pilihan?

11 Juni 2025
Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

19 Mei 2025
Rieke Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

19 Mei 2025
Mendokumentasikan Peran Ulama Perempuan

KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

19 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Konten Kesedihan

    Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan
  • Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?
  • Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim
  • Merencanakan Anak, Merawat Kemanusiaan: KB sebagai Tanggung Jawab Bersama
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID