• Login
  • Register
Minggu, 1 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Self Love, dan Standard Good Looking Perempuan

Apakah good looking itu menjadi orang yang enak dilihat dengan melakukan berbagai perawatan atau menjadi apa adanya yang artinya bersyukur atas pemberianNya​?

mahdiyaazzahra mahdiyaazzahra
03/01/2022
in Personal
0
Self Love

Self Love

325
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Kemarin ada yang bertanya setelah saya posting produk masker yang saya jual.
“Saya kerja bangunan, gimana saya pakainya?” Lalu saya jawab, “Yang terpenting adalah memberi asupan nutrisi untuk kulit wajah. Kerja di rumah, di dalam ruangan atau di luar ruangan tetap perlu memberikan nutrisi untuk kulit.”

“Ohh begitu, berarti anda cantik dong, karena perawatan terus.”
“Ini semua upaya untuk memberikan hak pada kulit agar kulit tetap sehat dan terawat, sama halnya seperti kita makan.”

Merawat kulit dan merawat diri tak memerlukan syarat dan ketentuan berlaku. Kita tak harus bekerja di dalam ruangan atau menjadi Sisca Kohl, karena merawat diri merupakan bagian dari self love (mencintai diri) dan memberi penghargaan untuk diri kita sendiri. Dan bagi saya merawat diri bukan untuk terlihat cantik, tapi untuk memberikan yang terbaik bagi tubuh kita.
_____
Sekarang ini mulai ramai orang menyadari pentingnya self love atau mencintai diri sendiri. Banyak orang yang insecure kemudian mulai mencintai diri sendiri dan menjadi secure. Meskipun self love ini meliputi semua aspek dalam diri, namun banyak orang terjebak dalam hal fisik.

Kemudian kondisi fisik dalam self love itu terbagi menjadi dua kubu. Yang pertama adalah yang mencintai diri, lalu menerima kondisi fisik apa adanya. Yang kedua adalah yang mencintai diri dengan cara mengupayakan segala cara untuk menjadi lebih glow up.

Kubu self love pertama adalah orang-orang yang menerima dirinya apa adanya, bentuk tubuhnya serta kondisi fisiknya. Ada pula yang tidak mau mengubah kebiasaan hidup dengan alasan menerima diri apa adanya. Kubu self love kedua adalah yang kemudian berusaha memperbaiki diri untuk tampil good looking dan glow up dengan alasan mengupayakan untuk kebaikan diri.

Baca Juga:

Mengenal Perbedaan Laki-laki dan Perempuan secara Kodrati

Menafsir Ulang Ajaran Al-Ḥayā’ di Tengah Maraknya Pelecehan Seksual

Etika Sosial Perempuan dalam Masa ‘Iddah

Refleksi Buku Umat Bertanya, Ulama Menjawab: Apakah Perempuan Tak Boleh Keluar Malam?

Baik kubu pertama maupun kedua memiliki alasan yang sama yaitu self love, namun yang harus diubah adalah definisi tentang good looking. Yang harus diperjelas adalah tentang standard good looking. Apa sih yang dimaksud good looking dan glow up? Langsing, putih, mancung, tinggi, semok, berisi, dan sawo matang?

Apakah good looking itu menjadi orang yang enak dilihat dengan melakukan berbagai perawatan atau menjadi apa adanya yang artinya bersyukur atas pemberianNya​? Standard good looking yang paling benar dan bisa diterapkan pada setiap manusia adalah sehat.

Baik langsing atau pun berisi tidak ada yang menjamin bahwa keduanya pasti sehat. Ada yang berisi tapi gizinya seimbang, olahraganya teratur,  Indeks Massa Tubuhnya normal. Ada pula yang langsing tapi makannya tidak sehat dan tidak teratur, tidak pernah olahraga, dan Indeks Massa Tubuhnya tidak normal.

Demi kulit putih, kemudian banyak orang menggunakan berbagai krim kecantikan. Ingin hasil yang cepat akhirnya pakai yang berbahaya, mengandung merkuri atau hidrokuinon. Sekali lagi, standardnya sehat. Kulit lembab, kencang, dan ternutrisi. Hal tersebut sudah pasti diperoleh jika makan sehat ditambah skincare yang aman.

Cantik dan tampan itu tidak bisa universal. Ada orang yang memang suka dengan penampilan orang yang berisi ada pula yang suka langsing. Ada yang suka berkulit putih, dan ada pula yang berkulit gelap. Itu semua masalah selera dan semuanya itu cantik serta tampan menurut versi masing-masing. Tak perlu disamakan dan dipaksakan. Baik putih atau hitam, mancung atau pesek, tinggi atau pendek, semuanya cantik. Dan yang paling utama adalah sehat. Apa gunanya tampil sempurna di luar tapi tidak sehat di dalam?

Kita tidak harus menjadi good looking seperti yang didefinisikan orang pada umumnya. Kita tidak harus operasi plastik demi pipi tirus dan hidung mancung. Kita hanya perlu menerima apa yang diberikan Tuhan dan menjaganya dengan baik. Tapi bukan berarti tidak membiasakan hidup sehat.

Menerima pemberian Tuhan tidak bisa dilakukan dengan rebahan saja. Kita perlu memberikan hak-hak tubuh dan merawatnya sebaik mungkin. Maka skincare dan perawatan diri bukanlah untuk menjadi cantik tapi menjadi sehat. Sama halnya dengan memberi asupan makanan yang sehat dan bergizi untuk tubuh. Begitu pula olahraga, bukan untuk tubuh langsing atau pun otot yang berisi, tapi memberikan hak bagi tubuh untuk bergerak dan beraktivitas. []

Tags: Kesehatan MentalperempuanSelf Love
mahdiyaazzahra

mahdiyaazzahra

Mompreneur. Soap maker. Zerowasterian. Pesantren Digital Rafiqutthullab. Bisa disapa di instagram @mahdiyaazzahro

Terkait Posts

Pandangan Subordinatif

Dekonstruksi Pandangan Subordinatif terhadap Istri dalam Rumah Tangga

31 Mei 2025
Joglo Baca SUPI

Joglo Baca SUPI: Oase di Tengah Krisis Literasi

31 Mei 2025
Disabilitas dan Seni

Kreativitas tanpa Batas: Disabilitas dan Seni

31 Mei 2025
Difabel di Dunia Kerja

Menjemput Rezeki Tanpa Diskriminasi: Cara Islam Memandang Difabel di Dunia Kerja

30 Mei 2025
Memahami AI

Memahami Dasar Logika AI: Bagaimana Cara AI Menjawab Permintaan Kita?

30 Mei 2025
Kehendak Ilahi

Kehendak Ilahi Terdengar Saat Jiwa Menjadi Hening: Merefleksikan Noble Silence dalam Perspektif Katolik

29 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Jilbab

    Ketika Jilbab Menjadi Alat Politik dan Ukuran Kesalehan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketuhanan yang Membebaskan: Membangun Perdamaian dengan Dasar Pancasila

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Luka Ibu Sebelum Suapan Terakhir (Bagian 1)

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Makna Hijab dan Jilbab dalam al-Qur’an

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kreativitas tanpa Batas: Disabilitas dan Seni

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Makna Hijab dan Jilbab dalam al-Qur’an
  • Ketika Jilbab Menjadi Alat Politik dan Ukuran Kesalehan
  • Ketuhanan yang Membebaskan: Membangun Perdamaian dengan Dasar Pancasila
  • Luka Ibu Sebelum Suapan Terakhir (Bagian 1)
  • Tren Mode Rambut Sukainah

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID