Mubadalah.id – Film Seni Memahami Kekasih yang sedang tayang di bioskop saat ini, menceritakan tentang dua manusia bernama Agus dan Kalis. Dengan latar belakang dari kalangan menengah ke bawah yang saling menaruh hati. Mereka berusaha untuk saling mengusahakan demi tujuan bersama yang tak luput dari problematika. Yaitu ketakutan akan ekonomi, masa depan serta trust issue soal pernikahan itu sendiri.
Bergenre komedi romantis, yang sangat relate juga untuk kaum muda mudi yang belum mumpuni secara finansial namun ingin memperjuangkan cinta. Yang masih butuh perjuangan buat mengumpulkan modal nikah, serta yang lamaran dan nikah nggak perlu mewah. Selain itu juga video sinematik ala-ala selebgram.
Nggak hanya bikin penonton ketawa ngikik, Seni Memahami Kekasih berhasil membuat berkaca-kaca atau bahkan mengeluarkan air mata. Tak luput membawa banyak pesan pembelajaran yang bisa kita ambil. Apa itu? Mari kita bahas!
Memahami Itu Perlu Seni
Kalis dan Agus mulanya dipertemukan karena latar belakang keduanya yang sama yakni sebagai penulis. Keduanya kerap menerima undangan menjadi pembicara dalam seminar. Lalu membuat mereka berteman dan beralih untuk mengenal lebih dekat satu sama lain.
Perjalanan keduanya tentu tidak mulus-mulus aja. Mereka diliputi masalah mulai dari pertengkaran kecil, Kalis yang trust issue soal hubungan karena kejadian yang sahabat dekatnya alami. Hingga membuat dia jadi maju mundur untuk menjalin relationship dengan Agus,. Dia merasakan kebosanan sampai dengan ketakutan akan masa depan.
Agus selalu punya cara-cara untuk mengusahakan hubungan, menunggu Kalis dengan sabar. Selain itu Agus tidak pernah menganggap Kalis itu ribet atau malah marah-marah dan masih banyak lagi yang lainnya yang bisa kita tonton sendiri. Agus sadar bahwa dalam hubungan ya perlu ada seninya. Bagaimana cara dia menghadapi Kalis dengan segala trust issue yang dialami. Bagaimana cara menyenangkan Kalis, dan bagaimana cara menyelesaikan masalah.
Seperti kutipan dalam film tersebut:
“Jodoh itu ada seninya yaitu seni memahami kekasih. Di mana kita harus bisa memahami satu sama lain, menggenapi yang kurang, meluruskan apa yang salah, dan itu bisa dihadapi dengan mengikhlaskan hati kita, menerima masa lalu pasangan kita untuk menyiapkan hal baik di masa depan”.
Pentingnya Memiliki Tujuan Bersama
Memiliki tujuan merupakan suatu hal yang harusnya ada dalam hidup. Karena ibaratnya kita melangkah tapi nggak tahu ke tempat mana yang dituju ya pasti akan bingung sama di dalam relationship pun begitu.
Dengan adanya tujuan bersama ketika hubungan sedang di ujung tanduk kita jadi bisa lebih memikirkan jangka panjang. Kita mengingat-ingat awal mula menjalin relationship itu karena apa sehingga apapun problematika yang dialami dapat kita hadapi.
Tujuan bersama ini selain memungkinkan untuk mengatasi problematika, juga dapat meminimalisir kebosanan. Misalnya Agus dan Kalis saat dilanda kebosanan keduanya merencanakan tujuan bersama yakni menyebarluaskan pengetahuan lewat usaha toko buku yang mereka dirikan.
Saling Bukan Paling
Mempertahankan hubungan jika merasa paling benar, paling berjuang dan sebagainya ya akan susah untuk mengkompromikan serta menyelesaikan persoalan. Agus dan Kalis bisa sampai ke pelaminan sebab keduanya menyadari untuk saling memahami. Saling mau meredam ego dan saling mengusahakan.
Kalau kata bapaknya Kalis:
“Jodoh itu ikthiar hamba Allah menjaga akad untuk tumbuh bersama dalam kesulitan. Satu orang saja berhenti berikhtiar semua akan pincang”.
Dari Kisah Agus dan Kalis aku jadi belajar bahwa menjalin hubungan itu nggak hanya bahagia terus. Pasti ada jungkir baliknya, pertengkaran namun setelah itu saling memaafkan kemudian kembali jatuh cinta lagi. Intinya memang saling bukan paling, saling memahami, saling menghargai, saling mengupayakan dan saling mengakui kesalahan bukan merasa paling benar sendiri. []